Sat. Sep 21st, 2024

Pacu Adrenalin Mendaki Gunung Dempo Pagar Alam saat Musim Hujan

matthewgenovesesongstudies.com, Palembang – Bagi penyuka aktivitas menantang, mendaki Gunung Dempo di Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan (Samsel) bisa menjadi pilihan untuk menguji adrenalin.

Meski hanya berada 3.146 meter di atas permukaan laut, namun jalur pendakian Gunung Dempo di Pagar Alam Sumatera Selatan akan memberikan sensasi berbeda.

Jalur pendakiannya dijamin berbeda dengan jalur pendakian di Pulau Jawa yang banyak pendakinya.

Pendaki akan melewati jalur yang sempit dan tinggi dengan vegetasi yang lebat serta udara yang sejuk.

Jika memiliki tenaga ekstra, pendaki Gunung Dempo bisa bolak-balik dalam satu hari. Namun, perjalanan seperti itu tidak disarankan, karena Anda tidak dapat menikmati hangatnya kebersamaan dengan rekan kerja atau pendaki lainnya.

Namun ada yang lebih menantang dari pendakian Gunung Dempo di Pagar Alam, Sumatera Selatan. Tantangan yang luar biasa akan dirasakan para pendaki ketika mendaki Gunung Dempo di musim penghujan.

Selain jalurnya yang terjal dan menanjak, hujan deras juga bisa membuat pendakian semakin sulit.

Jalan menanjak akan semakin licin, apalagi jika harus mendaki bebatuan tinggi dan tanah basah. Cedera kaki tidak jarang terjadi pada pendaki yang terpeleset di jalur pendakian yang licin atau terjatuh karena tanah lunak.

Tantangan mendaki Gunung Dempo di musim hujan tidak berhenti sampai di situ. Saat mendirikan tenda di pelataran bawah puncak Gunung Dempo, pendaki akan menghadapi angin kencang.

Selain itu, hujan deras mengguncang tenda pendakian dan kerap menembus tenda.

Banyak pendaki yang akhirnya menderita hipotermia karena cuaca yang sangat dingin, hujan terus-menerus, dan badai angin kencang.

Pengalaman tak terlupakan ini dialami Youssef dan keempat temannya asal Palembang, Sumatera Selatan, Mimil, Abenek, Apek dan Diki.

Kami pertama kali tiba pada Minggu (14/4/2024) di Desa 4 di kaki Gunung Dempo dan berencana berjalan kaki. Karena cuaca hujan dan awan gelap, mereka memutuskan untuk menunda perjalanan ke Gunung Dempo.

Pada Senin pagi (15/4/2024), kelima orang ini mulai mendaki Gunung Dempo dengan peralatan lengkap. Tidak ada kendala apa pun selama perjalanan dan cuacanya sempurna.

Mencapai puncak Gunung Dempo pada Senin sore kemudian melanjutkan perjalanan menuju pelataran, mendirikan tenda dan bermalam di kawasan pegunungan.

“Saat sampai di pekarangan pada Senin sore, kami langsung mendirikan tenda di samping pepohonan di sana. Ternyata malam itu terjadi badai yang sangat dahsyat disertai hujan lebat. “Saat itu dingin sekali,” ujarnya kepada matthewgenovesesongstudies.com, Sabtu (2024/4/20).

Tonton video pilihan ini:

Keesokan harinya, ia melanjutkan pendakian menuju puncak Gunung Merapi Dempo. Akibat musim hujan, kawah Gunung Merapi Dempo diyakini tidak seindah biasanya.

Ia hanya berkesempatan berfoto di pinggir gunung yang kawahnya berwarna hijau kelabu. Biasanya warna belerang di mulut Gunung Merapi Dempo adalah biru kehijauan yang indah.

Pada Senin sore, dia memutuskan untuk turun dan menyelesaikan perjalanan. Ia pun banyak bertemu dengan pendaki yang sedang mendaki Gunung Dempo.

Di tengah perjalanan, hujan turun deras sehingga jalur pendakian menjadi licin dan sulit untuk turun sambil berjalan. Lagipula, saat itu banyak sekali pendaki, tepat pada waktunya menuju Lebanon.

Banyak pendaki yang tenggelam dan kakinya terluka sehingga sulit untuk melanjutkan perjalanan. Ada pendaki yang tetap memaksakan diri untuk mendaki meski waktu pendakian lebih lama dari biasanya.

Yusuf yang pertama kali berhasil mencapai puncak Gunung Dempo mengatakan: “Saat turun saya tenggelam karena jalan licin. Tapi alhamdulillah keadaan baik sampai saya sampai di hutan yang masuk ke Gunung Dempo.”

“Biasanya butuh waktu 7-9 jam untuk mendaki dari bawah sampai ke pekarangan. Namun jika kondisi hujan seperti ini, pendakian bisa tertunda 10-12 jam. “Tergantung kondisi fisik masing-masing pendaki,” kata Mimil, pendaki asal Palembang.

Ia berpesan kepada para pendaki yang berniat mendaki Gunung Dempo di musim hujan agar mempersiapkan perlengkapannya secara lengkap.

Mulai dari jas hujan, baju ganti, kaos kaki, baju bersih, jaket dan sleeping bag tebal, ottoman, minuman hangat dan keperluan lainnya.

“Banyak yang meremehkan kebutuhan ini saat mendaki gunung, apalagi di musim hujan. Katanya: Ujung-ujungnya banyak orang yang menderita hipotermia dan itu sangat berbahaya bagi pendaki.

Pendakian Gunung Dempo dimulai pada Sabtu (13/4/1393), tiga hari setelah Idul Fitri 1445 H.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *