Fri. Sep 27th, 2024

OJK Lantik 2 Pejabat Setingkat Komisioner

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan pengambilan sumpah administratif kepada dua pejabat OJK di tingkat wakil komisi. Mirza Aditaswara, Wakil Komisioner OJK meresmikan acara pembukaan.

Pembukaan ini merupakan bagian dari komitmen OJK untuk melakukan transformasi organisasi guna meningkatkan kapasitas dan kinerja sebagai otoritas pengaturan, pengawasan, dan perlindungan konsumen di sektor jasa keuangan. Kedua pejabat yang ditunjuk tersebut adalah sebagai berikut: Rizal Ramezani dari Jasa Keuangan sebagai Wakil Direktur Komersial dan Pengawasan Perlindungan Konsumen (mantan Wakil Direktur Komisi Hukum dan Penelitian). Dan Yuliana menjabat Wakil Komisioner Bidang Hukum dan Penyidikan. Setiap pegawai dan pejabat di OJK mempunyai kesempatan yang sama untuk diangkat pada satuan kerja yang berbeda dan siap ditempatkan dimanapun sejalan dengan komitmen untuk memajukan OJK.

Pergantian kepemimpinan di departemen diharapkan dapat mencegah mentalitas silo antar departemen dan menjadikan organisasi lebih terbuka menerima ide-ide baru untuk pengembangan OJK, kata Mirza di Jakarta, Selasa (2/7/2024). )

Pembukaan tersebut merupakan bukti konsistensi OJK dalam memberikan ruang bagi pegawai perempuan untuk meniti karir yang lebih tinggi di OJK.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah bermitra dengan Kedutaan Besar Australia dan Prospera (Kemitraan Australia-Indonesia untuk Pembangunan Ekonomi) untuk memperkuat manajemen risiko iklim bagi industri perbankan di Indonesia. Panduan Manajemen dan Analisis Visual (CRMS) Maret 2024.

OJK – Prospera – Kerja sama Modi dalam pengembangan sistem manajemen risiko iklim untuk sektor perbankan Indonesia secara hybrid di Jakarta: Penguatan kerja sama ini disambut baik pada upacara pembukaan.

Direktur Eksekutif Pengawasan Perbankan OJK Dian Udiana Ray mengatakan kemitraan yang terjalin ini akan memperkuat hubungan antara Australia dan Indonesia dalam menghadapi tantangan dan peluang risiko iklim di masa depan.

Kami berharap kolaborasi ini akan membuahkan hasil yang penting sehingga bank akan dilengkapi dengan panduan dan data yang lebih baik mengenai manajemen risiko iklim, sementara Indonesia akan mampu melakukan penilaian dampak iklim di tingkat bank dan kerangka kerja. Membangun sistem pemantauan untuk menilai risiko iklim . kata Dayan dalam keterangan resmi yang dikutip, Sabtu (29/6/2024).

OJK mengungkapkan kerja sama tersebut akan berlangsung selama dua tahun. Kemitraan ini mencakup 6 bidang utama termasuk: mengembangkan pedoman manajemen risiko iklim dengan data yang lebih akurat; Pengembangan skenario stress test risiko iklim untuk Indonesia berdasarkan skenario Network for Greening the Financial System (NGFS) terbaru. Mengembangkan metodologi untuk mengukur dampak risiko iklim terhadap kinerja peminjam bank untuk korporasi besar dan UMKM, serta dampaknya terhadap kinerja keuangan bank (perkembangan data perkiraan risiko fisik dan transmisi). 2100 cocok untuk kondisi Indonesia. Menghitung dampak risiko iklim terhadap kinerja industri perbankan oleh regulator (Banking Industry Wide Climate Impact Assessment). Melaksanakan peningkatan kapasitas OJK dan perbankan terkait pengembangan manajemen risiko iklim.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *