Thu. Sep 19th, 2024

NASA Temukan Tanda Kehidupan dari Asteroid Bennu

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Para ilmuwan terus mencari bagian dari asteroid Bennu hingga saat ini. Sejak mendarat di Bumi pada September 2023, para ilmuwan masih mencari berbagai unsurnya.

Baru-baru ini, para ilmuwan telah menemukan kandungan fosfat pada sampel asteroid Bennu. Membuka situs NASA pada Sabtu (29/6/2024), tim peneliti sebelumnya menemukan Bennu mengandung bahan asli pembentuk tata surya, seperti karbon, nitrogen, dan bahan organik.

Namun, penemuan besar bagi para ilmuwan adalah magnesium-natrium fosfat, senyawa biokimia yang ditemukan di semua organisme hidup. Kombinasi ini tidak terdeteksi oleh penginderaan jauh, sehingga sangat mengejutkan saat menemukannya.

Senyawa magnesium-natrium fosfat memberikan petunjuk asal usul asteroid. Asteroid ini mungkin pernah menjadi bagian dari planet berair.

Senyawa magnesium fosfat diketahui terdapat pada tulang dan biji tumbuhan di Bumi. Senyawa ini dapat digunakan untuk membantu orang menjaga kesehatan tulang dan jantung serta mengatur sistem saraf.

Sampel tersebut juga mengidentifikasi senyawa phyllosilicate yang ditemukan di tanah liat selama periode tektonik bumi, serta glisin, komponen penting dari protein.

Meski sampel batuan ini diperkirakan pernah bersentuhan dengan air, namun Bennu tetap menjadi asteroid atau material pertama yang tersisa dari pembentukan Tata Surya.

Pencarian asteroid Bennu akan terus berlanjut dalam beberapa bulan dan tahun mendatang. Selain itu, potongan sampel Bennu akan dianalisis oleh para ilmuwan di seluruh dunia.

Saat sampel ini dikirim dan dianalisis lebih lanjut, para ilmuwan mungkin menemukan zat atau senyawa lain.

 

Sampel asteroid Bennu dibawa oleh pesawat ruang angkasa OSIRIS-REx milik Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA) yang tiba di Bumi pada 24 September 2023. Menurut solarsystem.nasa.gov, ilmuwan NASA mengumpulkan 1 kg debu dan kerikil dari asteroid. Bennu.

Partikel-partikel ini dibawa oleh pesawat luar angkasa dan mendarat di gurun Great Salt Lake di Utah, AS. Sampel menempuh perjalanan 7.778 km/jam selama tiga tahun yang diambil dari asteroid Bennu.

Ini adalah kesempatan yang paling dinantikan untuk misi Asal Usul, Interpretasi Spektral, Identifikasi Sumber Daya, Keamanan-Regolith Explorer (OSIRIS-REk) NASA. Pengiriman sampel asteroid dari luar angkasa ke Bumi merupakan tindakan pertama yang dilakukan Amerika Serikat (AS).

Ilmuwan NASA memeriksa sebagian asteroid Bennu di Johnson Space Center. Bennu bukanlah asteroid biasa, ia disebut sebagai “asteroid paling berbahaya di dunia” dengan skor tertinggi pada Skala Dampak Bahaya Teknologi Palermo.

Hal ini disebabkan kemungkinan asteroid Bennu akan menghantam Bumi dengan kekuatan besar dalam 159 tahun ke depan. Bennu memiliki peluang 1 banding 2.700 untuk menabrak Bumi.

Meski terlihat sepi, kemungkinan terjadinya tabrakan antara Bumi dan Bennu masih bisa terjadi. Bennu akan melakukan penerbangan jarak dekat berikutnya ke Bumi pada tahun 2135.

 

Lintasan tersebut dapat menempatkan Bennu pada jalur tabrakan dengan Bumi karena tarikan gravitasi planet kita. Bennu berpeluang besar menabrak Bumi pada 24 September 2182.

Bennu merupakan puing-puing asteroid berbentuk titik, demikian dimuat laman Space, Sabtu (29/6/2024). Lebarnya sekitar sepertiga mil (500 meter) dan memiliki singkapan berbatu.

Menariknya, para ilmuwan meyakini Bennu memiliki air berupa es yang terkunci di bebatuan dan karbon yang sangat berasosiasi dengan kehidupan. Bennu juga bisa dianggap sebagai peninggalan kuno masa awal tata surya kita, berusia lebih dari 4,5 miliar tahun.

Para ilmuwan menduga bahwa dalam waktu 10 juta tahun setelah pembentukan tata surya, struktur Bennu saat ini muncul. Bennu mungkin memisahkan diri dari asteroid besar yang kaya karbon sekitar 700 juta hingga 2 miliar tahun yang lalu.

Bennu kemungkinan terbentuk di sabuk asteroid besar antara Mars dan Jupiter. Sejak saat itu, Bennu semakin mendekat ke bumi.

Karena Bennu sangat tua, ia mungkin mengandung molekul organik yang mirip dengan yang mungkin ada pada awal kehidupan di Bumi.

(Tiffany)

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *