Thu. Sep 19th, 2024

MK Pastikan Hakim Anwar Usman Ikut Bersidang Sengketa Pileg, Kecuali untuk PSI

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pembahasan hasil pemilihan umum nasional atau PPU membahas pemilihan parlemen (Pileg) 2024 pekan depan. Juru Bicara Mahkamah Konstitusi (MK) Fajar Laksono mengatakan, hakim konstitusi Anwar Usman dipastikan akan hadir dalam sidang tersebut.

“Pemilihan DPR PHPU sesuai dengan keputusan Majelis Kehormatan MK, dapat diterima sepanjang tidak mengusut atau mengadili para pemohon atau pihak-pihak yang berselisih dengan Pak Anwar.” Artinya jika Anda melakukan ini. Mereka tidak ada konflik kepentingan, itu bagus, makanya Hakim Konstitusi Anwar Usman ikut serta dalam perkara tersebut,” kata Fajar di Gedung MK, Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Fajar menyatakan, Hakim Anwar Usman tidak diperbolehkan mengikuti sidang pemilihan parlemen PPU jika ada pemohon atau pihak yang terkait dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Sebab, ia mengetahui Ketua PSI Kaesang Pangarep adalah anak Hakim Anwar Usman.

Oleh karena itu (tidak diperbolehkan) mengusut dan memutus perkara yang bukan merupakan sifat partai PSI dan merupakan perintah atau instruksi dari tingkat Majelis Kehormatan MK, kata Fajar.

Berdasarkan berkas Mahkamah Konstitusi, lanjut Fajar, PSI mengajukan 10 perkara sengketa Pilpres 2024 Anwar Usman.

“Ada kasus PSI. Kalau tidak salah 10. Itu yang ditetapkan selama ini. Seharusnya dia tidak masuk dalam panitia Hakim Anwar Usman,” kata Fajar.

Diketahui, Mahkamah Konstitusi (MK) mulai banyak membahas hasil pemilihan umum atau PHPU sengketa Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.

Jumlah perkara PHPU tahun 2024 yang ditangani Mahkamah Konstitusi mencapai 299 perkara. Dua di antaranya selesai pada perkara Pilpres. Artinya, pada PHPU Pemilu Legislatif 2024 ada 297 kasus.

Setelah itu, sesuai Peraturan Mahkamah Konstitusi (PMK), tindakan organisasi-organisasi yang mengaku sebagai organisasi terafiliasi itu dicatat dan dimuat di situs Mahkamah Konstitusi.

Tujuannya agar PHPU berjalan transparan dan masyarakat bisa mengetahui apa permasalahannya dan siapa saja yang terlibat.

Diketahui, pada Senin pekan depan, Mahkamah Konstitusi Tanah Air akan mulai mengadili 79 perkara dan 53 perkara pada Selasa dengan 3 hakim per sisi.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *