Fri. Sep 20th, 2024

Misi Menemukan 900 Ribu Kasus TBC di 2024, Menkes: Kalau Ketemu Langsung Diobati biar Enggak Menularkan

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Indonesia memiliki jumlah kasus TBC tertinggi di dunia, kedua setelah India. Diperkirakan akan terdapat 1,06 juta kasus baru di Indonesia setiap tahunnya. Untuk memutus penyebarannya, Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin menargetkan mencapai 900.000 kasus TBC atau TBC pada tahun 2024.

“Diharapkan terdeteksi 900.000 kasus TBC pada tahun ini,” kata Menteri Kesehatan Budi.

Jika penderita TBC segera terdeteksi dan diobati, penularannya dapat dicegah. Pada umumnya pengobatan TBC memerlukan pengobatan rutin selama 4-6 bulan. Jika Anda meminum obat TBC secara teratur, Anda dapat menghentikan penyebaran Mycobacterium tuberkulosis di komunitas Anda.

“Pasien TBC tidak menular jika dalam pengobatan, sehingga diharapkan kasus TBC akan menurun seiring berjalannya waktu,” tambah Budi saat peluncuran alat skrining TBC rontgen portabel di Gedung Sate, Jawa Barat.

Distribusi alat skrining tuberkulosis sinar-X portabel

Salah satu upaya untuk mendeteksi kasus tuberkulosis adalah dengan menggunakan alat skrining tuberkulosis (TB) – sinar-X portabel.

X-ray portabel ini dapat mendeteksi TBC lebih cepat, terutama pada anak-anak. Anda dapat melakukannya dengan alat rontgen, salah satunya adalah rontgen portable.

Saat ini terdapat 25 mesin sinar-X portabel yang disediakan dari Uni Emirat Arab (UEA). Alat-alat tersebut telah didistribusikan di daerah dengan angka kejadian TBC tinggi seperti Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, dan Maluku.

Menurut Budd, ke depan setiap provinsi akan memiliki dua mesin rontgen portabel.

“Ada kebutuhan secara nasional dan kami yakin setiap provinsi harus memiliki dua unit rontgen portabel, namun saat ini kami ingin memprioritaskan provinsi dengan angka tuberkulosis tinggi,” ujarnya pada acara peluncuran alat tersebut di Bandung.

Setelah peluncuran tersebut, diharapkan daerah lain yang menerima sinar-X portabel segera memulai kegiatan pencarian kasus secara aktif pada bulan Agustus tahun ini.

Mengingat tingginya jumlah kasus TBC di Indonesia, tim surveilans telah aktif mencari kasus TBC sejak awal pandemi COVID-19.

Oleh karena itu, sejak pandemi COVID-19, pemerintah gencar memerangi TBC dengan menerapkan program surveilans untuk mendeteksi keberadaannya di mana-mana, kata Menteri Kesehatan Budi.

Tim pemantau berhasil mengidentifikasi 500.000 kasus pada tahun 2021, meningkat menjadi 700.000 pada tahun 2022 dan kembali menjadi 800.000 pada tahun 2023.

Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberkulosis. Penyakit ini terutama menyerang paru-paru, namun bisa juga menyerang organ lain di tubuh, seperti ginjal, tulang, dan otak.

TBC ditularkan melalui udara ketika orang yang terinfeksi TBC batuk atau bersin, sehingga bakteri tersebut dilepaskan ke udara. Orang yang menghirup bakteri ini dapat tertular TBC. Gejala umum TBC antara lain batuk yang berlangsung lebih dari dua minggu, batuk darah, nyeri dada, lemas, berat badan turun, demam, dan berkeringat di malam hari.

Faktanya, TBC merupakan penyakit yang ditemukan sejak 3000 SM. Namun penyakit tersebut masih ada hingga saat ini.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *