Fri. Sep 20th, 2024

OJK Jaga Masyarakat Desa dari Pinjol-Lintah Darat Pakai Cara Ini

matthewgenovesesongstudies.com, Otoritas Jasa Keuangan Jakarta (OJK) menyebutkan tingkat inklusi dan literasi keuangan di pedesaan masih jauh lebih rendah dibandingkan di perkotaan. Oleh karena itu, diperlukan sejumlah upaya untuk melindungi masyarakat pedesaan.

Selain itu, adanya kekhawatiran masuknya jasa keuangan gelap akibat rendahnya kesadaran masyarakat terhadap produk keuangan formal maupun informal. Tolonglah, ada pinjaman online ilegal (pengepul) dan “lintah darat” yang sering menjadi perhatian.

Friderika Vidyasari Devi, Pengawas Perilaku Bisnis, Edukasi, dan Hak Konsumen OJK Jasa Keuangan, mengatakan terdapat kesenjangan besar antara inklusi keuangan dan literasi di perkotaan dan pedesaan.

 

“Tadi saya sampaikan bahwa OJK sedang melakukan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang baru kami publikasikan kemarin, bahwa terdapat kesenjangan yang cukup besar antara inklusi dan literasi antara desa dan kota,” kata Friederika usai peluncuran. : Ekosistem Keuangan Inklusif di Desa, Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu (8/3/2024).

Riset tersebut mencatat tingkat inklusi keuangan di perkotaan sebesar 78,41 persen, dan di perdesaan sebesar 70,13 persen. Sedangkan literasi keuangan sebesar 69,71% di perkotaan dan hanya 59,25% di perdesaan.

Friederika menegaskan, tingkat partisipasi dan upaya peningkatan literasi keuangan telah dilakukan melalui berbagai program. Salah satunya adalah ekosistem keuangan inklusif di berbagai pedesaan Indonesia.

“Oleh karena itu kami berupaya mencapai hal tersebut dengan memberikan pendidikan dan inklusi pada masyarakat pedesaan,” ujarnya.

Tujuan utamanya adalah meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat pedesaan. Hal ini dapat dilakukan dengan memperkuat potensi ekonomi yang terakumulasi dan belum optimal.

“Selain tujuan utama meningkatkan kesejahteraan, juga mencegah masyarakat mengakses keuangan ilegal. Kalau pinjol ilegal amit-amit, belum lagi judi online dan juga rentenir,” kata Friederica.

 

Seperti yang telah kami laporkan, Menteri Luar Negeri Pratico telah meminta mesin perekonomian baru bagi kota-kota. Salah satunya adalah memberikan akses dan nasihat keuangan formal kepada UKM.

Menyikapi hal tersebut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) yang salah satunya berlokasi di Desa Dolokgede, Kecamatan Bojonegoro, Jawa Timur. Pratikno berharap langkah ini dapat meningkatkan potensi desa.

Ia mengatakan masyarakat pedesaan menghadapi beberapa tantangan dalam mendorong perekonomian. Meski sebagian besar mempunyai potensi di sektor pertanian atau pertanian.

“Tentunya banyak tantangan yang kita hadapi, basis masyarakat di desa saya, perekonomian masyarakat masih benar-benar agraris,” kata Pratiko di Desa Dolokgede, Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu (8/3/2024).

Namun, ia tidak puas jika masyarakat pedesaan hanya bergantung pada pertanian atau perkebunan yang ada. Di sisi lain juga harus ditingkatkan dengan memperkuat potensi yang ada.

“Tetapi selain meningkatkan produktivitas di sektor pertanian, kita juga bisa menciptakan diversifikasi sumber kehidupan baru, ekonomi baru,” ujarnya.

 

Kemungkinan tersebut juga diwaspadai Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar. Oleh karena itu, melalui ekosistem keuangan inklusif di pedesaan, para pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) diharapkan dapat turun tangan.

Tercatat ada sejumlah nama besar. Dari Ibu Kota Negara (PNM) Madani, Bank BRI, BPJS Ketenagakerjaan, Asuransi Jasindo dan Bank Jatim terlibat.

“Potensi dan peluang pengembangan UKM di Desa Dolokgede luar biasa setelah dilakukan pemetaan investasi, kemitraan usaha, dan dukungan usaha yang baik,” ujarnya.

“Kami mendorong penguatan penciptaan ekosistem, selanjutnya setiap PUJK akan menentukan skema produknya sendiri untuk setiap peluang yang ada. Pada gilirannya, penilaian tersebut akan kami tindak lanjuti dan perkuat perbaikan ke depan,” lanjut Mahendra.

Asal tahu saja, Desa Dolokgede, Bojonegoro, Jawa Timur menyimpan banyak sekali potensi. Mulai dari bidang olah raga, seni budaya, pendidikan dan pariwisata. Untuk itu diperlukan dukungan pendanaan dan pendampingan untuk memaksimalkan hal tersebut.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *