Sat. Sep 21st, 2024

Niat Puasa Dzulhijjah: Arab, Latin, Arti, dan Keutamaannya

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Dzulhijjah adalah bulan di mana Allah SWT dimuliakan. Di bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk berpuasa pada tanggal 1 hingga 9 Dzulhijjah.

Dalam penanggalan Hijriah 1444 H terbitan Kementerian Agama (Kemenag) RI, 1 Dzulhijjah jatuh pada hari Sabtu, 8 Juni 2024.

Seperti puasa lainnya, puasa Dzulhijjah juga harus diawali dengan niat. Dalam launching NU Online, maksud percepatan Dzulhijjah adalah:

Perlindungan Lingkungan dan Perlindungan Lingkungan ِيْ الْحَاسلَْعل ِلّهِ تَعَالَى  

Nawaitu shauma hâdzal yaumi’ an adâ’i syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta’âlâ.

Artinya : “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah pada hari ini karena Allah Ta’âlâ.”  

Niat puasa ini dibaca pada tanggal 1 hingga 7 Dzulhijjah. Sedangkan pada hari ke 8 atau dikenal dengan hari Tarwiyyah, usulan bacaannya berbeda, yaitu:

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ تَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ تَ رْوِيَرْ٩َُِن ةَ سُنَهِهَِِِِ

Nawaitu shauma hâdzal yaumi’ an adâ’i tarwiyata sunnatan lillâhi ta’âlâ.  

Artinya: “Saya niat puasa sunnah tarwiyah hari ini karena Allah Ta’âlâ.”

Pada hari ke 9 Dzul Hijjah atau hari Arafah, niat puasanya berbeda lagi yaitu:

 نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِعَرَفَُ سَفَةَ سَةَد سُنَ سُ نَِةةىًَِةُِ عَنْ   

Nawaitu shauma hâdzal yaumi’ an adâ’i arafata sunnahan lillâhi ta’âlâ.  

Artinya: “Saya niat puasa sunnah Arafah pada hari ini karena Allah Ta’âlâ.”

Pada tanggal 10 Dzulhijjah, umat Islam dilarang berpuasa karena itu adalah perayaan Idul Adha. Dimana umat Islam dianjurkan untuk menunaikan salat Idul Fitri dan berkurban.

Niat puasa Dzulhijjah bisa dibaca mulai setelah magrib hingga terbit fajar.

Namun jika sudah larut malam atau lupa membaca niatnya, maka Anda bisa membacanya hingga sebelum waktu Dhuhur.

“Hal itu boleh dilakukan asalkan tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan, minum, atau berhubungan badan,” dikutip NU Online, Jumat (7/6/2024).

Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan istimewa di tahun Hijriah. Keistimewaannya adalah jatuh pada salah satu dari empat bulan haram (Ashhurul Hurum), sekaligus Rajab, Dzulqadah, dan Muharram.  

Dalam Haditsnya Rasulullah SAW mengatakan bahwa satu hari puasa matahari pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah setara dengan satu tahun puasa matahari.  

“Tidak ada hari yang paling disukai Allah ibadahnya selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari puasa di dalamnya sama dengan puasa setahun, satu malam shalat malam sama dengan shalat malam Lailatul Qadr.” (AD At-Tirmidzi). 

Sesungguhnya 10 hari pertama bulan Dzulhijjah begitu mulia sehingga Nabi Muhammad SAW menyebutkan bahwa ibadah pada waktu itu lebih mulia dari pada jihad fi sabilillah.

Keutamaan ibadah pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah juga Allah tunjukkan dalam Al-Qur’an:

Dan nama Allah

Artinya: “Dan orang-orang yang menyebut nama Allah pada hari-hari itu menjadi terkenal” (QS. Al-Hajj: 28)

Hari-hari terkenal yang dimaksud adalah 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Hadits Nabi SAW.

مَا مِنْ علاج اللَّْْ ولاج ي مِنْ آلِكَ بِشَيْءٍ.

Artinya: “Tidak ada hari-hari yang amal shalehnya lebih dicintai Allah daripada hari-hari ini. Yaitu 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Mereka (para sahabat) bertanya: “Ya Rasulullah, dan janganlah kamu berusaha untuk di jalan Allah (yang lebih penting dari itu)?”, beliau bersabda: “Dan tidak ada perjuangan di jalan Allah (yang lebih penting dari itu) kecuali orang yang berjihad dengan dirinya sendiri dan dengan hartanya dan tidak kembali dengan membawa apa-apa. bagaimana namun,” lapor (HR Bukhari dan Muslim) dari situs resmi Kementerian.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *