Thu. Sep 19th, 2024

Pakistan Alami Krisis Gandum, Warga dan Petani Berdemo

matthewgenovesesongstudies.com, Islamabad – Petani gandum di Pakistan turun ke jalan untuk mengeluhkan masalah produksi dan pengadaan gandum.

Sementara mayoritas penduduk di Pakistan juga kesulitan mendapatkan gandum yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Pakistan adalah negara pengekspor gandum hingga beberapa tahun lalu.

Namun kini mereka sudah mulai mengimpor gandum untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Pakistan bisa memproduksi 27 juta ton jika kebutuhan dalam negeri mencapai 31 juta ton, Kamis (2/5/2024) dikutip dari laman Asian Light.

Negara ini mengimpor 3,4 juta ton gandum senilai US$1 miliar antara Juli 2023 dan Maret 2024.

Impor tersebut merugikan keuangan Pakistan, yang sudah berada di bawah tekanan dari cadangan devisa yang tidak berkelanjutan.

Situasinya juga tidak terlihat bagus tahun ini. Hujan yang terjadi sebelum waktunya di bulan April mengganggu produksi gandum yang menyebabkan peningkatan biaya operasional dan penurunan hasil panen.

Sebelumnya, permasalahan tersebut disebabkan oleh kurangnya curah hujan saat musim hujan.

Produksi gandum mungkin tidak mencapai target karena total produksinya sekitar 29,6 juta ton. Hal ini menyebabkan kenaikan tajam harga gandum, yang menyebabkan ketidakpuasan yang meluas dan kemudian protes massal.

Warga Pakistan menuntut pemerintah mengumumkan darurat pertanian karena kekurangan gandum dalam sejarah.

Kelangkaan pasokan pangan di tengah krisis ekonomi turut memberikan kontribusi besar terhadap penderitaan rakyat.

 

Misbah Rashid Khan, peneliti di lembaga pemikir Pusat Sumber Daya Perlindungan Sosial yang berbasis di Islamabad, mengatakan kekurangan gandum dan kesalahan pengelolaan pemerintah telah berdampak buruk pada sebagian besar masyarakat miskin.

Khan mengatakan situasi saat ini telah berubah menjadi gambaran menyedihkan mengenai orang-orang yang bersaing untuk mendapatkan gandum bersubsidi di Pakistan, yang menyebabkan antrean panjang, kejar-kejaran truk gandum, dan desak-desakan.

Kurangnya pasokan makanan juga berdampak pada ibu dan anak-anak mereka karena gandum adalah tanaman pangan utama Pakistan.

Pakistan berada di peringkat 102 dari 125 negara dalam Indeks Kelaparan Global 2023, dengan malnutrisi akibat asupan kalori yang tidak mencukupi menjadi salah satu faktor utamanya dan gandum menjadi sumber kalori utama di Pakistan.

“Gandum adalah makanan pokok bagi sebagian besar warga Pakistan dan menyumbang sebagian besar asupan kalori kami,” kata Gashrib Shaukat, Kepala Produk, Penelitian Pertanian Pakistan.

Lambatnya pertumbuhan produksi gandum membuat Pakistan bergantung pada impor, tambahnya.

Dengan menurunnya produksi, masyarakat di Pakistan mengalami gangguan pasokan dan kenaikan tajam harga gandum selama dua tahun terakhir.

Terjadi antrean panjang, perkelahian dan berdesak-desakan untuk mendapatkan bahan pangan bersubsidi, serta protes terhadap pemerintah.

Kelangkaan gandum telah menyebabkan pemalsuan, pemasaran gelap, pencurian dan penyelundupan biji-bijian, dimana pejabat pemerintah mengaku terlibat dalam hal ini. Gudang pemerintah juga kehabisan gandum. Lebih dari 40.000 ton gandum dicuri dari gudang, menyebabkan pemecatan sementara terhadap 67 pejabat.

 

Anggota Parlemen Pakistan Mushtaq Ahmed menuduh pemerintah dan para pemimpin Islamabad berada di balik kekurangan gandum.

“Saya terkejut karena ada cukup biji-bijian di dalam silo, tapi siapa yang mencuri tepung dan unggas; Siapa yang mencuri dolar. Penimbun tepung dan penyelundup duduk di Parlemen,” katanya.

Petani gandum berada di bawah tekanan karena pemerintah tidak memberi mereka hasil panen gandum atau membayar upah tetap.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *