Sat. Sep 7th, 2024

Mitratel Tawarkan Obligasi Berkelanjutan I Rp 2,5 Triliun

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau dikenal Mitratel akan menerbitkan obligasi berkelanjutan dengan tujuan menghimpun dana sebanyak-banyaknya Rp 2,5 triliun.

Selain itu, Mitratel juga menerbitkan sukuk sewa berkelanjutan senilai Rp500 miliar. Pada tahap pertama tahun 2024, perseroan akan menerbitkan obligasi I abadi senilai Rp400 miliar dan sukuk sewa abadi senilai Rp100 miliar.

Obligasi berkelanjutan I Tahap I Tahun 2024 diterbitkan tanpa penerbitan dan ditawarkan sebesar 100 persen dari jumlah pokok obligasi. Obligasi tersebut memiliki jangka waktu 370 hari dengan bunga obligasi pertama jatuh tempo pada 4 Oktober 2024. Sedangkan bunga obligasi final akan dibayarkan pada 14 Juli 2025 bersamaan dengan jatuh tempo obligasi tersebut.

Selain itu, sukuk sewa diberikan tanpa formalitas dan sewa sukuk dibayarkan sebesar 100% dari jumlah terutang. Angsuran pertama sewa akan dibayar pada tanggal 4 Oktober 2024, sedangkan angsuran terakhir sewa dan sisa angsuran sewa akan dibayar pada tanggal 14 Juli 2025.

Mitratel akan menggunakan dana hasil penawaran obligasi untuk melunasi sebagian pokok utang perseroan kepada Bank Mandiri sebanyak-banyaknya Rp 400 miliar. Sebelumnya, pada tanggal 6 November 2023, perjanjian pinjaman jangka pendek Bank Mandiri diubah dengan lampiran III. Pada 3 Juni 2024, perseroan melakukan pembelian kembali Rp 2,15 triliun.

Demikian pula dana hasil Penawaran Sukuk akan digunakan Perseroan untuk melunasi sebagian pokok pinjaman Perseroan kepada Bank Manderi berdasarkan perjanjian kredit jangka pendek dengan Bank Manderi.

Dengan diterbitkannya obligasi Continual I dan Sukuk Continual Lease I ini, perseroan mendapat hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dengan rating Syariah AAA dan AAA.

 

 

Yang bertindak sebagai penjamin emisi obligasi dan sukuk sewa antara lain PT BCA Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, dan PT Indo Premier Sekuritas. Sedangkan yang bertindak sebagai wali amanat adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Jadwal penawaran obligasi adalah sebagai berikut: Masa Penawaran Perdana 19-25 Juni 2024 Tanggal Efektif 28 Juni 2024 Sewa Masa Penawaran Umum Obligasi dan Sukuk 2 Juli 2024 Tanggal Penjatahan 3 Juli 2024 Tanggal 4 Juli 2024 Retribusi Sewa Elektronik D4020 Obligasi dan Sukuk 4 Juli 2024 Pencatatan Efek BEI 5 Juli 2024

Pada penutupan perdagangan Kamis 20 Juni 2024, harga saham MTEL naik 3,28 persen menjadi Rp630 per saham. Harga saham MTEL dibuka lima poin ke Rp 615 per saham. Harga saham MTEL berada pada level tertinggi Rp 630 dan terendah Rp 595 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 1.351 kali dengan volume perdagangan 374.008 lembar saham. Nilai transaksi Rp 23,1 miliar.

Sebelumnya, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel akan membagikan dividen sebesar Rp 1,5 triliun atau Rp 18,27 per saham. Dividen yang dibagikan sebesar Rp1,4 triliun per saham atau Rp17 tunai. Kemudian dividen khusus sebesar Rp 100,5 miliar.

Dengan demikian, total laba yang dibagikan adalah 75 persen dari laba bersih 31 Desember 2023, perseroan mempunyai laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas utama sebesar Rp 2,01 triliun. Sedangkan saldo laba ditahan tercatat sebesar Rp2,36 triliun dengan total modal Rp34,04 triliun.

Dalam menentukan besaran dividen, manajemen dan pemegang saham semakin mempertimbangkan rencana pengembangan dan tantangan bisnis ke depan. Terutama mengenai peran MTEL sebagai pemimpin pemerintah dalam pemerataan akses telekomunikasi di seluruh Indonesia.

Rencana pembagian saham tersebut diumumkan pada Selasa (4/6/2024) sesuai informasi yang diungkapkan Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam rapat umum tahunan (RUPST) perseroan pada Selasa (4/6/2024). pada tanggal 31 Mei telah disetujui oleh pemegang saham. Jadwal dividen Mitratel adalah sebagai berikut: Tanggal dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 10 Juni 2024 Ex-date dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 11 Juni 2024 Tanggal dividen di pasar tunai : 12 Juni 2024 : 13 Juni 2024 Tanggal pencatatan saham (DPS) pemegang hak dividen tunai : 12 Juni 2024 Tanggal pembayaran dividen : 3 Juli 2024 

Sebelumnya, strategi PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel (MTEL) untuk melanjutkan pengembangan bisnis ekosistem menara secara organik dan anorganik, memonetisasi aset menara, dan mengelola biaya secara efektif membuahkan hasil positif.

Hal ini tercermin dari pencapaian kinerja perseroan hingga tahun 2023. Pertumbuhan pendapatan yang berimbang dengan pengelolaan biaya yang wajar berdampak pada peningkatan margin EBITDA dan peningkatan laba bersih. 

Mitratel mampu membukukan pendapatan sebesar Rp 8,59 triliun pada tahun 2023, meningkat 11,2% dibandingkan tahun sebelumnya (tahun/tahun). Bisnis penyewaan menara atau tower leasing menjadi kontributor terbesar dengan nilai Rp7,14 triliun atau tumbuh 12,0%. Sementara pendapatan dari segmen fiber optik terus tumbuh dengan menghasilkan pendapatan sebesar Rp 207 miliar.

Pertumbuhan pendapatan berhasil diimbangi dengan pengelolaan biaya yang lebih efektif. Mitratel berhasil menjaga efisiensi operasional dengan mencatatkan beban usaha sebesar Rp 4,96 triliun, hanya meningkat 8,3% atau dibandingkan pertumbuhan pendapatan yang mencapai 11,2%.

 

Hasilnya, perseroan mampu menghasilkan EBITDA senilai Rp6,92 triliun atau meningkat 12,7%. Margin EBITDA juga meningkat dari 79,5% pada tahun 2022 menjadi 80,5% pada tahun 2023. Sementara itu, laba bersih meningkat 12,6% dari Rp1,79 triliun menjadi Rp2,01 triliun. 

Direktur Portofolio Aset Mitratel Theodoros Ardi Hartoko (Teddy) menjelaskan akuisisi pada tahun 2023 ini tidak lepas dari ekspansi Mitratel dalam menambah portofolio asetnya, khususnya di luar Pulau Jawa.

Strategi ini sejalan dengan rencana bisnis perusahaan operator seluler yang saat ini berekspansi ke luar Pulau Jawa untuk memperluas jangkauan, pangsa pasar, dan meningkatkan kualitas koneksi internet di pedesaan.  

“Pada saat yang sama, kami terus mengoptimalkan aset produksi dan memanfaatkan teknologi digital dalam bisnis kami sehari-hari. Strategi ini tidak hanya membuat model bisnis kami lebih efisien, tetapi juga meningkatkan loyalitas pelanggan karena kami dapat menawarkan produk dan layanan yang penting bagi mereka. kebutuhan,” kata Teddy dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (7/3/2024). ).

“Pertumbuhan pendapatan, optimalisasi aset, dan manajemen biaya semakin meningkatkan margin EBITDA kami,” lanjutnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *