Mon. Sep 30th, 2024

Pasar Modal Bakal Positif Usai Pemilu, Ini Saham Pilihan Mirae Asset

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan lingkungan investasi dan pasar modal yang positif pasca pemilihan umum (pemilu) yang kemungkinan akan berakhir lebih awal dari perkiraan, membantu meredakan kekhawatiran akan ketidakpastian dan lamanya proses pemilihan pimpinan. negara. . 

Pemilihan presiden, yang diperkirakan akan berlangsung satu putaran, akan memberikan kepercayaan diri kepada investor industri dan korporasi untuk mengambil keputusan yang lebih terbuka, kata Ruli Arya Visnubroto, kepala ekonom di Mire Asset. 

“Prakiraan positif terhadap iklim investasi disertai dengan faktor prediksi penurunan BI rate pada sesi II tahun 2024,” kata Rulli pada Media Day: Mira Asset Securitas Februari 2024, dikutip dari keterangan resmi, Rabu (21 Februari). Februari 2024).

Pemilu yang dilaksanakan pada 14 Februari 2024 menunjukkan calon presiden tersebut berada di atas ambang batas yang tidak dapat dilewati oleh calon presiden lainnya dan berpeluang membatalkan pemilihan presiden (Pilprez) dua putaran. Perkiraan tersebut didasarkan pada perhitungan cepat oleh beberapa organisasi survei dan hasil akhirnya akan diumumkan bulan depan. 

Namun, Ruley berpendapat bahwa faktor makroekonomi eksogen memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap makroekonomi domestik dibandingkan faktor pemilu terhadap makroekonomi domestik.

Ia mengatakan, faktor lain yang akan mempengaruhi keadaan makroekonomi Indonesia adalah perkembangan inflasi di negara-negara maju yang menentukan arah suku bunga, inflasi dalam negeri juga stabil, serta neraca devisa dan neraca fiskal lebih terkendali. 

Menurut dia, faktor lain optimisme tersebut didasarkan pada proyeksi belanja pemerintah yang lebih fokus pada menjaga stabilitas makroekonomi.

Ruli juga mencatat ada beberapa risiko yang juga dapat mempengaruhi situasi perekonomian Indonesia. Beberapa faktor tersebut adalah kondisi geopolitik yang masih belum stabil.

Faktor risiko tersebut antara lain ekspektasi perlambatan ekonomi di Tiongkok dan global, inflasi di AS yang mungkin lebih tinggi dari perkiraan, dan berlanjutnya ketidakpastian perekonomian akibat pemilu yang kemungkinan akan menurunkan harga komoditas.

Ruli mengatakan ke depan, dinamika politik lain yang ditunggu masyarakat adalah pembentukan kabinet yang akan mengangkat menteri dan pejabat negara lainnya. 

Ketua Tim Riset Mirre Asset Roberts Hardy menambahkan, secara historis, beberapa sektor, khususnya barang konsumsi (siklus dan non-siklus) dan keuangan, akan mengungguli gabungan saham, mengingat potensi penurunan suku bunga acuan domestik. Indeks Harga (IHSG). ).

“Kami meyakini kemampuan Bank Indonesia dalam melonggarkan kebijakan moneter saat ini serupa dengan dampak krisis keuangan global tahun 2008 dan pandemi Covid-19 pada tahun 2020,” ujarnya.

Di antara kedua periode tersebut, ketiga periode di atas dapat mencatatkan kinerja positif yang berkesinambungan dan signifikan. Dari sektor barang konsumsi non-siklikal, beberapa sahamnya adalah UNVR, ICBP, MYOR, AMRT, ACES dan MAPI dari sektor siklis konsumen serta BBRI, BBCA, BMRI dan BBNI dari sektor keuangan. 

Melihat sektor-sektor tersebut dan kinerja keuangan dan operasional yang solid, Robert mengatakan stock picks tetap BBCA, BBRI, HOKI, AMRT, ACES, MAPI, TLKM, ISAT dan ASII. Perkiraan nilai wajar IHSG tahun ini ditetapkan sebesar 8.100, mencerminkan valuasi P/E sebesar 14x dengan pertumbuhan laba per saham (EPS) sebesar 5%-6%.

 

Penafian: Semua keputusan investasi berada di tangan pembaca. Lakukan riset dan analisa sebelum membeli dan menjual saham. matthewgenovesesongstudies.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *