Fri. Sep 20th, 2024

Nanopartikel, Bahan Lokal dari Babel dan Kalimantan untuk Terapi Kanker Paru

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Kanker paru-paru merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Penyakit ini disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel abnormal di paru-paru yang dapat menyebar ke bagian tubuh lain.

Mengobati kanker paru-paru merupakan fokus dari banyak penelitian, termasuk pengembangan terapi baru yang lebih efektif dan memiliki efek samping yang lebih sedikit.

Pendekatan inovatif dalam terapi kanker paru-paru adalah penggunaan nanopartikel berbasis bahan topikal. Inovasi ini dikembangkan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Jumlah kasus kanker paru-paru telah mencapai 2,48 juta orang, kata Dani Gustaman Sayarif, peneliti utama di Pusat Penelitian Teknologi Proses Radiasi Organisasi Penelitian Energi Nuklir Brin.

“BRIN sedang meneliti pengembangan nanopartikel hidroksiapatit zirkonium (Zr-doped HAp). Bahan baku nanopartikel yang digunakan adalah zirkonium yang banyak digunakan di Bangka Belitung dan Kalimantan,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa mengutip publikasi tersebut. 16 April 2024).

Selain itu, biomassa tulang hewan juga telah digunakan sebagai sistem penghantaran obat nanopartikel hidroksiapatit (HAp-N).

Ia mengatakan zirkonium digunakan sebagai fotosensitizer untuk menghasilkan spesies oksigen reaktif (ROS) yang membunuh sel kanker paru-paru melalui penggunaan nanopartikel hidroksiapatit (HAp-N) sebagai sistem penghantaran obat.

“Mengembangkan obat baru untuk pengobatan kanker di Indonesia memang cukup sulit, namun bukan tidak mungkin,” ujarnya.

Namun, lanjutnya, proses penerjemahan hasil penelitian obat ke fase klinis di Indonesia dengan fasilitas pendukung dapat berjalan sesuai regulasi yang diperlukan.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *