Fri. Sep 20th, 2024

Pakai AI, Reksa Dana Besutan Sinarmas Asset Management Ini Mampu Berikan Return 20%

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Sinarmas Asset Management (Sinarmas Asset Management) melakukan terobosan dengan menjadi manajer investasi pertama di Indonesia yang bermitra dengan perusahaan kecerdasan buatan (AI) asal Kanada.

Melalui kerja sama tersebut, Reksa Dana Danamas, salah satu reksa dana saham yang dikelola Sinarmas Asset Management yang berkolaborasi dalam pemanfaatan kecerdasan buatan, mampu menawarkan profitabilitas riil yang tinggi.

Sementara indeks LQ45 melemah -8,24% dan IDX30 melemah -12,61%, kinerja Reksa Dana Danamas Ekuitas mencapai 20,40% YoY pada Mei 2024.

Selanjutnya jika diuji ulang dalam jangka waktu yang lebih lama, kinerja kinerja 31 Desember 2012 hingga 21 Juni 2024 adalah 997,6%, lebih baik 17,9% dibandingkan indeks LQ45.

Return tahunan model AI ini mencapai 23%, sedangkan return tahunan LQ45 hanya 1,4%. Dari 1.335 prediksi yang dibuat AI pada model ini, 687 diantaranya benar. Dengan tingkat akurasi prediksi sebesar 51,4%, model AI ini mampu memberikan performa yang optimal.

Genta Weera Anjalu, chief investment officer Sinarmas Asset Management, mengatakan Sinarmas Asset Management sedang mendaftarkan penggunaan kecerdasan buatan dan teknik “saus rahasia” terkait manajemen investasi, yang disebut Simas Quantamental (kolaborasi manusia-mesin).

“Kami merupakan pionir di Indonesia dalam penggunaan kecerdasan buatan dalam pengelolaan dana, dan saat ini kami sedang dalam proses pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) atas teknik atau formula investasi yang telah terbukti menghasilkan imbal hasil yang terukur dan baik melalui teknologi AI. “Tingkat risikonya,” jelasnya, Minggu (7/7/2024) melalui keterangan tertulis.

“Kami berharap bisa menyelesaikannya (pendaftaran HKI) dalam waktu dekat. Selain itu, saya melihat AI bisa digunakan untuk mengelola reksa dana lainnya, seperti reksa dana pendapatan tetap, agar imbal hasil yang maksimal.” dia menambahkan. 

 

Jenta melanjutkan, investasi Synarmas Asset Management dalam bermitra dengan perusahaan AI akan menjadi perkembangan yang menarik bagi industri secara keseluruhan, sekaligus menciptakan rekam jejak kinerja yang kuat.

“Meskipun biaya investasi pada teknologi AI cukup tinggi, kami yakin hasilnya sebanding,” tambah Genta.

Di beberapa negara maju, sebagian besar manajer investasi menggunakan kecerdasan buatan. Sementara itu, kata Genta, penggunaan AI pada produk investasi, khususnya reksa dana, di Tanah Air masih belum diketahui mengingat tingginya biaya investasi teknologi AI.

Namun pengelola Genta Digital Fund meyakini ini adalah era baru dan masa depan investasi di Indonesia.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *