Sat. Sep 21st, 2024

OJK Tak Mau Pay Later Jadi Masalah Baru di Masyarakat

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melihat model bisnis beli sekarang bayar nanti (BNPL) semakin membaik di masyarakat. Namun, ada kekhawatiran hal ini akan menjadi permasalahan baru di masyarakat secara keseluruhan.

Modla Ventura Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Keuangan Korporasi, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan lainnya OJK Jasmi menilai program pay as you go merupakan hal baru bagi masyarakat. Selain itu, produk keuangan tersebut menghadapi tantangan dalam hal pemahaman masyarakat terhadap produk keuangan. “Mengingat produk atau model bisnis BNPL ini masih baru bagi masyarakat, maka kami menghimbau agar organisasi BNPL berperan aktif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat dan risiko BNPL,” kata Jasmi dalam webinar LPPI yang digelar, Jumat, “dia dikatakan. 26 April 2024).

Atas kesulitan tersebut, Jasmi berharap melalui serangkaian kerja bakti yang baik, ia dapat menjadikan sistem pembayaran sebagai solusi keuangan baru bagi masyarakat. Namun ia menegaskan, teknologi ini akan menimbulkan masalah baru di masa depan.

Melihat situasi tersebut, keberadaan produk BNPL ini tentunya diharapkan dapat menjadi solusi keuangan lain bagi negara dan tidak menjadi sumber permasalahan baru, ujarnya.

“OJK berkomitmen untuk mendukung banyak reformasi keuangan negara lainnya untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi perekonomian Indonesia,” lanjutnya

Ia mengimbau masyarakat untuk menggunakan produk Payator dengan hati-hati dan hati-hati. Hal ini didasarkan pada jumlah bunga dalam transaksi yang dilakukan tidak hanya pada pembayar, tetapi juga pada item keuangan lainnya.

Ia menegaskan, “Perlu meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap kontrak tersebut, termasuk besaran bunga yang dibayarkan, sifat organisasi yang akan diawasi, dan apakah itu lembaga keuangan atau lembaga keuangan lainnya.”

 

Sebelumnya, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) secara terbuka mengungkap alasan generasi milenial dan Generasi Z lebih memilih pinjaman pribadi melalui Paylater dibandingkan kartu kredit. Danamon mengungkapkan hanya 7,60%.

“Di sisi lain, produk baru seperti Payrator mencatat penetrasi kartu kredit hampir dua kali lipat, yaitu 13,80%,” kata Tresia Sarumpaet, Head of Business belum dikonfirmasi di Bank Danamon, pada acara Kelas Jurnalis yang diadakan di Bank Danamon di Menara Selatan. . Jakarta, Selasa (5/12).

Tresia mengatakan generasi Millenial dan Gen Z suka mendapatkan kredit PayLater karena proses pengajuan kreditnya mudah dan cepat. Sebaliknya, proses pengajuan kartu kredit lebih ketat.

“Sebagai pengguna kartu kredit, saya mencoba paylater dan apa yang dialami generasi milenial dan Gen Z begitu mudah dan saya berpikir, wah kenapa cepat sekali,” kata Tresia. .

 

Selain itu, alasan generasi muda memilih mengajukan kartu kredit melalui PayLater adalah karena persyaratannya lebih sedikit dibandingkan kartu kredit. Dengan kata lain, kreditur hanya memerlukan kartu tanda pengenal (KTP).

“Kami meminta banyak informasi, misalnya kartu kredit, catatan pekerjaan, informasi perumahan, informasi kontak darurat (jika Anda bukan pembayar), dll. Kami juga meminta catatan pekerjaan.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *