Thu. Sep 19th, 2024

Pansus Haji Disebut Politis, Timwas: Tak Ada Niat Jatuhkan Siapa pun

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI bersama Tim Pengawasan Haji DPR Abdul Wahid menegaskan, panitia khusus haji yang akan dibentuk Timwas akan mengevaluasi pelaksanaan haji. Ian mengatakan, Timwas DPR tidak berniat memukul siapa pun.

“Pansus ini bukan bermaksud menjatuhkan siapa pun, tapi untuk mengevaluasi perbaikan ke depan,” kata Abdul di Medina, Jumat (22/06/2024).

Lebih lanjut, Abdul mengatakan meski pansus ini dibentuk oleh politisi, ia menegaskan tujuannya bukan untuk mempolitisasi. 

“Kalau ada yang menekankan politisasi pansus, itu tidak benar. Tapi kalau memang untuk menjaring DPR, sahabat politisi, maka itu benar-benar politis. Tapi tujuannya berbeda, bukan politisasi yang merusak. Namun kebijakan tersebut untuk memperbaiki penyelenggaraan ibadah haji yang selama ini belum membaik, jelasnya.

Berbicara mengenai singkatnya waktu yang dibutuhkan untuk membentuk pansus, Abdul mengatakan, pembentukan pansus membutuhkan waktu yang cukup lama. Namun Timwas DNR akan segera menggelar rapat evaluasi setelah selesainya rangkaian ibadah haji dan segera membentuk panitia khusus.

“Jadi semua anggota Timwas dari 9 Fraksi di DPR RI setuju. Tapi sebelum kita buat komisi khusus, kita negosiasi, kita diskusi setuju atau tidak, kita setuju. Artinya tidak ada kebijakan pihak yang tidak setuju,” kata Abdul.

Ia berharap tidak ada kendala dalam pembentukan pansus ke depan. Sebab, menurutnya persoalan penyelenggaraan haji adalah untuk kemaslahatan umat.

Peristiwa haji di sini bukan kejadian baru-baru ini. Ini untuk kepentingan umat, kepentingan ibadah ke depan, jadi harus kita sepakati bersama ya, kita berharap tidak ada fraksi yang meninggalkan keputusan pansus,” kata Abdul.

 

Tim Pengawasan Haji (Timwas) DPR Rl akan segera membentuk Panitia Khusus (Pansus) haji setelah kembali dari Makkah dan Madinah. Anggota tim haji DPR RI Selly Andriany Gantina menyatakan, langkah pembentukan Pansus ini diambil setelah ditemukan banyak permasalahan yang berulang dalam penyelenggaraan haji setiap tahunnya.

Sally mengatakan, hasil pemantauan dan pengawasan di lapangan menunjukkan sejumlah kendala yang dihadapi jemaah haji Indonesia. Permasalahan tersebut banyak ditemukan pada berbagai prosesi haji khususnya di Arefa, Muzdalia dan Mina (Armuzna).

Banyak kendala yang kita temukan dalam prosesi haji di Armuzna. Oleh karena itu, Panitia Khusus Haji harus segera dibentuk setelah kami kembali (ke Indonesia), ”kata Sally, dikutip dalam keterangan tertulis, Selasa (22/12). 18/6/2024).

Anggota Komisi VIII menjelaskan, Pansus Haji tidak hanya akan mengevaluasi pelaksanaan ibadah haji Kementerian Agama, tapi juga Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).

“Karena BPKH mempunyai tanggung jawab yang besar dalam hal pengelolaan dana jemaah haji,” kata Sally. 

 

Sebelumnya, Ketua Tim Pengawasan Haji DPR RI Muhaimin Iskandar mendapat laporan dari jamaah terkait pemasangan tenda di Mina, Arab Saudi. Salah satu permasalahannya adalah masalah pendingin ruangan (AC) yang tidak berfungsi di dalam tenda.

Banyak laporan yang masuk, pertama AC di mana-mana dimatikan, kata Muhaimin di Mina, Arab Saudi, Senin (17/4/2024).

Selain itu, permasalahan lain yang dilaporkan ke Muhaimin adalah terkait tenda yang kelebihan beban. Muhaimin mengatakan, kasur di tenda pun tidak sesuai dengan jumlah jamaah.

“Terus tendanya diserbu, kasurnya tidak ada. Semua ini harus diperhitungkan,” kata Muhaimin.

Muhaimin mengatakan, sejauh ini dirinya hanya menerima laporan mengenai minimnya fasilitas. Tidak ada laporan jemaah menderita serangan panas dan meninggal.

Sebelumnya, Muhaimin juga mewanti-wanti Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) untuk mempersiapkan fasilitas dengan baik. Timwas DPR juga menyoroti sederet fasilitas. Mulai dari tenda yang kelebihan kapasitas, transportasi Armužna, dan makanan jemaah.

 

Reporter: Teater Wanita (SCTV)

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *