Sat. Sep 21st, 2024

Midi Utama Indonesia Raup Laba Rp 516,65 Miliar, Tumbuh 29,5% pada 2023

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) mencatatkan kinerja keuangan positif sepanjang tahun 2023. Hal ini ditunjukkan dengan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih.

Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) yang ditulis Sabtu (23/3/2024), PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) meraup pendapatan sebesar Rp 17,35 triliun pada 2023. Pendapatan perseroan tumbuh 11,05 persen dari 11,05 persen. Hingga tahun lalu Rp 15,62 triliun.

Belanja pendapatan meningkat 10,04 persen menjadi Rp12,84 triliun pada tahun 2023 dari Rp11,67 triliun pada tahun 2022. Namun perseroan mampu mencatatkan peningkatan laba kotor sebesar 14,04 persen dari Rp3,95 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp4,50 triliun pada tahun 2023.

Perseroan mencatatkan peningkatan beban penjualan dan distribusi dari Rp3,15 triliun menjadi Rp3,66 triliun pada tahun 2023. Beban umum dan administrasi meningkat dari Rp341,88 miliar pada tahun 2023 menjadi Rp414,3 miliar pada tahun 2023 dari periode tahun 2022. Pendapatan lain-lain perseroan meningkat menjadi Rp335,29 miliar pada tahun 2023 dari Rp196,1 miliar pada tahun 2022.

Perseroan mencatatkan laba usaha sebesar Rp742,82 miliar pada 2023, meningkat 16,44 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp637,9 miliar. Dengan mempertimbangkan kinerja keuangannya, laba tahun berjalan PT Midi Utama Indonesia Tbk yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 29,51 persen menjadi Rp516,65 juta pada tahun 2023 dari Rp398,91 juta pada tahun 2022.

Perseroan membukukan laba per saham awal yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 16,73 pada tahun 2023 dibandingkan Rp 13,84 pada tahun 2022.

Pada tahun 2023, total aset perseroan meningkat 96 persen menjadi Rp 3,91 triliun. Pada tahun 2022, perseroan mencatatkan modal sebesar Rp 1,98 triliun. Liabilitas turun 21,2 persen menjadi Rp3,87 triliun pada 2023 dari Rp4,91 triliun pada 2022. Aset Indoce meningkat 12,7 persen menjadi Rp7,78 triliun pada periode 2022, dari Rp6,90 triliun pada 2023. Perseroan mengantongi uang tunai Rp326,78 miliar dan setara kas pada tahun 2023, naik dari Rp 416,76 miliar pada tahun 2023.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat 22 Maret 2024, saham MIDI menguat 0,95 persen ke Rp 424 per saham. Saham MIDI dibuka dua poin ke Rp 422 per saham. Saham MIDI berada pada posisi tertinggi Rp 428 dan terendah Rp 420 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 1.420 kali dengan volume perdagangan 158.498 lembar saham. Nilai transaksi Rp 6,7 juta.

Seperti diberitakan sebelumnya, Morgan Stanley Capital International (MSCI Inc) mempublikasikan hasil tinjauan segmen terbaru Februari 2024 yang mencakup sejumlah indeks global yang berlaku mulai 1 Maret 2024. Pada indeks MSCI berkapitalisasi kecil, Indonesia memiliki dua saham. Termasuk penyiar.

Dalam MSCI Small Cap Rebalancing tanggal 12 Februari 2024, saham emiten di Indonesia yang diikutsertakan adalah PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI). Sementara itu, saham PT Petrindo Jaya Kresi Tbk (CUAN) berkinerja buruk pada MSCI Small Cap Index.

Komponen indeks MSCI Small Cap akan mengalami perubahan pada tanggal 29 Februari 2024 dan berlaku efektif mulai tanggal 1 Maret 2024. MSCI akan kembali mengumumkan indeks MSCI yang berlaku efektif pada tanggal 14 Mei 2024 dan 3 Juni 2024.

MSCI tidak melakukan perubahan terhadap emiten Indonesia pada indeks MSCI Global Standard dan MSCI Microcap.

Pada penutupan perdagangan saham Senin 12 Februari 2024, saham BUMI ditutup menguat 1,18 persen menjadi Rp. Nilai transaksi saham BUMI sebesar Rp 16,45 juta dan volume perdagangan 192,37 juta. 3,137 kali total frekuensi perdagangan.

Sedangkan saham MIDI turun 3,79 persen ke Rp 406 per saham. Saham MIDI mencatatkan frekuensi perdagangan sebanyak 3.091 kali dengan volume perdagangan sebanyak 18,87 juta lembar saham. Nilai transaksi Rp 7,71 juta.

Saham CUAN turun 6,41 persen ke Rp 7.300 per saham. Nilai transaksi saham CUAN mencapai Rp 69,01 juta dengan volume perdagangan 9,23 juta lembar saham. 6,651 kali total frekuensi perdagangan.

Sebelumnya, PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) akan menambah modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau right issue. Dalam aksi tersebut, perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 4.611.764.800 saham baru atau setara 13,79 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah right issue, dengan nilai nominal Rp10 per saham.

Harga pelaksanaannya ditetapkan Rp 270 per saham. Dengan demikian, maksimal dana yang bisa diterima dari aksi ini adalah Rp1,25 triliun.

Bursa Efek Indonesia (BEI) merilis prospektus perseroan pada Sabtu (24/06/2023), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) atau SAT selaku pemegang saham utama perseroan dengan kepemilikan 89,43 persen menyatakan tidak akan dieksekusi. oleh seluruh HMETD yang menjadi haknya. SAT akan mengalihkan kepemilikan HMETD kepada PT BCA Sekuritas sebagai agen penjual untuk ditawarkan kepada investor.

Baik seluruh saham baru yang ditawarkan dalam right issue ini dibeli atau tidak oleh pemegang saham, sisanya akan dialokasikan kepada pemilik HMETD lain yang melakukan pemesanan secara proporsional lebih besar dari haknya.

Apabila masih terdapat saham beredar yang ditawarkan setelah penjatahan, maka PT BCA Sekuritas sebagai pembeli cadangan setuju untuk membeli sisa saham tersebut sebanyak-banyaknya 1.614.117.680 lembar saham beredar, atau pemegang saham dengan nilai agregat maksimal Rp. 435,81 juta

Perlu diingat, pemegang saham perseroan yang tidak melaksanakan HMETD-nya dan tidak mengakuisisi saham baru, bisa dikurangi sebanyak-banyaknya 13,79 persen.

Sekitar 70 persen dana yang diperoleh dari right issue tersebut akan digunakan sebagai modal kerja Perseroan untuk menunjang kegiatan usaha Perseroan, termasuk namun tidak terbatas pada pembayaran kepada pemasok untuk persediaan barang dagangan, pembayaran kegiatan promosi, pengiriman barang, perbaikan. biaya dan pemeliharaan. dan biaya operasional.

Sisanya sebesar 30 persen akan digunakan untuk belanja modal. Rinciannya, 65 persen dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan toko perusahaan di seluruh cabang, dan 35 persen digunakan untuk pengembangan gudang perusahaan di Jawa Tengah, Sulawesi, dan Sulawesi Utara.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *