Fri. Oct 4th, 2024

Pekerja Laki-laki Myanmar Dilarang Bekerja di Luar Negeri

matthewgenovesesongstudies.com, Naypyidaw – Junta Myanmar telah menangguhkan penerbitan izin kerja asing bagi laki-laki. Langkah ini dilakukan beberapa minggu setelah undang-undang wajib militer diberlakukan, yang mendorong ribuan orang mencoba meninggalkan negara tersebut.

Pada bulan Februari, junta Myanmar mengumumkan akan menerapkan undang-undang yang mengizinkan semua laki-laki untuk wajib militer setidaknya selama dua tahun. Junta Myanmar saat ini berusaha menumpas oposisi bersenjata yang melawan pemerintahnya.

Pemberlakuan wajib militer dilaporkan menyebabkan ribuan orang mengantri untuk mendapatkan visa di luar kedutaan asing di Yangon, dan banyak warga negara Myanmar lainnya memutuskan untuk menyeberang ke negara tetangga, Thailand.

“Kementerian Tenaga Kerja Myanmar telah ‘menangguhkan sementara’ lamaran laki-laki yang ingin bekerja di luar negeri,” kata kementerian itu Kamis malam (5/2/2024), lapor CNA, Jumat (3/5). dikatakan.

“Langkah ini diperlukan untuk memberikan lebih banyak waktu untuk meninjau proses peluncuran dan masalah lainnya.”

Lebih dari 4 juta warga Myanmar bekerja di luar negeri pada tahun 2020, menurut perkiraan Organisasi Buruh Internasional berdasarkan data pemerintah pada saat itu.

Para analis mengatakan angka ini jauh lebih tinggi karena banyak hal yang tidak tercatat.

Undang-undang wajib militer dibuat oleh junta Myanmar sebelumnya pada tahun 2010 tetapi tidak pernah diterapkan. Undang-undang ini mengizinkan militer untuk memanggil semua pria berusia 18 hingga 35 tahun dan wanita berusia 18 hingga 27 tahun setidaknya selama dua tahun.

Undang-undang juga menyatakan bahwa dalam kasus-kasus luar biasa, masa dinas dapat diperpanjang paling lama lima tahun, dan mereka yang tidak memenuhi panggilan dinas dapat dihukum dengan hukuman penjara yang sama besarnya.

Junta Myanmar mengumumkan keadaan darurat ketika berkuasa pada tahun 2021 dan baru-baru ini memperpanjangnya selama enam bulan.

Gelombang pertama tentara, yang terdiri dari ribuan rekrutan, mulai berlatih di bawah hukum

Juru bicara junta Myanmar mengatakan undang-undang tersebut diperlukan karena adanya konflik bersenjata di negara tersebut, di mana tentaranya berperang melawan Pasukan Pertahanan Rakyat dan kelompok bersenjata etnis minoritas yang sudah berlangsung lama.

Menurut juru bicara tersebut, sekitar 13 juta orang akan dapat direkrut, meskipun tentara hanya dapat melatih 50.000 orang per tahun.

Lebih dari 4.900 orang telah terbunuh dan lebih dari 26.000 orang ditangkap dalam tindakan keras militer terhadap perbedaan pendapat sejak kudeta Februari 2021, menurut kelompok pemantau lokal.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *