Sat. Sep 7th, 2024

OJK Tetapkan Saham Dunia Virtual Online sebagai Efek Syariah

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menetapkan saham PT Dunia Virtual Online Tbk sebagai Efek Syariah. Perseroan saat ini sedang dalam proses pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana (IPO). Jika tidak ada kendala, saham perseroan akan resmi dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa pada Senin, 1 April 2024 pekan depan.

“Publikasi keputusan ini merupakan tindak lanjut dari hasil kajian Otoritas Jasa Keuangan terhadap pemenuhan kriteria Efek Syariah Pernyataan Pendaftaran PT Dunia Virtual Online Tbk,” demikian kutipan publikasi OJK, Senin (25/ 3/2019). 2024).

Sumber data yang digunakan sebagai bahan review berasal dari dokumen pernyataan pendaftaran dan data pendukung lainnya berupa data tertulis yang diperoleh dari emiten atau dari pihak lain yang dapat dipercaya.

OJK akan mengkaji daftar efek syariah secara berkala berdasarkan laporan keuangan tengah tahunan dan laporan keuangan tahunan emiten atau perusahaan publik. Peninjauan terhadap daftar efek syariah juga dilakukan apabila terdapat emiten atau perusahaan publik yang pernyataan pendaftarannya telah berlaku dan memenuhi kriteria efek syariah atau terdapat aksi korporasi, informasi atau fakta dari emiten atau perusahaan publik dan bisa jadi. menyebabkannya memenuhi atau tidak memenuhi kriteria jaminan syariah.

Dalam rangka IPO, perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 510 juta saham dengan nilai nominal Rp75 per saham. Jumlah saham yang ditawarkan maksimal 20,08 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO.

 

Sebelumnya, PT Dunia Virtual Online Tbk disebut mematok harga IPO sebesar Rp 131 per saham. Oleh karena itu, perseroan akan mendapat pendanaan segar sebesar Rp 66,81 miliar dari IPO.

Sebelumnya, perseroan mematok harga penawaran sekitar Rp 121 hingga Rp 131. Rencananya, sekitar 64,17 persen dana IPO akan dialokasikan untuk pengembangan usaha dalam bentuk belanja modal. Rinciannya, sekitar 50,44% akan digunakan untuk instalasi Data Hall 2 dan Data Hall 3 di AREA31 Cimanggis.

Kemudian sekitar 24,78% digunakan untuk menambah kapasitas listrik, dan sekitar 24,78% digunakan untuk menambah kapasitas pendinginan pada area yang sama. Sisanya sebesar 35,83 persen dari dana IPO akan digunakan untuk modal kerja guna menunjang kegiatan operasional perseroan secara umum. Rinciannya, sebagian besar akan digunakan untuk pemeliharaan peralatan MEP (Mechanical, Electrical, Plumbing). Sisanya akan digunakan sebagai modal kerja untuk pemeliharaan gedung.

Didirikan pada tahun 2010, perusahaan ini merupakan penyedia layanan pusat data yang bersertifikat Fasilitas Kelas 3 dengan standar ANSI/TIA 942-B untuk cakupan arsitektur, telekomunikasi, kelistrikan, dan mekanik. Kegiatan usaha yang dijalankan perseroan saat ini adalah jasa penyewaan co-location dengan menawarkan layanan utama berupa rak co-location, secure cage, dan data hall, fasilitas teleport, dan co-working office space.

 

 

Sebelumnya diberitakan, PT Dunia Virtual Online Tbk berencana mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode AREA, melalui penawaran umum perdana (IPO).

Pada langkah ini, Dunia Virtual Online akan menawarkan sebanyak-banyaknya 510 juta saham atau sebanyak-banyaknya 20,08 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO dengan nilai nominal Rp75 per saham.

Saat peluncuran prospektus perseroan di e-ipo, Selasa (5/3/2024), harga penawaran dipatok pada kisaran Rp 121-Rp 131 per saham. Oleh karena itu, perseroan akan mendapat dana segar hingga Rp 66,81 miliar dari IPO.

Sekitar 64,17 persen dana IPO akan dialokasikan untuk pengembangan usaha dalam bentuk belanja modal. Sebesar 35,83 persen lainnya akan digunakan untuk modal kerja guna menunjang kegiatan operasional Perseroan secara umum.

Struktur permodalan dan komposisi pemegang saham perseroan saat ini berjumlah 2.029.601.000 lembar saham. Sebanyak 47,63 persen dimiliki oleh PT Dwi Tunggal Putra. Kemudian Sugeng Alifen sebagai Komisaris Utama memegang 38,46 persen, Michael Kurnia Wirawan Alifen sebagai Direktur Utama memegang 13,83 persen, dan Komisaris Vonny Stephanie Budisatyo memegang 0,08 persen.

Pasca IPO, perseroan berencana membagikan dividen tunai kepada pemegang saham dengan rasio maksimal 20 persen dari laba bersih tahun buku. Mulai tahun buku 2027, tanpa mengabaikan tingkat kesehatan perusahaan.

 

Penentuan jadwal, jumlah dan jenis pembayaran dividen akan mengikuti rekomendasi Direksi, namun tidak ada jaminan bahwa Perseroan dapat membagikan dividen pada setiap periode akuntansi.

Keputusan untuk melunasi akan bergantung pada persetujuan manajemen, yang akan mendasarkan penilaiannya pada sejumlah faktor.

Antara lain pendapatan dan ketersediaan arus kas perusahaan, proyeksi keuangan dan kebutuhan modal kerja perusahaan, prospek usaha perusahaan, belanja modal dan rencana investasi lainnya, serta rencana investasi dan pendorong pertumbuhan lainnya.

Berikut jadwal IPO PT Dunia Virtual Online Tbk: Tanggal Penawaran Umum: 25-27 Maret 2024 Tanggal Penjatahan: 27 Maret 2024 Tanggal Pendistribusian Saham Secara Elektronik: 28 Maret 2024 Tanggal Pencatatan Saham di BEI: 1 April 2024.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *