Fri. Sep 20th, 2024

Panjatkan Doa Ini Agar Mudah Dapat Kerja

matthewgenovesesongstudies.com, Bandung – Data BPS tahun 2023 menunjukkan sekitar 10 juta Gen Z tidak aktif atau menganggur. BPS memasukkan mereka ke dalam kategori “Pemuda Tidak Berpendidikan, Ketenagakerjaan dan Pelatihan” (NEET).

Belum lagi bertambahnya jumlah pekerja yang terkena PHK alias PHK dari perusahaannya. Beberapa waktu lalu, Perusahaan Sepatu Bata legendaris di Provinsi Jawa Barat (Jabar) bangkrut dan memecat seluruh karyawannya.

Menyikapi hal tersebut, perilaku terbaik sebagai seorang muslim adalah bersabar dan berusaha mencari pekerjaan baru. Doa harus dipanjatkan bersamaan dengan usaha.

Doa adalah senjata orang beriman. Doa berikutnya adalah untuk memudahkan Allah (swt). untuk segera mendapatkan pekerjaan atau bekerja.

Dalam Islam dijelaskan bahwa seorang muslim hendaknya bekerja keras dan berdoa kepada Allah SWT agar dimudahkan dalam mendapatkan pekerjaan.

Doa saat kita sulit mencari pekerjaan berikut ini kutipan dari laman Islamic Minute, Jumat 7 Juni 2024:

1. Doa ringan bisa manjur dalam Al-Qur’an

Doa pertama adalah doa Nabi Musa a.s. Ketika dia membantu dua orang penggembala mendapatkan air minum untuk kambing mereka yang sedang merumput.

Kehendak Tuhan

“Ya Tuhanku, aku sungguh menginginkan rezeki yang Engkau berikan kepadaku.” (QS al-Qashash : 24).

Doa di atas biasanya adalah doa meminta makanan. Pekerjaan adalah sumber atau sarana hidup, kehidupan bagi anda dan keluarga.

2. Doa yang ringan dapat memberikan pengaruh terhadap hadis

Rasulullah SAW melantunkan doa kemudahan pekerjaan berdasarkan hadis shahih berikut ini.

اَللهُمَّ اغْفِرْل diatas هَبْ قَلْبِيْ إِلَى شَيْئ صَرَّفْتَهُ عَنِّيْ

“Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku, perluas (perbesar) akhlakku, berikan aku pekerjaan yang baik, buatlah aku rela menerima apa pun yang telah Engkau berikan kepadaku, dan jangan ingatkan hatiku terhadap apa pun yang telah Engkau ambil dariku.” (HR. Ibnu an-Najjar).

Berdasarkan riwayat Ali bin Abi Thalib yang berkata, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda:

“Apakah kamu ingin aku memberimu lima ribu ekor kambing atau kamu ingin aku mengajarimu lima kalimat yang mengandung agamamu dan kemaslahatan duniamu?” Maka aku menjawab: “Ya Rasulullah, lima ribu ekor kambing itu banyak, tapi ajari aku ilmu.” Kemudian Rasulullah SAW bersabda: “Bacalah” (bacalah doa di atas).

 

Selain doa di atas, masih ada beberapa doa lain yang bisa membantu Anda mendapatkan pekerjaan. Berikut doanya agar Anda mendapat pekerjaan lain dengan mudah.

Semoga keberkahan dan keberkahan Allah melimpahkan padanya وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, ilmu yang baik, dan amal shaleh.” (H.R. Ahmed).

Tuhan memberkatimu, Tuhan memberkatimu

“Ya Allah, tidak ada keringanan kecuali Engkau yang meringankannya. Dan Engkau meringankan kesedihan (kesulitan) jika Engkau menghendakinya.” (HR. Ibnu Hibban).

Berkat Tuhan

“Ya Allah, bukakanlah untuk kami; pintu kebaikan, pintu keberkahan, pintu keberkahan, pintu keberkahan, pintu kesehatan, pintu keselamatan dan pintu surga. bertawakal kepada-Nya, tidak ada daya dan keperkasaan kecuali dengan kekuasaan dan pertolongan Allah.”

Hidup termasuk jihad di jalan Allah

Jihad fi sabillah (perjuangan di jalan Allah) bukan sekedar perjuangan membela Islam dan umat Islam. Bekerja untuk mencari nafkah termasuk Jihad atas nama Allah.

Imam Hasan al-Bashri rahimahullah berkata: “Sesungguhnya mungkin ada seseorang yang akan selalu berperang dalam Jihad meskipun dia tidak pernah mengangkat pedang – di medan perang – suatu hari nanti.” (Lihat Tafsir al-Qur’an al-‘Azim [6/264] cet. Dar Taiba).

At-Taberani dari Abu Hurairah berkata: “Ketika kami (para sahabat) sedang duduk di sebelah Rasulullah, tiba-tiba keluarlah seorang pemuda dari jalan pegunungan. adalah seorang laki-laki yang menggunakan kekuatan dan masa mudanya untuk berjihad di jalan Allah!

Rasulullah mendengar perkataan para sahabatnya lalu bersabda:

وَمَا سَبِيلُ اللَّهِ إِلا مَنْ قُتِلَ ؟ مَنْ سَعَى عَلَى وَالِدَيْهِ فَبِيلِ اللَّهِ الطَّاغُوتِ.

“Apakah jihad di jalan Allah hanya dilakukan bagi orang-orang yang mati (dalam perang)? Siapa yang bekerja menafkahi orang tuanya maka ia berada di jalan Allah, siapa yang bekerja menafkahi keluarganya maka ia berada di jalan Allah, tetapi siapa yang bekerja mewah (menambah kekayaan) lalu dia menuju ke Tagut.” (HR Thabrani, al-Mu’jam al-Ausat).

Hadits yang diriwayatkan oleh al-Bazar dan al-Bayhaqi menegaskan bahwa bekerja untuk mencari nafkah adalah kewajiban dalam Islam dan termasuk jihad di jalan Allah.

Edisi lain dari hadis ini:

وَمَنْ سَعَى عَلَى نَفْسِهِ لِيُعِفَّهَا فَفِي سَبِيلِ اللهِ , وَمَنْ سَ عَى عَلى التَّكَاثُ

“Barangsiapa bekerja untuk menghidupi dirinya sendiri, maka ia terhormat (meminta-minta) di jalan Allah, dan siapa yang bekerja untuk menambah hartanya maka ia berada di jalan setan.”

Dengan hadis tersebut Rasulullah SAW menegaskan bahwa bekerja mencari nafkah juga termasuk Jihad di jalan Allah.

Tentu saja pernyataan rasul ini tidak boleh dibantah, apalagi jihad dalam arti perang (kital).

Dalam kitab suci Islam, segala bentuk jihad adalah mulia, baik itu mencari nafkah, melawan musuh Islam dan umat Islam, menyebarkan kebenaran Islam, atau bentuk jihad lainnya.

 

Saluran ekonomi, matthewgenovesesongstudies.com melaporkan, Ronnie P Sasmita, Pengamat Ekonomi Lembaga Aksi Strategis dan Ekonomi Indonesia, bereaksi terhadap data BPS tahun 2023 yang mencatat sekitar 10 juta generasi Z tidak aktif atau menganggur.

Menurutnya, tingginya angka NEET di kalangan Generasi Z dipengaruhi oleh tujuh faktor utama. Pertama, karena rendahnya pertumbuhan ekonomi Indonesia, maka pertumbuhan daya serap ekonomi terhadap tenaga kerja baru, khususnya Generasi Z, sangat rendah.

Seperti diketahui, angkatan kerja baru terus bertambah setiap tahunnya, yang tentunya berasal dari generasi Z, yaitu generasi pegawai termuda.

Akibatnya, jika perekonomian suatu negara menyerap tenaga kerja di bawah tingkat pertumbuhan tenaga kerja baru, otomatis peluang terjadinya pengangguran tenaga kerja baru pun besar.

Kedua, selain pertumbuhan ekonomi yang rendah, tingkat Inkremental Labor Ratio (ILOR) kita juga sangat rendah. Penyerapan tenaga kerja semakin hari semakin menurun sebesar 1 persen, terutama di sektor-sektor yang tidak dapat diperdagangkan, dan banyak investasi baru bermunculan karena hambatan teknologi.

Ketiga, karakter Gen Z tidak sama dengan generasi sebelumnya. Oleh karena itu, pandangan mereka terhadap dunia kerja pun berbeda-beda. Jadi, beberapa pekerjaan tradisional yang tersedia terkadang tidak sesuai dengan peran Gen Z.

“Sementara investasi di sektor teknologi dan start-up sesuai dengan karakter generasi Z tidak terlalu luas, bahkan akhir-akhir ini banyak yang berhenti beroperasi. Hal ini meningkatkan potensi pengangguran di segmen generasi Z,” ujarnya. dikatakan. .

Kewajiban investor

Keempat, pemerintah belum maksimal mendorong percepatan investasi di sektor-sektor yang sesuai dengan peran generasi Z, seperti ekonomi digital, ekonomi kreatif, pariwisata dan lain sebagainya.

“Pemerintah tetap fokus menggenjot sektor tradisional yang dinilai strategis dalam memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan,” ujarnya.

Kelima, di sisi lain, biaya pendidikan semakin hari semakin mahal sehingga generasi Z pada akhirnya kurang berminat untuk menjajaki jenjang pendidikan selanjutnya.

Keenam, biaya memulai usaha baru atau menjadi wirausaha juga tidak murah, apalagi generasi Z sangat konsumtif, rata-rata mampu menarik tabungannya untuk dijadikan modal usaha baru.

“Ketujuh, banyaknya NEET di Generasi Z membuktikan program kartu prakerja gagal,” tutupnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *