Fri. Sep 20th, 2024

Pekan ASI Sedunia: Ibu Menyusui Perlu Dapat Dukungan Penuh

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Pekan ASI Sedunia 2024 yang tahun ini jatuh pada tanggal 1-7 Agustus diselenggarakan dengan mengusung slogan Kati te Aputa: Dukungan Menyusui untuk Semua. UNICEF dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan pemerintah pusat dan daerah serta pemangku kepentingan lainnya untuk mendukung semua ibu. Juga dukungan di minggu-minggu pertama setelah melahirkan.

“Agar para ibu dapat memberikan ASI eksklusif sejak dini, mereka memerlukan dukungan penuh dari keluarga, petugas kesehatan, anggota masyarakat, dan tokoh masyarakat sejak anaknya lahir,” kata Maniza, perwakilan UNICEF Indonesia. Jerman.

Dukungan yang dibutuhkan ibu dimulai dengan menerima nasihat menyusui yang berkualitas dari petugas kesehatan masyarakat, penasihat sejawat, perawat, bidan dan bidan. Setelah hamil, ibu sebaiknya disarankan untuk meningkatkan frekuensi menyusui.

UNICEF juga mencatat bahwa ibu memerlukan dukungan, waktu dan ruang yang memadai untuk menyusui secara efektif setelah melahirkan.

Oleh karena itu, WHO meminta sistem kesehatan di Indonesia untuk memperkuat penerapan dan pemantauan Kode Internasional Pemasaran Pengganti ASI. Oleh karena itu, ibu dapat berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan ASI kepada bayinya dan memastikan penggunaan pengganti ASI yang tepat.

“Saat ini 90 persen dari seluruh kelahiran di Indonesia terjadi di fasilitas kesehatan, namun hanya satu dari empat bayi baru lahir yang mendapat ASI pada satu jam pertama setelah lahir,” kata dr. N. Paranietharan, Perwakilan WHO di Indonesia.

“Untuk mengisi kesenjangan ini, WHO berkomitmen untuk mendukung Kementerian Kesehatan dalam memperkenalkan dukungan menyusui di tempat perawatan ibu dan bayi baru lahir untuk memastikan bahwa semua anak memiliki awal kehidupan yang baik.”

Diketahui, bayi yang mendapat ASI langsung dari ibunya memiliki banyak manfaat. Air Susu Ibu (ASI) mengandung sumber nutrisi yang dibutuhkan bayi Anda.

“Menyusui dianggap sebagai vaksin pertama bagi bayi karena memberikan semua nutrisi penting yang dibutuhkan bayi di bulan-bulan pertama kehidupannya untuk melindungi mereka dari penyakit menular dan memperkuat sistem kekebalan tubuh mereka,” kata Maniza Zaman.

Terdapat juga bukti bahwa bayi yang diberi ASI mempunyai prestasi lebih baik dalam ujian akademis, mencapai peningkatan IQ sebesar 3 hingga 4 poin, kecil kemungkinannya mengalami obesitas atau kelebihan berat badan, dan memiliki risiko lebih rendah terkena diabetes di kemudian hari.

Penelitian di seluruh dunia menunjukkan bahwa bayi yang tidak mendapat ASI memiliki kemungkinan 14 kali lebih besar untuk meninggal sebelum ulang tahun pertamanya dibandingkan dengan bayi yang mendapat ASI selama enam bulan pertama.

Praktik menyusui yang baik dapat menyelamatkan nyawa 820.000 anak balita dan mencegah 20.000 kasus kanker payudara pada wanita setiap tahunnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *