Thu. Sep 19th, 2024

Microsoft Permak Tampilan Aplikasi Copilot di Windows 11, Makin Mirip ChatGPT?

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Microsoft baru-baru ini mengubah tampilan asisten AI-nya, Copilot di Windows 11, agar menyerupai ChatGPT. Sebelumnya, Microsoft memperkenalkan fitur AI baru dan perubahan besar pada alat Copilot untuk Windows 11.

Dijelaskan laporan New Windows di Android Headlines, Rabu (28/5/2024), tampilan Copilot mirip dengan asisten AI pesaingnya, ChatGPT, terutama antarmuka aplikasinya.

Sebagian besar UI aplikasi Copilot menawarkan nuansa serupa dengan aplikasi ChatGPT. Copilot mendapatkan tampilan menu di sisi kiri dan riwayat chat, yang antarmukanya mirip dengan yang terdapat pada aplikasi ChatGPT.

Meskipun Anda yakin telah menyalin desain antarmuka dari ChatGPT, tindakan Microsoft akan memudahkan pengguna untuk menggunakan Copilot. Sebab, menggabungkan UI aplikasi yang sudah ada dan populer di pasaran dapat membantu pengguna mengenal aplikasi baru.

Selain perubahan UI, jendela aplikasi Copliot yang diperbarui kini dapat ditempatkan, berbeda dengan versi sebelumnya yang mana Copilot ditempatkan di sisi kanan desktop.

Selain itu, pembaruan ini akan memungkinkan pengguna untuk memindahkan dan mengubah ukuran jendela perangkat.

Tak hanya itu, ikon aplikasi Copilot akan muncul di tengah-tengah Windows 11. Jika pengguna ingin menguji aplikasi Copilot yang diperbarui, pengguna dapat mendaftar ke program Windows Insiders.

Dengan diluncurkannya teknologi Copilot+, Microsoft dan produsen peralatan asli (OEM) dunia memperkenalkan PC baru yang menarik.

Hanya PC ini yang memiliki kekuatan untuk menghadirkan pengalaman Copilot+ ke dalam kehidupan pengguna.

Dalam kemitraan ini, Qualcomm Technologies dan Microsoft membawa komputasi cerdas ke tingkat berikutnya dan merevolusi pengalaman PC Windows.

Dengan arsitektur NPU canggih dan dukungan Snapdragon X Elite, Qualcomm Technologies menetapkan kepemimpinan kinerja dalam ekosistem PC Windows.

Dalam hal ini, Snapdragon

Snapdragon

Fitur seperti Super Resolusi bisa dilakukan dengan baik berkat performa tinggi dari Snapdragon X Elite.

Selain itu, dengan CPU Qualcomm Oryon, Snapdragon X Elite juga memimpin dalam performa per watt. Performa CPU tertinggi sebanding dengan PC pesaing, namun dengan konsumsi daya 60% lebih rendah.

Alex Katouzian, Group General Manager, Mobile, Compute & XR, Qualcomm Technologies, mengatakan ini adalah era baru untuk PC.

Copilot+ memperkenalkan kemampuan AI baru yang dapat mengubah pengalaman komputasi Anda.

Semua ini didukung oleh kinerja terdepan di industri dan baterai yang tahan berhari-hari.

Pavan Davuluri, Vice President of Applications, Windows+ Devices untuk Microsoft, juga menyambut baik peluncuran PC Copilot+ yang ditenagai Snapdragon X Series.

Menurutnya, PC ini tidak hanya menawarkan performa per watt tertinggi, tetapi juga mendukung pengalaman AI baru dan daya tahan baterai yang luar biasa.

Rilis PC ini merupakan titik perubahan bagi ekosistem PC Windows. Kolaborasi mendalam antara Qualcomm dan Microsoft telah memungkinkan pengalaman baru dalam Copilot + PC dan perangkat.

Contoh lainnya adalah permukaan yang memiliki performa dan efisiensi terdepan. Dengan PC ini, pengguna dapat melampaui batas produktivitas, kreativitas, dan hiburan.

Microsoft dan LinkedIn baru-baru ini merilis laporan tentang bagaimana kecerdasan buatan (AI) telah mengubah tempat kerja secara signifikan. Dengan laporan berjudul ‘AI di Tempat Kerja Telah Tiba, Sekarang Sampai ke Bagian yang Sulit’, keduanya menyoroti penggunaan AI di tempat kerja.

Dalam laporan tersebut, Microsoft melakukan survei terhadap 31.000 orang di 31 negara. Survei tersebut juga mencakup karyawan dan praktik perekrutan di LinkedIn, kinerja Microsoft 365, dan penelitian terhadap pelanggan Fortune 500.

Hasilnya, laporan tersebut menemukan bahwa AI memengaruhi cara orang bekerja, memimpin, dan mencari pekerjaan di seluruh dunia. Tahun 2024 juga disebut-sebut sebagai tahun peningkatan AI di tempat kerja.

Penggunaan kecerdasan buatan di tempat kerja dikatakan meningkat hampir dua kali lipat dalam enam bulan terakhir. LinkedIn melihat peningkatan signifikan dalam jumlah profesional yang menambahkan keterampilan AI ke profil mereka.

Tidak hanya itu, banyak manajer mengatakan mereka tidak akan mempekerjakan seseorang tanpa keterampilan AI. Namun, banyak pemimpin di Asia khawatir bahwa perusahaan mereka tidak memiliki visi AI.

Selain itu, ketika karyawan menggunakan alat AI mereka sendiri untuk bekerja, para pemimpin perusahaan berisiko mengalami gangguan teknologi yang dapat berdampak pada bisnis mereka.

“Kemajuan AI di tempat kerja belum pernah terjadi sebelumnya. Semakin banyak karyawan yang mengadopsi teknologi ini dengan cepat dan inovatif, bahkan sebelum mereka harus menunggu panduan dari perusahaan. Lihat saja,” kata Presiden Microsoft Asia Ahmed Mazhari dalam keterangan resmi yang dikeluarkan Selasa (14 /5). /2024).

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *