Sat. Sep 7th, 2024

Pakai Pupuk Asal Indonesia, Produktivitas Padi di Timor Leste Melesat 2 Kali Lipat

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Petrokimia Gresik berhasil meningkatkan produksi padi Timor Leste menjadi 7,5 ton per hektar dari sebelumnya rata-rata 1,5 hingga 3 ton. Hal ini terlihat pada acara “Upacara Panen Padi” yang digelar Presiden Timor-Leste José Manuel Ramos-Horta di distrik Waimas, Kabupaten Baucau, Timor-Leste pada Selasa (14 Mei 2024).

Wakil CEO Pupuk Indonesia Gusrizal mengatakan, panen raya ini menunjukkan komitmen Pupuk Indonesia dan anak perusahaannya terhadap pengembangan sektor pertanian Timor-Leste.

Pertanian adalah tulang punggung perekonomian Timor-Leste, yang menyediakan lapangan kerja dan penghidupan bagi sebagian besar penduduknya. Ini merupakan sumber penting ketahanan pangan dan keterjangkauan bagi masyarakat Timor-Leste.

“Sejalan dengan komitmen tersebut, Pupuk Indonesia bersama anak perusahaannya, Petrokimia Gresik dan Petrosida Gresik, bekerja sama dengan pemerintah Timor untuk menyediakan pupuk berkualitas tinggi dan input pertanian lainnya kepada para petani,” demikian kutipan tersebut. Rabu (15 Mei 2024).

Panen tersebut merupakan hasil zona percontohan (demonstration zone) yang dilakukan oleh Petrokimia Gresik dan anak perusahaannya PT Petrosida Gresik bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan dan Industri Timor-Leste (CCI TL). Lokasi percontohan ini sebagian besar melibatkan produksi non-subsidi “Petrokimia Gresik” dan “Petrosida Gresik”.

Sementara itu, CEO Petrokimia Gresik Dvi Satrio Annurogo menambahkan, hasil demonstrasi di Timor Leste mengalami peningkatan yang cukup signifikan, sekitar 500%. Kemitraan tersebut merupakan komitmen perusahaan dalam mendukung perkembangan pertanian dunia dan ketahanan pangan yang telah menjadi isu global.

“Alhamdulillah proyek percontohan yang kami lakukan mampu memberikan hasil yang optimal sehingga menjadi harapan baru bagi peningkatan pasokan pangan dunia. Hasil positif dari demonstrasi area ini juga dibarengi dengan kerjasama dengan Timor Agronova.

Ia menambahkan, lokasi percontohan di Timor Leste menggunakan program pemupukan berimbang 5:3:2 yang dilaksanakan Petrokimia Gresik di beberapa daerah. Artinya, dalam satu hektar sawah diperlukan pemberian pupuk organik sebanyak 500 kg, NPK Phonska Plus sebanyak 300 kg, dan ZA Plus sebanyak 200 kg.

Selain itu, lokasi percontohan juga menggunakan pestisida produksi Petrokimia Gresik melalui salah satu anak perusahaannya, Petrosida Gresik, untuk pengendalian hama.

“Awalnya kami berencana memanen hasil 6 ton per hektar di lokasi percontohan. Ternyata teknologi kami bisa mencapai hasil 7,5 ton per hektar. Selain itu, berdasarkan teknologi yang disediakan oleh “Petrochimiya Gresik”, Timor -Leste bisa menanam padi dua hingga tiga kali setahun. “Meski selama ini hanya bisa dilakukan setahun sekali,” tegas Dvi Satrio.

Lebih lanjut, ia menjelaskan kerja sama 3 kontainer ini hanya tahap awal untuk mencapai target mencapai 20-30 kontainer pada tahun 2024. Ia berharap kerja sama ini dapat mendukung swasembada pangan Timor-Leste.

“Sebagai bagian dari Pupuk Indonesia, kami bertujuan untuk mendukung pembangunan pertanian tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di negara tetangga, termasuk Timor Timur. Permasalahan pangan merupakan permasalahan dunia yang harus kita atasi bersama.

Di sana, Presiden Timor-Leste José Manuel Ramos-Horta menyampaikan terima kasih kepada Petrokimia Gresik atas kerja samanya di Baucau. Ia mengatakan Baucau memiliki potensi pertanian yang baik namun perlu berupaya mencapai swasembada pangan di negara tersebut.

“Terima kasih teman-teman dari Indonesia. Saya berharap kerja sama ini dapat membawa kemajuan pertanian yang menarik perhatian dunia saat ini.

Terakhir, CEO Petrosida Gresik Widodo Geru Sulistio menambahkan bahwa Petrosida Gresik siap mendukung ketahanan pangan dan kemandirian Timor-Leste yang dijadwalkan akan tercapai pada tahun 2025. Sebagai perusahaan pestisida, Petrosida Gresik berperan penting dalam pengendalian hama dan menyediakan pupuk hayati dan organik, zat pengatur tumbuh, benih dan mesin pertanian yang andal.

“Petrosida Gresik menggunakan kaidah 6T yaitu tepat takaran, tepat mutu, tepat jenis, tepat cara pengaplikasian, tepat sasaran, tepat waktu. Penerapan dapat membantu memaksimalkan produktivitas pertanian khususnya untuk Timor-Leste, Hasil dari lahan percontohan hari ini menegaskan hal tersebut , ”pungkasnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *