Fri. Sep 20th, 2024

NICL Cetak Laba Bersih Rp 73,5 Miliar di Semester I 2024

By admin Aug20,2024 #laba #Laba usaha #Pam Mineral

Emiten tambang nikel yang berbasis di Jakarta, matthewgenovesesongstudies.com, PT PAM Mineral Tbk (NICL) melaporkan pendapatan sebesar Rp 419 miliar atau Rp 476 miliar pada semester I 2024, turun 11,95% dibandingkan periode yang sama tahun 2023. 1 miliar. Penurunan tersebut disebabkan rata-rata harga nikel pada semester I tahun ini lebih rendah dibandingkan rata-rata harga nikel pada semester I tahun 2023.

Namun dari sisi laba usaha, NICL mencatatkan kenaikan sebesar 1,25% yang berarti laba usaha NICL pada tahun 2023 sebesar Rp 87,8 miliar dibandingkan laba usaha pada periode yang sama tahun 2023 yaitu Rp 86,7 miliar. Sementara laba bersih NICL naik 13,71% menjadi Rp73,5 miliar dari sebelumnya Rp64,7 miliar.

“Meskipun omzet penjualan kami pada periode tersebut lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu, namun terdapat peningkatan yang cukup signifikan dari sisi volume penjualan – meningkat sebesar 4,2% menjadi 679.066 metrik ton,” kata Rudi Tzanaka, direktur utama perusahaan. Dengan 707.597 MT. , dikutip Jumat (26 Juli 2024).

“Kami sangat puas dengan kinerja enam bulan pertama tahun 2024. Perusahaan telah berhasil bekerja secara efisien dengan tetap mengoptimalkan sumber daya yang ada dalam kondisi operasional yang sangat sulit, yaitu kendala curah hujan yang cukup tinggi pada bulan Januari hingga Juni 2024.” Meningkatkan penjualan pada semester I tahun ini,” ujarnya.

Dari sisi neraca, per 30 Juni 2024, NICL mencatatkan pertumbuhan total aset sebesar 7,22% menjadi Rp. Dibandingkan posisi neraca per 31 Desember 2023 sebesar Rp 856,8 miliar dan Rp 918,7 miliar, serta dari posisi aset per 31 Desember 2023 sebesar Rp 745,4 miliar, peningkatan modal sebesar 4,88%. Pertumbuhan berkontribusi terhadap peningkatan ini. Dari keuntungan perusahaan tahun ini.

 

NICL juga menargetkan produksi nikel sebesar 2.600.000 metrik ton (MT) pada tahun 2024, lebih tinggi 41% dibandingkan realisasi produksi sebesar 1.847.000 MT pada tahun 2023. Target produksinya juga bijih nikel dengan kandungan Ni 1,30% hingga 1,50%. Peningkatan target produksi ini sebagai respons terhadap peningkatan permintaan pasar akibat bertambahnya jumlah smelter yang beroperasi.

Saat ini perseroan telah mendapat persetujuan RKAB dengan total volume penjualan resmi sebesar 7.800.000 WMT periode 2024-2026. Untuk menunjang kinerja operasional dan mencapai tujuan Perseroan, daya dukung infrastruktur tambang yang ada seperti angkutan jalan tambang dan pelabuhan saat ini sedang dalam tahap perbaikan dan pengembangan untuk menjamin operasional yang optimal.  

Rudy Tajnaka, Presiden Direktur PAM Minerals, mengatakan: “Perusahaan optimistis berdasarkan informasi terkini Kementerian ESDM, peningkatan produksi terkait pasokan dan permintaan.” RKAB yang dikenakan sanksi sebesar 240 juta ton. Sektor tersebut saat ini menghadapi kendala antara lain cuaca dan ketersediaan alat produksi yang menyebabkan kelangkaan.  

Rudy mengatakan, “Dukungan pemerintah terhadap industri nikel memberikan prospek positif bagi perseroan terhadap peningkatan produksi nikel yang akan berdampak positif pada kinerja operasional dan keuangan yang selanjutnya akan tercermin pada peningkatan laba bersih perseroan.” Memberikan nilai tambah yang positif kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan,” ujarnya.

 

Rudy juga mengatakan perseroan akan fokus pada rencana peningkatan cadangan nikel. Perseroan berkomitmen untuk melanjutkan kegiatan eksplorasi berkelanjutan melalui konservasi cadangan dan optimalisasi cadangan marjinal untuk merealisasikan rencana perluasan cadangan.

Dari sisi teknologi operasional, strategi perusahaan dalam melihat tantangan dan peluang masa depan di bidang digitalisasi industri pertambangan nikel akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan perusahaan ke depan.

Perusahaan sedang melaksanakan proyek aplikasi sistem digitalisasi keselamatan tambang yang disingkat SLAMET. Aplikasi tersebut diciptakan oleh Perusahaan sebagai solusi inovatif yang dirancang untuk menyederhanakan pengoperasian, implementasi, pemantauan dan pelaporan operasi dan keselamatan tambang. Kami berharap melalui “SLAMET” perusahaan industri pertambangan dapat memenuhi kewajibannya sebagai perusahaan pertambangan yang menerapkan tata kelola perusahaan yang baik sekaligus mengurangi risiko kecelakaan dan meningkatkan efisiensi kerja operasional.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *