Thu. Sep 19th, 2024

Pakar: Hati-Hati Janji Manis Hacker Brain Cipher yang Akan Rilis Kunci Ransomware PDNS 2

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Kelompok peretas Brain Cipher yang menyerang server Pusat Data Sementara Nasional (PDNS) 2 akhirnya angkat bicara atas aksinya. Dalam unggahan terbarunya, pihak grup menyebutkan akan memberikan kunci deskripsi data PDNS 2 secara gratis.

Menanggapi pernyataan tersebut, pakar keamanan siber dari Akuncom Alfons Tanujaya mengatakan bahwa pernyataan tersebut sebenarnya dikeluarkan oleh Brain Cipher melalui situsnya.

Namun tindakan tersebut belum tentu bisa dipercaya. Pasalnya, pihak grup belum memberikan indikasi jelas kapan kunci tersebut akan dilepas.

“Saya sebagai orang Indonesia tentu senang karena data saya di PDN tidak dikelola dengan baik, acak-acakan. Hati-hati saja, jangan mudah tertipu dengan janji-janji palsu,” ujarnya dalam keterangan yang diterima, Selasa (2 / 7/2024).

Menurut Alfons, tanpa ada waktu pasti yang diberikan kelompok hacker tersebut, sebaiknya kita tidak langsung percaya dengan pernyataan mereka.

“Kecuali dia mengatakan itu pada Rabu, 3 Juli 2024, maka kita percaya, dia akan dibebaskan pada hari Rabu,” jelasnya. Selain itu, dengan adanya kepastian tanggal rilis, maka kemungkinan band tersebut merilisnya akan semakin tinggi.

Pasalnya, kata Alfons, di kalangan pencuri ada kehormatan. Artinya, jika Brain Cipher tidak melepaskan kunci sesuai janjinya, mereka akan menghadapi permusuhan dari pembuat ransomware lain di industri tersebut.

Selain itu, ada hal lain yang perlu mendapat perhatian. Di situsnya, Brain Cipher juga tampak menyertakan penghitung waktu mundur hingga keluarnya kunci dekripsi PDNS 2.

Namun informasi hitung mundurnya menyebutkan 3.150 hari. Padahal, jika mengacu pada pernyataan grup yang akan merilis kunci dekripsi PDNS 2 pada hari Rabu, paling lama sekitar 12 atau 24 jam.

“3150 hari itu dibagi 365 hari, jadi sekitar 8,5 tahun. Mungkin 8,5 tahun nanti Rabu akan keluar, kalau cocok dengan counternya,” kata Alfons.

Oleh karena itu, kata Alfons, ada baiknya kita menunggu apakah Brain Cipher benar-benar merilis kunci deskripsinya. Ia juga menyatakan akan memberikan donasi jika kelompok tersebut memenuhi janjinya.

Sekadar informasi, peretas Brain Cipher mengatakan bahwa mereka menerima sumbangan sukarela melalui dompet digital Monero. Menurut Alfons, kemungkinan besar Monero digunakan karena merupakan akun Bitcoin yang sulit dilacak.

Sebelumnya, Brain Cipher, kelompok hacker yang selama berhari-hari melumpuhkan server Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 dengan ransomware, akhirnya buka suara.

Melalui postingan di forum yang dibagikan @stealthmole_int di media sosial (medsos) X, kelompok peretas Brain Cipher bertujuan untuk memberikan kunci dekripsi data PDNS 2 secara gratis.

“Rabu ini kami akan memberikan kuncinya secara gratis. Kami harap serangan ini menyadarkan Anda betapa pentingnya mendanai industri ini, dan mempekerjakan ahli yang berkualifikasi,” tulis kelompok peretas tersebut.

Tak hanya itu, pelaku juga menyatakan serangan ransomware ini tidak memiliki muatan politik.

“Tindakan ini tidak ada muatan politiknya, namun hanya sekedar uji penetrasi (penetration test) yang berakhir dengan pembayaran.”

Hacker Brain Cipher pun meminta maaf karena perbuatannya berdampak besar bagi banyak orang.

Tak hanya itu, mereka bersyukur dan sadar serta mandiri dalam mengambil keputusan tersebut.

Kelompok peretas juga mengatakan menerima sumbangan sukarela yang dapat dikirim melalui dompet digital Monero.

Terakhir, kelompok peretas meyakinkan bahwa mereka akan tetap memberikan kunci ransomware untuk menumbangkan PDN secara gratis.

“Kami meninggalkan dompet monero untuk disumbangkan dan pada hari Rabu kami mendapatkan sesuatu. (Dan kami ulangi lagi: kami akan memberikan kuncinya secara gratis dan atas inisiatif kami sendiri),” kata penjahat dunia maya tersebut. 

Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengaku Pusat Data Nasional (PDN) diserang peretas atau hacker Brain Cipher Ransomware grup pada 24 Juni 2024.

Pihak yang tidak bertanggung jawab ini telah mengunci data-data pemerintah beserta data publik yang ada di dalamnya.

Dirjen Aptika Semuel Pangerapan mengungkap momen kelompok Brain Cipher Ransomware menyerang Pusat Data Nasional.

Bahwa pada Kamis dini hari (20/6/2024), server Pusat Data Nasional diserang. Data yang ada di PDN dienkripsi oleh hacker, ujarnya.

“Kamis pagi kami mengetahui ada data di PDN yang diserang,” tambah Semuel dalam konferensi pers Pemutakhiran Pusat Data Nasional Sementera, Senin (24/6/2024) di Kantor Kominfo Jakarta, Rabu (24/2024). / 2024). 

Setelah mendalami permasalahan tersebut, Kominfo dan tim forensik masih mencari sumber penyebarannya. Cominfo belum memberikan hasil penyelidikannya.

“Kasus ini masih kami dalami lebih lanjut,” kata Semuel.

Sekadar informasi, serangan tersebut adalah Brain Cipher Ransomware. Malware ini merupakan evolusi dari LockBit 3.0 yang sebelumnya telah memakan korban, salah satunya adalah Bank Syariah Indonesia pada Mei 2023.

“Varian malware ini menyerang PDN dengan taktik yang kurang lebih sama dengan serangan BSI, namun cara yang digunakan sedikit berbeda,” tambah Semuel.

Kominfo dan BSSN pun meminta maaf atas serangan uang tebusan tersebut.

“Kami mohon maaf kepada masyarakat yang merasa terganggu dengan persoalan PDN, khususnya persoalan keimigrasian,” kata BSSN, Hinsa Siburian.  

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *