Thu. Sep 19th, 2024

PDIP: Kita Perlu Menghitung Kekuatan Parpol Lain Sebelum Gulirkan Hak Angket

By admin Jul8,2024 #DPR #Hak Angket #PDIP

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basra mengatakan partainya masih mendalami perundingan hak pengusutan dugaan kecurangan Pilpres 2024 di DPR.

Basra mengatakan PDIP tidak bisa berjalan sendiri, tapi harus memperhitungkan partai lain di Sinai. 

“Kami akan terus mengkaji lebih lanjut mengenai hak bertanya. Karena proses politik di DPR bergantung pada penggunaan hak bertanya ketika memasuki wilayah pengambilan keputusan politik, maka suara kelompok tersebut akan dihitung di Basra. pada Selasa (23/4/2024) menegaskan kepada wartawan, pihaknya mendukung hak penelitian.

Basra menyatakan, perundingan hak bertanya tidak berkurang dan terus dilakukan oleh PDIP. Katanya, “Kami terus mendiskusikan gagasan untuk mengakhiri hak penyidikan DPP PDI.”

Namun sebelum resmi mengajukan hak penyidikan, Basra menyatakan partainya harus mempertimbangkan terlebih dahulu kekuatan parpol lain.

“Tetapi untuk maju, tentu kita harus memperhitungkan bagaimana kekuatan pihak lain menjawab pertanyaan tersebut. Kita tunggu saja perkembangannya ke depan.”

General Manager Partai Nasdaq Soraya Pula sebelumnya telah menyampaikan hak angket yang digagas Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk mengusut dugaan kecurangan pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Hak untuk bertanya sudah tidak relevan lagi.

Hal tersebut diungkapkan pendukung Suraya, usai menjawab putusan Mahkamah Konstitusi (MK) atas perselisihan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, seluruh perkara yang diajukan kubu Anis Başvidan-Momin İskender dan kubu Gunjar Paranuo. – Mereka ditolak oleh Mahfud.

Pada Senin (22/4/4), Soraya mengatakan kepada wartawan di Menara Bendungan Nassau: “Sebenarnya perkembangan dari waktu ke waktu membuat hak untuk bertanya tidak relevan dengan keadaan saat ini.2024) sore.

Soraya Palawi menginformasikan, Partai Nishat masih melanjutkan pembahasan mengenai hak referendum yang sudah lama dilakukan oleh beberapa partai. Dia pikir tujuannya sekarang melampaui harapan kita bersama.

“Keberadaan hak untuk bertanya dari menit ke menit, jam demi jam, perjalanan waktu, dan hari demi hari berada di luar ekspektasi kita bersama.”

Namun Soraya Pallu mengatakan pihak Nishat tidak ingin menghentikan proses yang sedang berlangsung. Namun dia menilai kondisi saat ini tidak sesuai.

“Tapi bukan berarti kita berhenti berusaha, mungkin berjuang. Nasim bilang, waktunya belum tepat,” tegasnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *