Mon. Sep 16th, 2024

Pecah Arus Balik Lebaran 2024, Menhub Budi Karya Usul WFH

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengusulkan kebijakan bekerja dari rumah (WFH) usai libur panjang Idul Fitri 2024. Tujuannya untuk mengurangi kemacetan pada masa puncak mudik yang diperkirakan terjadi pada akhir libur Idul Fitri, 15 April 2024.

Usulan ini muncul karena libur lebaran tahun ini relatif panjang. Oleh karena itu, banyak pemudik yang menunda perjalanan pulang hingga beberapa hari terakhir.

Menhub juga tidak ingin perpanjangan cuti membuat pemudik tidak produktif saat kembali bekerja.

“Kemarin saya rapat WFH di Jasa Marga dan sebenarnya return (arus balik) ini akan meningkat dibandingkan sebelumnya. Karena libur kita sangat panjang. Kalau libur saja, Indonesia tidak produktif,” ujarnya pada acara tersebut. terminal 1A di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (12/04/2024).

Namun, dia menambahkan, keputusan akhir atas kebijakan WFH ada di tangan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tapi itu hak prerogatif (hak) presiden untuk mengambil keputusan dan menerima rekomendasi dari orang lain, tambahnya.

Karena potensi penumpukan polusi, Menteri Perhubungan mengimbau pemudik untuk pulang lebih awal sebelum Minggu (14 April 2024) dan Senin (15 April 2024).

“Cara terbaik untuk pulang adalah hari ini atau besok. Kalau lusa atau Senin, kami tidak berjanji. Lalu lintas padat, terutama di darat dan juga di Bakauheni, katanya.

Oleh karena itu, saya berpesan sekali lagi untuk pulang hari ini atau besok, bukan pada hari Minggu atau Senin. Semuanya akan kami urus,” tegas Menhub.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan arus pulang pemudik tertinggi ke wilayah Jabodetabek terjadi pada Minggu 14 April atau pada H+3 hingga H+7 Lebaran 2024 dengan jumlah kendaraan pulang pergi mencapai 1,87 juta kendaraan.

Untuk itu, pemerintah berharap pemudik yang pulang bisa lebih cepat pulang ke kampung halaman, yaitu Jumat hingga Sabtu, kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada Kamis, 11 April 2024.

Menurut dia, keuntungan dari pengurangan waktu pulang pergi adalah masyarakat semakin terhindar dari potensi kemacetan.

Pasalnya, pihak memperkirakan jika banyak kendaraan yang melaju dalam waktu bersamaan, maka bisa menimbulkan kemacetan, khususnya di Tol Trans Jawa.

Dia menjelaskan, berdasarkan data Kementerian Perhubungan tahun lalu, terdapat risiko kemacetan di kawasan Salatiga-Semarang karena kendaraan mudik dari Yogyakarta, Solo, Ngawi, dan Madiun berkumpul di sana.

“Pengerjaannya dimulai pada hari Selasa, jadi besok atau lusa merupakan hari yang cukup realistis untuk menghindari kepadatan yang berlebihan,” ujarnya.

 

General Manager Jasa Marga Subakti Syukur mengatakan, arus balik ke Jabotabek merupakan kumulatif arus lalu lintas empat kendaraan Barrier/Utama GT, yakni GT Cikupa (dari Merak), GT Ciawi (dari Puncak), GT Cikampek Utama (dari Trans Jawa) dan GT Kalihurip Utama (dari Bandung).

Dengan bertambahnya jumlah kendaraan yang diperkirakan sebagian besar berasal dari Tol Trans Jawa dan Bandung, maka tempat yang menjadi fokus perhatian pengguna jalan adalah KM 66 Tol Jakarta-Cikampek yang merupakan titik pertemuan kendaraan dari Bandung dan Trans Jawa ke Jakarta.

“Perkiraan pertumbuhan maksimum volume lalu lintas mudik saat ini sebesar 247,3 persen dari normal dan meningkat sebesar 18,4 persen menuju puncak tingkat mudik pada Idul Fitri 2023,” ujarnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *