Sat. Oct 5th, 2024

Militer Israel Paksa Badan Amal Tinggalkan Rafah

matthewgenovesesongstudies.com, Rafah – Tak hanya warga Palestina, tentara Israel di Rafah juga memaksa lembaga amal medis bernama Doctors Without Borders (MSF) meninggalkan kawasan tersebut.

Larangan aktivitas kerja ini otomatis membuat mereka terhenti bekerja di RS Indonesia, demikian lansir Al Jazeera, Minggu (5/12/2024).

Kelompok tersebut mengatakan mereka harus memindahkan 22 pasien ke fasilitas kesehatan lain karena tidak lagi dapat menjamin keselamatan pasien.

“Perintah evakuasi baru di #Rafah memaksa MSF untuk mulai memindahkan 22 pasien yang tersisa dari rumah sakit Indonesia di Rafah ke fasilitas lain karena kami tidak lagi dapat menjamin keselamatan mereka,” tulis @MSF_canada.

Sementara itu, Israel telah memerintahkan puluhan ribu warga Palestina untuk meninggalkan Rafah seiring mereka meningkatkan operasi militer di Gaza selatan.

Perintah tersebut diumumkan melalui selebaran dan beberapa postingan media sosial, yang mendesak penduduk di distrik timur untuk mengungsi ke al-Mawasi, wilayah pesisir sempit yang disebut Israel sebagai “zona kemanusiaan yang diperluas”.

Setelah perintah ini diumumkan, beberapa kawasan di Rafah yang tadinya dipenuhi warga dan pengungsi kini tampak seperti kota hantu.

Seperti dilansir BBC, Israel mengatakan akan melanjutkan operasi yang direncanakan di Rafah meskipun ada peringatan dari AS dan sekutu lainnya bahwa serangan darat dapat menyebabkan banyak korban sipil dan krisis kemanusiaan.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Sabtu (11/5) mengatakan gencatan senjata di Gaza bisa dilaksanakan paling cepat keesokan harinya jika Hamas membebaskan sanderanya.

“Israel bilang, terserah Hamas, kalau mereka mau, kita bisa mengakhirinya besok. Dan gencatan senjata akan dimulai besok,” ujarnya dalam acara penggalangan dana di Seattle.

Salah satu pengungsi yang disuruh mengungsi mengaku tidak tahu harus lari ke mana.

“Kami tidak tahu ke mana harus pergi. Jumlah kami sekitar 80 orang,” katanya kepada program Gaza Lifeline BBC yang berbahasa Arab.

“Saya tidak punya uang untuk kembali ke Khan Younis. Ada tetangga yang bilang datang dan sewa apartemen dengan harga sewa yang sangat murah. Tapi saya bahkan tidak punya uang untuk menyewa mobil.”

Israel mengatakan 128 orang yang disandera Hamas pada 7 Oktober masih hilang, sementara 36 orang diperkirakan tewas.

Gambar yang beredar menunjukkan asap mengepul di Rafah pada Sabtu (11/5), dan para saksi mengatakan itu adalah serangan udara di dekat persimpangan dengan Mesir.

Dalam postingan di

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *