Sun. Sep 8th, 2024

OJK Tetapkan Saham Multi Hanna Kreasindo dan Atlantis Subsea sebagai Efek Syariah

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menetapkan sejumlah saham menjanjikan sebagai surat berharga syariah. Saham emiten yang akan datang antara lain PT Multi Hanna Kreasindo Tbk dan PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk.

Penerbitan keputusan ini menyusul kajian Otoritas Jasa Keuangan terhadap kepatuhan PT Multi Hanna Kreasindo Tbk dan PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk terhadap kriteria efek syariah pada pernyataan pendaftaran, kata OJK, Senin (4/202). pengumuman ).

Sumber informasi yang digunakan untuk verifikasi adalah pernyataan pendaftaran dan informasi pendukung lainnya berupa informasi tertulis yang diterima dari emiten atau pihak lain yang berwenang, dan melakukan verifikasi secara berkala terhadap daftar Efek Syariah emiten atau perusahaan publik sesuai semesteran laporan keuangan dan laporan keuangan tahunan.

Selain itu, peninjauan terhadap daftar Efek Syariah dilakukan apabila terdapat emiten atau perusahaan publik yang pernyataan pendaftarannya sah dan memenuhi kriteria Efek Syariah. atau terdapat aksi korporasi, informasi atau fakta yang dilakukan oleh penerbit efek atau perusahaan publik yang mungkin memenuhi kriteria efek syariah atau tidak.

Dalam rangka IPO, PT Multi Hanna Kreasindo Tbk menawarkan sebanyak-banyaknya 750 juta saham baru dengan nilai nominal Rp50 per saham. Dalam IPO tersebut, perseroan menetapkan harga penawaran akhir sebesar Rp160 per saham.

Dengan demikian, perseroan akan menyiapkan dana tunai sebesar 120 miliar dari IPO. Rencananya, sekitar 78,33 persen dana IPO akan digunakan untuk rencana pabrik baru perseroan di Lamongan, Provinsi Jawa Timur.

 

Sekitar 39,68 persen selanjutnya digunakan untuk belanja modal di kantor pusat. Sisanya digunakan untuk modal kerja, termasuk tambahan persediaan dan biaya operasional. Permintaan tersebut dibutuhkan perusahaan untuk menunjang peningkatan penjualan produknya. Atlantis di bawah laut di Indonesia

Sedangkan PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk akan menawarkan IPO Rp 8 hingga 1,2 miliar per saham. penawaran umum perdana

Sekitar 36,74% dana hasil IPO akan digunakan untuk pembelian peralatan guna menunjang operasional perusahaan.

Sedangkan sisanya digunakan sebagai modal kerja, seperti biaya pemasangan peralatan. (Sewa peralatan Biaya dukungan teknis Pekerjaan pengawasan dan pengawasan teknis), biaya staf ahli Biaya penelitian dan survei Biaya peralatan geodesi, biaya transportasi dan akomodasi, biaya pemeliharaan, sewa, gaji staf dan lain-lain.

Diberitakan sebelumnya, Inarno Djajadi, Direktur Jenderal Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan dan Derivatif Keuangan (OJK), mengatakan bursa karbon telah melakukan 123 penawaran umum perdana (IPO) dengan nilai modal sekitar 59,68 triliun rupiah.

“Antusiasme penggalangan dana di pasar modal masih tetap ada. Rp 48 triliun dari nilai penawaran umum. Per 28 Maret 2024, terdapat 15 emiten baru. Sementara itu, terdapat 123 pipeline penawaran umum dengan nilai indikatif sekitar Rp 59,68 triliun,” kata Inarno dalam konferensi pers RDK OJK pada Maret 2024 (4/2/). 2024)

Sementara itu, Inarno mencatat, pasar saham lokal terus mengalami tren kenaikan hingga 28 Maret 2024. Hal ini dipengaruhi oleh pembelian saham oleh investor asing.

Indeks harga saham menguat 0,22% dibandingkan periode yang sama tahun lalu mencapai 7.288,81. dan tercatat beli bersih sebesar Rp 28,28 triliun ytd,” ujarnya.

Detail Inarno yang berharga dari segi likuiditas transaksi. Rata-rata transaksi pasar saham tercatat sebesar Rp 10,98 triliun (ytd) per tahun, disusul pasar obligasi. Indeks Obligasi Gabungan Indonesia (ICBI) ytd naik 1,14 persen menjadi 378,88.

Sementara itu. di sektor pengelolaan investasi, aset kelolaan atau AUM pengelolaan investasi per 27 Maret 2024 sebesar Rp 818,17 triliun turun 0,80% ytd.

Dengan nilai aset bersih atau NAV dana investasi sebesar Rp488,73 triliun, turun 2,54 persen, dan pembayaran bersih Maret 2024 sebesar Rp29,95 triliun, tutupnya.

Panin Sekuritas sebelumnya berencana mencatatkan empat perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

“AREA menjadi emiten pertama di tahun 2024. Tahun 2023 kami akan mengelola tiga perusahaan. Tahun 2024 kami targetkan empat perusahaan,” kata Direktur Panin Sekuritas Prama Nugraha usai seremoni penempatan saham AREA, Senin (1/4/2024). jurnalis.

Prama juga mengatakan, beberapa emiten masa depan yang akan diambil alih Panin Securitas masih bisa diperebutkan. Kemungkinan perusahaan-perusahaan tersebut akan tercatat atau listing di Bursa Efek Indonesia pada paruh kedua tahun 2024.

“Masih ada beberapa hal yang sedang kami kerjakan. Kita harapkan di semester kedua juga sama, kita masih melihat kemungkinan-kemungkinan di panitia pengembangan,” tambah Prama.

Secara sektoral, kata Prama, sangat beragam. Mereka terdiri dari produk konsumen dan produksi. Sedangkan dari segi Aset Berbeda. Prama masih enggan menjabarkan ke depannya emiten yang akan diluncurkan Panin Sekuritas di bursa, termasuk beberapa yang valuasinya di atas Rp 250 miliar.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *