Thu. Sep 19th, 2024

Mitsubishi Fuso Pilih Fokus Garap Pasar Bus Kecil, Ini Alasannya

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Krama Yudha Tig Berlian Motors (KTB), distributor utama kendaraan niaga Mitsubishi Fuso di Indonesia, saat ini belum berminat beroperasi di segmen bus yang sedang berkembang. Pabrikan bermerek tiga berlian itu ingin fokus pada segmen bus kecil di segmen truk ringan (LDT) yang mereka kuasai.

“Di armada bus ini segmennya banyak sekali. Ada bus besar dan bus kecil. Saat ini KTB sedang fokus pada pengembangan dan pemeliharaan bus kecil kategori LDT. Selain itu, segmen LDT ini juga mencakup enam ban dan empat ban. Sejauh ini, segmen bus kecil kami di segmen enam ban bisa dikatakan masih menjadi pemimpin pasar dalam mempertahankan posisi tersebut,” kata Aji Jaya, Direktur Divisi Penjualan & Pemasaran PT KTB di Jakarta.

Nah, salah satu upaya yang dilakukan KTB adalah dengan memperkenalkan bus Cantor di GIIAS 2023 dan bisa dibeli pelanggan mulai Desember tahun lalu. Aji mengatakan respon pasar sangat positif.

Di sisi lain, LDT merupakan kendaraan niaga terbesar di Indonesia. Sekitar 50 persen varietasnya terjual. Jadi pasar ini dinilai sangat menjanjikan dan Fuso terus melanjutkan segmen ini.

“Untuk bus besar kalau dilihat pasarnya sedang berkembang. Bahkan kami dan pihak sekolah masih terus mempelajari produk ini. Mitsubishi Fuso berkomitmen memberikan inovasi sesuai perkembangan dan permintaan pasar. pasar bus utama: “Kami sedang melakukan studi.

Melanjutkan MDT, KTB memiliki seri pesawat tempur Fuso dan menargetkan peningkatan sebesar 20% pada tahun 2024, atau 2% dari angka tahun 2023.

Strategi mereka adalah memperkuat Fighter X dengan mengembangkan produk yang sudah ada. Karena persaingan dan penerimaan produk masih terbuka lebar untuk menjadi semakin besar.

Kendaraan niaga ini mengalami pertumbuhan dalam dua tahun terakhir. Artinya penerimaan pasar masih baik.

Langkah selanjutnya adalah memberikan update pada produk yang sudah ada. Dengan menambahkan spesifikasi sesuai kebutuhan pelanggan. Misalnya dulu KTB menawarkan model standar.

Nah untuk segmen off-road terbagi menjadi dua kelompok, normal dan berat. Kemudian pembuatnya melakukan perbaikan dengan menambahkan detail.

Sektor properti terus berkembang dan kebutuhannya pun berubah. Jalan tol di Indonesia masih terhubung dengan baik antar kota. Hasilnya, hal ini mendorong pengusaha untuk membuka lebih banyak lapangan kerja di bidang otomotif.

KTB memutuskan untuk memenuhi kebutuhan pasar dengan menambah tangki bahan bakar. Standarnya 200 liter menjadi 400 liter agar produknya lebih diterima pasar.

Aji juga menambahkan. Sektor bisnis mempunyai banyak pemasok penjualan seperti sektor pertambangan, pertanian, manufaktur, konstruksi dan logistik dan lain-lain.

Dari bidang usaha ini, kontribusi terbesar penjualan usahanya berasal dari merchandise. Sementara itu, pertanian dan pertambangan pada tahun 2023 tidak akan lebih baik dibandingkan tahun 2022, menurutnya karena krisis ekonomi.

Jadi pengaruhnya sama terhadap permintaan dan penawaran. Misalnya, harga nikel yang sedang turun, begitu pula harga minyak sawit. Pertumbuhan sangat lambat.

Sumber: Oto.com

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *