Sat. Sep 7th, 2024

PANDI Ajak Pelaku Industri Internet Gaungkan Indonesia Berdaulat Digital

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) akan kembali menyelenggarakan pertemuan PANDI bertema “Digital Sovereign Indonesia” pada 16 dan 17 Mei 2024 di Hotel Ritz-Carlton Jakarta.

Dalam hal ini, Pandi mengajak seluruh pihak di industri dan tata kelola Internet di Indonesia untuk berkontribusi dan berpartisipasi.

Tujuan dari Konferensi Digital Sovereign Indonesia adalah untuk memajukan wacana dan komitmen pemerintah, industri, dan masyarakat Indonesia untuk memperkuat ekosistem Internet Indonesia.

Hasil dari konferensi ini akan memberikan masukan kepada pemerintah mengenai kebijakan data, infrastruktur, teknologi dan keamanan, dan juga akan mencakup diskusi hangat mengenai hilirisasi digital.

Acara yang berlangsung selama dua hari tersebut akan mencakup serangkaian seminar, talkshow, FGD, dan pertemuan politik dan akan diakhiri dengan rapat umum anggota Pandi pada 18 Mei 2024.

Ketua Pandi John Sihar Simanjantak menekankan pentingnya kolaborasi otoritas dan lembaga dalam mewujudkan Indonesia berdaulat digital.

“Pandi terlibat dalam upaya mewujudkan kedaulatan Indonesia sebagai registry nama domain .id, misalnya dalam rangka pengelolaan .id sebagai pembatas wilayah Indonesia di Internet,” ujarnya, Sabtu (04/06/2024). . . ).

John mengungkapkan, banyak negara lain seperti Belanda, Australia, dan Malaysia yang mendukung penuh nama domain berkode negaranya, sehingga warganya lebih terlindungi dibandingkan jika menggunakan nama domain lain.

John juga mengingatkan bahwa menciptakan identitas digital yang terpercaya juga sangat penting bagi Indonesia yang berdaulat digital.

Oleh karena itu, PANDI juga mengembangkan identitas digital berbasis blockchain bekerja sama dengan instansi pemerintah terkait.

Oleh karena itu, pendiri DNET Sylvia Summerlin berbagi pemikirannya tentang tantangan teknologi yang dihadapi penegakan hukum.

“Sekarang ada chipset yang berbeda dari yang biasa kita kenal. Chipset ini tidak lagi bersifat fisik, melainkan tertanam dalam bentuk kecerdasan buatan (AI) yang akan mempersulit identitas digital, ujarnya.

Sementara itu, selaku Ketua Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL), Servoto menambahkan pentingnya sosialisasi terhadap wacana yang berkembang dalam konteks teknologi, politik, dan penegakan hukum.

“Tujuannya untuk meningkatkan literasi masyarakat sejalan dengan kemajuan saat ini,” imbuhnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *