Mon. Sep 16th, 2024

Movie Day ACFFEST di Makassar, KPK Ajak Sineas Cegah Korupsi Lewat Film

By admin Aug16,2024 #ACFFest #KPK #Makassar

matthewgenovesesongstudies.com, Makassar Setelah mengunjungi Kota Aceh dan Medan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kini singgah di Kota Makassar untuk menggelar pameran film hari itu. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Festival Film Anti Korupsi (ACCFEST) 2024. Melalui kegiatan ini, KPK mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pemberantasan korupsi dengan cara yang kreatif dan menyenangkan melalui film. .

Menurut perwakilan Pendidikan dan Kemasyarakatan Komisi Pemberantasan Korupsi, Wawan Wardiana, sejak tahun 2013, ACFFEST hidup hingga saat ini karena tingginya antusiasme negara untuk mengikuti festival film ini. Tahun lalu, lebih dari 900 orang mendaftar dan berpartisipasi. Ini bukti ACFFEST bisa bertahan berkat komunitasnya.

Teman-teman masih bilang bagus kalau film antikorupsi ini dibuat, kata Wawan dalam Talk Show Movie Day di Cinepolis Phinisi Point, Makassar, hari ini Jumat, 7 Juni 2024.

Wawan menyoroti pentingnya upaya pemberantasan korupsi dengan menciptakan sikap kompetitif. Komunikasi dan periklanan melalui media audio seperti video menjadi salah satu upaya yang dinilai KPK efektif.

“Tingkat keberhasilan penyampaian pesan menggunakan audio-video mencapai 90%. “Melalui film tersebut, KPK ingin melakukan upaya edukasi dengan menyampaikan pesan yang disampaikan Wawan.

Sutradara sekaligus penulis film Filosofi Kopi, Surat dari Prag, Cinta Dijual, Nussa, Keluarga Cemara 2, Irfan Ramli yang juga menjadi orang spesial di acara ini mengatakan, sebaiknya sang aktor punya alasan untuk membuat film tersebut. film.

“Film ini dibuat bukan tanpa tujuan, karena ada sesuatu yang ingin kami ungkapkan dan tunjukkan. ACFFEST sangat menarik karena memiliki nilai anti korupsi, itu adalah film yang harusnya punya cerita yang bagus, kata penerima Penghargaan Skenario Adaptasi Terbaik Festival Film Indonesia (FFI) 2023 itu.

Irfan dalam kesempatan tersebut juga berbagi tips membuat film pendek yang bagus bagi calon peserta ACFFEST 2024. Menurut catatannya, selain memiliki tujuan, peserta juga harus fokus pada pesan yang ingin disampaikan.

“Semakin Anda fokus pada apa yang ingin Anda bicarakan, semakin kuat Anda bisa membuat gambarannya,” ujarnya.

Ia kemudian mencontohkan salah satu film yang ditayangkan dalam tayangan film berjudul ‘Titip Sendal’. Film besutan seorang sineas asal Pontianak ini berkisah tentang Ny. Lilik memberi garis kepada putrinya putranya dipekerjakan di Pusat Kesehatan Masyarakat.

“Film ini tidak menarik jika hanya satu orang saja yang meninggalkan sepatunya. Tapi karena banyak orang yang meninggalkan sepatunya, itu menunjukkan kepada penonton bahwa hal itu adalah hal yang wajar. Padahal, jika dampak yang terjadi terlalu banyak, bisa sangat buruk,” ucapnya. Irfan.

Selain film ‘Titip Sendal’, tamu undangan dari kalangan pelajar, mahasiswa, media dan sineas juga menayangkan film ‘Gombal dari Rumah’, ‘Tears of Sorrow’ dan ‘Labirin Lembusora’.

Setelah sepuluh tahun ACFFEST berkiprah dan mewarnai dunia perfilman, sebanyak 118 film pendek telah diproduksi dan diputar di berbagai media penayangan seperti YouTube, Maxstream, Cineworld, Genflix dan Bioskop Online. Selain itu, film ACFFEST juga dapat dinikmati saat masyarakat melakukan perjalanan dengan penerbangan Garuda Indonesia dan Kereta Api Indonesia.

ACFFEST tahun ini berlangsung hingga November 2024 dengan menghadirkan sejumlah acara menarik. Pertama, kompetisi nasional yang mempertandingkan sineas lokal dan sampel film hasil kompetisi. Kedua, Kompetisi Sinema Aksi untuk umum. Inisiatif baru tahun ini mengajak para pembuat film menyaksikan ACCFEST untuk menyebarkan budaya anti korupsi di berbagai komunitas.

Ketiga, Roadshow Movie Day yang akan berkeliling 10 provinsi/kota di Indonesia seperti Medan, Banda Aceh, Makassar, Semarang, Malang, Kupang, Kabupaten Sumbawa, Kota Palu, Singkawang dan Balikpapan.

Keempat, kompetisi dan pemutaran film internasional dengan mengundang 10 negara ASEAN PAC untuk mengikuti kompetisi, diskusi dan pemutaran film antikorupsi.

Kelima, Bina Lingkungan, salah satu upaya KPK dengan memeriksa reputasi para sineas agar tetap memproduksi film tentang korupsi.

Terakhir, bagian keenam dan ketujuh seperti Acara Apresiasi (Awarding Night) dimana akan diberikan penghargaan kepada lulusan ACFFEST sekaligus menjadi kesempatan untuk mempererat hubungan dengan rekan-rekan KPK (pemerintah, BUMN, kampus dan komunitas film). . . Mitra-mitra di KPK ini mempunyai peran penting dalam penyebaran sistem antikorupsi.

KPK akan memberikan kredit nilai produksi kepada 12 finalis kategori konsep cerita agar dapat disajikan dari sudut pandang mereka. Selain itu, para finalis juga akan mendapat bantuan dari sineas ternama Tanah Air.

Komite Pemberantasan Korupsi berharap ACFFEST 2024 dapat menggugah minat sineas Indonesia untuk mengembangkan kisah-kisah inspiratif dan turut serta dalam pemberantasan korupsi melalui film.

Tonton video pilihan di bawah ini:

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *