Thu. Sep 19th, 2024

Olivia Rodrigo Bagi-Bagi Kondom dan Pil Pencegah Kehamilan untuk Penonton Konsernya

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Olivia Rodrigo dikabarkan membagikan kotak pil kontrasepsi dan kondom kepada penonton saat ia tampil di St. Louis. Louis, Missouri, Selasa 12 Maret 2024. Foto pembagian kedua barang tersebut beredar di media sosial. Konser tersebut berlangsung sebagai bagian dari Good World Tour.

Menurut Pusat Hak Reproduksi, perpecahan tersebut terjadi setelah negara melarang semua aborsi kecuali untuk menyelamatkan nyawa wanita hamil dalam kasus Roe v. Wade pada tahun 2022. Rodrigo telah menjadi pendukung vokal hak-hak reproduksi perempuan selama bertahun-tahun.

Mengutip People Kamis (14/3/2024), pelantun Deja Vu itu juga mendonasikan sebagian hasil penjualan setiap tiket konser Gotz World Tour kepada organisasi nirlaba yang ia dirikan, Fund 4 Good, serta National Jaringan. dana aborsi.

“Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran beberapa kelompok yang memperjuangkan isu-isu perempuan di Amerika dan wilayah lain yang saya kunjungi. Saya sangat bersemangat dan saya pikir ini akan menjadi pengalaman yang sangat bermanfaat dan semoga produktif,” kata Rodrigo kepada People, Oktober 2023.

“Banyak dana yang disalurkan ke dana aborsi untuk menyediakan sumber daya bagi orang-orang yang membutuhkan layanan kesehatan reproduksi.”

Penyanyi yang baru berusia 21 tahun ini mengumumkan Fund 4 Good melalui Instagram Story pada 23 Februari 2024, sebelum tampil di Palm Springs, California. Lembaga ini, katanya, bekerja untuk mendukung semua perempuan, anak perempuan dan laki-laki yang mencari kebebasan dalam kesehatan reproduksi.

 

 

Dalam pernyataannya saat itu, Rodrigo mengatakan organisasi nirlabanya akan menyiapkan sumber dayanya di setiap perhentian tur tersebut. 

“Dana tersebut akan secara langsung mendukung organisasi nirlaba lokal yang berjuang untuk mendidik anak perempuan, mendukung hak-hak reproduksi dan mencegah kekerasan berbasis gender,” lanjut pelantun “Drive’s License” itu.

Olivia secara terbuka mengkritik keputusan hakim Mahkamah Agung untuk membatalkan Roe v. Get Through. Wade yang menjadi landasan hukum perlindungan hak perempuan untuk melakukan aborsi. Selama penampilannya di Glastonbury tahun 2022, dia membicarakannya sebelum membawakan “F— You” milik Allen.

“Saya hancur dan takut,” katanya kepada orang banyak. “Begitu banyak perempuan dan anak perempuan yang meninggal karena hal ini,” katanya, menurut The Guardian. “Saya ingin mendedikasikan lagu saya berikutnya untuk lima anggota Mahkamah Agung yang telah menunjukkan bahwa, pada akhirnya, mereka tidak terlalu peduli dengan kebebasan.”

“Lagu ini untuk orang benar: Samuel Elito, Clarence Thomas, Neil Gorsuch, Amy Coney Barrett, Brett Kavanaugh. Kami membencimu! Kami membencimu,” tambahnya.

Di Prancis, mayoritas anggota parlemen pada Senin, 4 Maret 2024 menyetujui rancangan undang-undang (RUU) yang memasukkan hak aborsi ke dalam konstitusi. Dengan demikian, Perancis adalah satu-satunya negara yang secara eksplisit menjamin hak perempuan untuk mengakhiri kehamilan mereka secara sukarela.

Tindakan tersebut disetujui dengan suara mayoritas 780 berbanding 72. Menurut laporan, aborsi mendapat dukungan luas di sebagian besar kalangan politik di Prancis dan telah dilegalkan sejak tahun 1975. Langkah bersejarah ini diusulkan oleh Presiden Emmanuel Macron sebagai cara untuk mencegah terulangnya aborsi. hak aborsi seperti yang terjadi di Amerika Serikat (AS). Ini.) beberapa tahun terakhir.

Kedua majelis Parlemen Perancis, Majelis Nasional dan Senat, secara terpisah menyetujui rancangan undang-undang yang mengubah Art. 34 Konstitusi Perancis, namun amandemen tersebut memerlukan persetujuan akhir oleh tiga perlima mayoritas dalam sidang gabungan khusus, yang diterima dan dilakukan. Pada hari Senin.

Sebelum pemungutan suara, Perdana Menteri Perancis Gabriel Atal berpidato di depan lebih dari 900 anggota parlemen yang berkumpul dalam pertemuan gabungan di Istana Versailles. Dia meminta mereka untuk menjadikan Prancis sebagai pemimpin dalam hak-hak perempuan dan memberikan contoh bagi negara-negara di seluruh dunia.

“Kami memiliki hutang moral kepada perempuan,” kata Atal, seperti dilansir AP, Selasa 5 Maret 2024.

Acara ini memberikan penghormatan kepada Simone Veil, seorang legislator terkemuka, mantan menteri kesehatan dan aktivis feminis terkemuka yang pada tahun 1975 menganjurkan undang-undang yang mendekriminalisasi aborsi di Prancis.

“Kami punya peluang untuk mengubah sejarah,” kata Atal. “Buatlah Simone Weill bangga padaku.” Pidatonya diterima dengan tepuk tangan meriah.

Tidak ada partai politik besar di Prancis, termasuk National Rally sayap kanan yang dipimpin oleh Marine Le Pen dan Partai Republik konservatif, yang menentang hak aborsi. Le Pen, yang memenangkan rekor jumlah kursi di Majelis Nasional dua tahun lalu, mengatakan pada hari Senin bahwa partainya berencana untuk melakukan pemungutan suara untuk RUU tersebut. Meski demikian, dia menyatakan tak perlu menjadikan hari tersebut sebagai hari bersejarah.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *