Sat. Sep 28th, 2024

Namanya Disebut di Sidang MK, Buwas Bantah Dicopot dari Bulog karena Tolak Bansos

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Komzen Paul (purnawirawan) Budi Waseso wa Buwas menjawab pertanyaan soal namanya disebutkan dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (CJ).

Dalam sidang kasus tersebut, Majelis Hakim mempertanyakan Menteri Keuangan Aylanga Hartarto dan Menteri Keuangan Pak Mulyani tentang bantuan sosial dan pencopotan sang ayah dari jabatan Dirut Bulog mulai Desember 2023.

Buas membantah dirinya dipecat dari jabatan Dirut Bulog karena menolak Program Bantuan Sosial (BANSOS). Sebagai Dirut Bulog, Buwas mengaku hanya bertugas menyalurkan beras bansos, program pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

“Saya tidak pernah menolak bansos. Padahal bansos itu program presiden, program pemerintah. Beras musim semi adalah pilaf pemerintah. Jadi kalau pemerintah atau negara ini mau pakai beras itu, tugas saya adalah untuk mendistribusikannya,” kata Buwas, Jumat (5/4/2024) di Istana Negara, Jakarta.

“Jadi tidak ada hubungannya, tidak ada yang ditolak (bansos). Yang ditolak Direktur Bulog itu bukan kemampuannya. Dia harus memenuhi perintah negara,” sambungnya.

Mantan Kabareskrim Polri itu menilai wajar jika dirinya dicopot dari jabatan Ketua dan Direktur Bulog. Kesepakatan pengangkatan Buwas sebagai Dirut Bulog berlaku selama lima tahun yakni 2018-2023.

“Pergantian itu biasa saja. Bagi saya biasa saja, tidak masalah, ya bagi saya. Karena itu namanya amanah, ya, tugas. Kalau waktunya sudah habis, ada yang minta ganti pimpinan, itu pengganti, tidak. Saya tidak ada masalah, kata Waseso tua.

Sementara itu, Hakim Mahkamah Konstitusi Daniel Yusmic Pancastaki Foikh menyoroti kecilnya peran Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma yang akrab disapa Risma dalam penyaluran bantuan sosial pada awal tahun 2024.

Padahal, penyaluran bantuan sosial merupakan fungsi utama Kementerian Sosial.

“Saat ini peran Mensos sangat minim. Apa yang terjadi Mensos? Apakah rapat Satgas dengan DPR membuat Anda tidak terlihat dalam penyaluran bansos?”, tanyanya. Daniel. Dalam sidang perselisihan pemilu lainnya, Ruang Sidang MK, Jakarta, Jumat (5/4/2024).

Daniel juga mempertanyakan peran Menteri Perekonomian Aylanga Hartarto dan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadzir Affendi yang paling banyak menyalurkan bansos.

“Sesuai pernyataan Menko PMK yang sebelumnya pernah terlibat dalam penyaluran jaminan sosial, saya tidak ingat yang mana.” Yang kedua, Menteri Keuangan juga sudah berkali-kali melakukannya. “Proses hukum sudah terbuka di sini,” ujarnya.

 

Hakim Mahkamah Konstitusi Saldi Isra pun mempertanyakan alasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Jawa Tengah pada Pemilu 2024.

Ia merupakan satu dari empat menteri yang hadir dalam sidang Perselisihan Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi, antara lain Menteri Koordinator PCM Muhadjir Efendi, Menteri Keuangan Aylanga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini. , Jakarta, Jumat (5/4/2024).

Jadi kita patut bertanya, apa yang menjadi pertimbangan Presiden jika misalnya lebih sering berkunjung ke Jawa Tengah dibandingkan ke tempat lain? – kata Saldi ISRO.

Terkait dengan kunjungan, yaitu penyaluran bansos, lanjutnya.

Saldi Isra juga mempertanyakan asal usul uang yang dikeluarkan untuk kunjungan Presiden Jokowi pada Pemilu 2024.

Kalaupun masih terkait peta, dana kunjungan Presiden dari mana? Pak Menko dan Pak Menteri, ini terkait langsung dengan permohonan yang diajukan kedua pemohon, tambahnya.

  

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *