Thu. Sep 19th, 2024

Panglima Militer Israel Minta Maaf Atas Serangan yang Tewaskan 7 Pekerja Bantuan Internasional

matthewgenovesesongstudies.com, Gaza – Komandan militer Israel menyebut serangan yang menewaskan tujuh pekerja bantuan internasional di Gaza sebagai “kesalahan besar” dan meminta maaf atas kelalaiannya.

Pengumuman itu disampaikannya setelah kejadian tersebut menuai kecaman internasional, seperti dikutip laman Channel News Asia, Rabu (3/4/2024).

“Kejadian ini merupakan kesalahan besar,” kata Ketua IDF Herzey Halevi melalui pesan video terkait penyerangan konvoi World Central Kitchen (WCK) pada Senin (1/4).

“Ini seharusnya tidak terjadi,” kata Halevi, menyebut serangan itu sebagai kasus kesalahan identitas.

“Kami mohon maaf atas kehilangan anggota WCK.”

Badan amal bantuan pangan yang berbasis di AS itu meninggalkan sebuah gudang di Deir al-Balah Gaza ketika konvoinya diserang.

Insiden tersebut merenggut nyawa tujuh orang, termasuk petugas Australia, Inggris, Palestina, Polandia, serta Amerika dan Kanada.

Sejak dimulainya perang pada Oktober 2023, LSM tersebut telah terlibat dalam penyediaan makanan bagi masyarakat Gaza dan merupakan salah satu dari dua organisasi yang bertanggung jawab atas bantuan makanan yang tiba melalui laut. Hal ini telah dikritik secara internasional

Serangan itu menuai kecaman internasional. Salah satunya adalah Presiden AS Joe Biden yang mengatakan Israel tidak berbuat cukup banyak untuk melindungi pekerja bantuan internasional.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyebut serangan itu “tidak masuk akal” dan mendesak gencatan senjata segera antara Israel dan Hamas.

Inggris telah memanggil duta besar Israel di London untuk mengutuk serangan yang menewaskan tiga warga Inggris dan menuntut pertanggungjawaban penuh.

 

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan sebelumnya bahwa tentara Israel secara tidak sengaja membunuh para pekerja bantuan tersebut.

Dia menggambarkannya sebagai insiden tragis yang akan diselidiki sepenuhnya.

Namun Netanyahu tidak meminta maaf atas kematian tersebut.

Rekaman AFPTV menunjukkan atap kendaraan bocor logo WCK akibat serangan tersebut, serta puing-puing dari kendaraan lain.

 

Kematian para pekerja bantuan ini terjadi ketika serangan Israel yang tiada henti menghantam wilayah tersebut, menghancurkan infrastruktur penting, menghancurkan sistem kesehatan, dan mendorong lebih dari separuh penduduk ke jurang kelaparan.

Pada Senin (1/4), tujuh Garda Revolusi tewas dalam serangan udara di konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, dan ketegangan meningkat setelah Israel menyalahkan dua di antara mereka sebagai jenderal.

Teheran, yang mendukung Hamas dan kelompok lain yang memerangi Israel dan sekutunya di kawasan, berjanji akan membalas.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *