Thu. Sep 19th, 2024

Mitos atau Fakta? Berat Badan Wanita Cenderung Cepat Naik Dibanding Pria

matthewgenovesesongstudies.com, Bandung – Tubuh langsing dan bugar merupakan dambaan setiap orang, baik pria maupun wanita.

Mendapatkan tubuh sempurna tentu bukanlah hal yang mudah, apalagi jika tubuh Anda sebagian besar adalah lemak. Beberapa orang tidak selalu membicarakan penambahan berat badan.

“Penambahan berat badan seringkali menjadi kondisi yang mengkhawatirkan banyak orang, termasuk wanita,” kata dokter. Karthika Mayasari di The Honest Document pada Sabtu 30 Maret 2024.

Faktanya, bukan hal yang aneh jika wanita paruh baya yang mengalami menopause mengalami kenaikan berat badan yang cepat. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, angka obesitas pada wanita dua kali lebih tinggi dibandingkan pria.

Pertambahan berat badan dapat dipengaruhi oleh faktor gaya hidup seperti pola makan yang buruk dan tingkat aktivitas fisik. Selain itu, risiko obesitas pada wanita dikaitkan dengan perubahan hormonal dalam tubuh.

Penyebab umum kenaikan berat badan pada pria dan wanita adalah ketidakseimbangan asupan kalori, kata Kartika.

Artinya, kalori yang masuk lebih banyak dibandingkan kalori yang masuk, kata Kartika.

Perbedaannya hanya terlihat jika melihat kebutuhan kalori dan massa otot pria yang lebih besar dibandingkan wanita.

Berat badan wanita bertambah lebih cepat meski makan dengan porsi lebih kecil karena tubuh wanita menyimpan lebih banyak lemak.

Tonton video yang dipilih:

Selain faktor metabolisme dan kondisi otot, kenaikan berat badan pada wanita juga disebabkan oleh perubahan hormonal berikut ini:

1. Kadar hormon testosteron dan estrogen

Ternyata perbedaan kadar hormon dalam tubuh wanita dan pria juga mempengaruhi bentuk tubuh.

Kadar testosteron yang tinggi dan rendahnya kadar estrogen dalam tubuh membantu pria menurunkan berat badan dengan lebih mudah. Keadaan ini berbanding terbalik dengan keadaan pada tubuh perempuan.

2. Akibat kehamilan

Wanita hamil cenderung mengalami peningkatan lemak tubuh, yang berujung pada penambahan berat badan. Kabar baiknya, kondisi ini tidak sepenuhnya bisa diubah.

Jika memungkinkan, wanita dianjurkan untuk menyusui setelah melahirkan. Solusi ini tidak hanya dirancang untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi Anda, namun juga dapat membantu ibu mencapai berat badan ideal dan sehat.

3. Periode iklim

Setiap wanita yang memasuki usia paruh baya akan mengalami menopause, atau akhir alami dari siklus menstruasi.

Perubahan hormonal pada periode ini secara tidak langsung mempengaruhi proses metabolisme tubuh sehingga menimbulkan risiko penambahan berat badan.

4. Peningkatan enzim Aldh1a1

Setelah menopause, aktivitas enzim Aldh1a1 yang berperan dalam produksi minyak meningkat. Tak ayal, kondisi ini berdampak pada perubahan berat badan.

Peningkatan enzim Aldh1a1 setelah menopause disebabkan oleh penurunan kadar hormon estrogen dalam tubuh.

Pada dasarnya kadar estrogen yang tinggi dapat mengganggu enzim Aldh1a1. Inilah sebabnya mengapa wanita pascamenopause mengalami kelebihan berat badan.

5. Penyakit PCOS

Wanita menderita PCOS atau sindrom ovarium polikistik, yaitu kelainan hormonal yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon dalam tubuh.

Penyakit ini menyebabkan menstruasi tidak teratur dan kesulitan menurunkan berat badan.

Memiliki bentuk tubuh yang sempurna merupakan dambaan setiap orang. Berat badan ideal bukan hanya soal penampilan, tapi juga soal kesehatan.

Di bawah ini adalah tips untuk membantu wanita mencapai dan mempertahankan berat badan ideal:

1. Tingkatkan aktivitas fisik

Tidak hanya baik untuk menjaga kesehatan, aktivitas fisik terutama olahraga juga dapat membantu menjaga berat badan tetap ideal.

Olahraga teratur dapat merangsang tubuh untuk membakar lebih banyak kalori bahkan saat Anda sedang istirahat.

Anda tidak perlu melakukan olahraga ekstrim atau mengeluarkan banyak uang untuk berolahraga di pusat kebugaran ternama.

Anda bisa melakukan push-up, squat, lunge, atau mencoba pilates. Latihan-latihan ini membantu meningkatkan massa otot, meningkatkan metabolisme dalam tubuh dan mencegah risiko osteoporosis.

2. Ikuti pola makan yang sehat

Makan dengan benar juga akan membantu Anda mencapai berat badan ideal. Jumlah kalori setiap orang berbeda-beda tergantung usia, jenis kelamin, berat badan, dan tingkat aktivitas sehari-hari.

Aturan praktisnya, pria dewasa membutuhkan sekitar 1.500 kalori dan wanita dewasa membutuhkan sekitar 1.200 kalori per hari. Jenis pola makan sehat yang Anda ikuti juga bisa disesuaikan dengan kondisi tubuh Anda.

Contohnya adalah mengurangi makanan tinggi karbohidrat, menghindari makanan dan minuman manis, dan memperbanyak makan serat.

3. Kebiasaan gaya hidup sehat untuk kesehatan jangka panjang

Ingin menurunkan berat badan demi mencapai berat badan ideal adalah hal yang wajar, namun Anda juga perlu memperhatikan dampaknya terhadap kesehatan tubuh.

Jika Anda ingin menjalani pola makan, seperti rendah lemak, rendah karbohidrat, atau jenis diet lainnya, Anda perlu memastikan bahwa makanan yang Anda konsumsi tetap mengandung nutrisi untuk tubuh.

Untuk menjaga kesehatan tubuh dan mendapatkan pola makan yang seimbang, Anda juga bisa melengkapinya dengan mengonsumsi suplemen vitamin yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Wanita berusia 50 tahun ke atas disarankan untuk mengonsumsi suplemen kalsium dan vitamin D.

Secara umum, vitamin D dikenal manfaatnya dalam menjaga kesehatan tulang. Meski demikian, vitamin D juga berperan penting dalam menjaga sistem imun tubuh dan mencegah penyakit menular. Manfaatnya sama dengan vitamin C, yang biasa dikenal sebagai vitamin penstabil.

Penelitian menunjukkan bahwa vitamin D berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh dan mengurangi peradangan.

Salah satu fungsi utama vitamin D adalah mengaktifkan sel T atau sel pembunuh yang menghancurkan virus yang masuk ke dalam tubuh.

Vitamin D juga merupakan vitamin yang larut dalam lemak dan digunakan oleh tubuh untuk menyerap dan menjaga kadar kalsium dan fosfor sebagai sumber pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan tulang.

Selain itu, vitamin D merupakan salah satu jenis vitamin yang dapat diproduksi secara alami oleh tubuh.

Selain itu, sumber vitamin D juga bisa didapat dari makanan, sinar matahari, atau suplemen. Berikut penjelasannya:

1. Sinar matahari

Matahari merupakan salah satu sumber utama vitamin D alami yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh dan meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh.

Itu sebabnya vitamin D juga dikenal sebagai vitamin sinar matahari. Berjemur di pagi hari selama 10-15 menit saja sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan vitamin D.

Namun sebelum berjemur, perhatikan untuk menutupi wajah, mata, dan kepala agar tidak terkena sinar matahari langsung.

Penggunaan tabir surya, lamanya berada di bawah sinar matahari, dan jumlah melanin pada kulit juga dapat memengaruhi kemampuan tubuh dalam menyerap vitamin D.

2. Makan

Sumber makanan vitamin D juga bisa didapat dari kuning telur, hati sapi, ikan berlemak seperti salmon, tuna, sarden, dan minyak hati ikan kod.

Namun, jumlah vitamin D dalam makanan ini bisa sangat rendah, sehingga sangat sulit untuk menyediakan jumlah yang dibutuhkan tubuh untuk mendukung sistem kekebalan tubuh.

3. Suplemen vitamin

Cara lain untuk memenuhi kebutuhan vitamin D harian untuk menunjang sistem imun tubuh adalah dengan mengonsumsi suplemen vitamin D.

Hal ini dinilai sebagai solusi praktis untuk memenuhi kebutuhan vitamin D harian selain paparan sinar matahari dan makanan.

Jumlah vitamin D yang dianjurkan adalah 600-800 IU per hari. Vitamin D bisa Anda temukan dalam berbagai suplemen, termasuk multivitamin yang mengandung vitamin D.

Suplemen vitamin D biasanya terbagi menjadi dua bentuk, yaitu vitamin D2 dan vitamin D3. Vitamin D2 merupakan salah satu bentuk vitamin D yang berasal dari tumbuhan dan sering ditemukan pada makanan.

Sedangkan vitamin D3 merupakan salah satu bentuk vitamin D yang diproduksi secara alami oleh tubuh, dan merupakan bentuk vitamin D yang berasal dari sumber hewani.

Selain membuat tubuh mudah terserang penyakit, kekurangan vitamin D dalam tubuh juga dapat berdampak pada kondisi kesehatan lainnya, terutama terkait fungsi tulang dan otot.

Akibat kekurangan vitamin D antara lain rakhitis pada anak-anak dan osteomalacia pada orang dewasa.

Kondisi ini dapat menimbulkan gejala nyeri sendi dan tulang, kelemahan otot, kesulitan berjalan, dan berisiko patah tulang.

Konsumsi vitamin D yang berlebihan juga tidak baik bagi kesehatan, sehingga asupan vitamin D juga harus sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Terlalu banyak vitamin D juga dapat membahayakan tubuh dan menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan, seperti batu ginjal (hiperkalsemia) ketika tubuh diracuni oleh kalsium dalam darah.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *