Thu. Sep 19th, 2024

Pelajaran dari Kasus Turbulensi Parah di Pesawat Singapore Airlines SQ321 Menurut Penumpang: Tetap Pasang Sabuk Pengaman

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta-Penerbangan Singapura SQ321 mengalami kekacauan pada penerbangannya dari London (Heathrow) menuju Singapura pada Senin 20 Mei 2024. Boeing melakukan keberangkatan darurat dari Bandara Internasional Suvarnabhumi, Bangkok pada 21 Mei 2024 pukul 17.45 setempat waktu.

Jika dilihat dari website Koreaboo, Selasa 21 Mei 2024, dipastikan terdapat korban luka dan kematian di dalam pesawat Boeing 777-300ER tersebut. Ada 211 penumpang di pesawat dan 18 awak.

Penumpang yang memiliki pelatihan medis bergegas membantu almarhum. Beberapa orang lainnya terluka setelah terlempar dari tempat duduknya dan melarikan diri ke lorong.

Andrew Davies adalah salah satu penumpang dalam penerbangan ini. Ia menceritakan pengalaman mengerikannya atas kejadian di pesawat tersebut, dengan mengatakan banyak orang yang terluka, termasuk pramugari.

Menurutnya, keributan itu terjadi secara tiba-tiba dengan ‘sedikit peringatan’ dan menimbulkan kekacauan di dalam kabin. Ia mengatakan, kejadian ini merupakan yang terparah selama 30 tahun ia terbang.

“Saya berada dalam penerbangan dan membantu sebanyak yang saya bisa,” kata Davies. Mereka yang tidak terluka (termasuk saya) berada di ruang tunggu bandara Bangkok,” kata Davies.

Dia melanjutkan: “Hati saya tertuju pada pria yang kehilangan nyawanya dan istrinya yang malang, itu adalah pengalaman yang mengerikan.”

Banyak yang berteriak meminta alat defibrilator, dan penumpang yang terlatih secara medislah yang paling membantu. Ada pula yang membantu melakukan CPR terhadap pria malang yang kehilangan nyawanya tersebut.  

“Penumpang lain tergeletak di trotoar di belakang saya. Saya tidak yakin apa yang terjadi pada mereka. Saya berharap bisa membantu lebih banyak lagi,” kata Davis.

Andrew pun mendapat hikmah berharga pasca kejadian tersebut, yakni selalu mengenakan sabuk pengaman saat pesawat mengudara. “Orang yang terluka tidak mengenakan sabuk pengaman. Mereka yang menahannya (termasuk saya) tidak (sejauh yang saya tahu).” 

Singapore Airlines berjanji melakukan segalanya untuk membantu penumpang yang terluka pada Penerbangan SQ321. “Kami bekerja sama dengan otoritas lokal di Thailand untuk memberikan bantuan medis yang diperlukan, dan kami mengirimkan tim ke Bangkok untuk memberikan bantuan tambahan jika diperlukan,” pihak maskapai mengkonfirmasi kejadian tersebut melalui halaman Facebook resmi mereka.

SQ menambahkan: “Prioritas kami adalah memberikan semua bantuan yang mungkin kepada semua penumpang dan staf.” 

Singapore Airlines telah lama diakui sebagai maskapai penerbangan terbaik di dunia dan mendapat pengakuan dari berbagai pihak. Misalnya, Bounce menempatkan maskapai penerbangan asal Singapura itu pada peringkat pertama dalam indeks yang diterbitkan pada tahun 2022.

Singapore Airlines mencatat tingkat pembatalan terendah pada tahun 2021 hanya sebesar 0,19 persen, dengan tingkat kedatangan tepat waktu sebesar 86,04%. Selain itu, Singapore Airlines adalah salah satu dari lima maskapai penerbangan dalam daftar ini yang mendapat skor 4/5 atau lebih tinggi untuk makanan, hiburan dalam penerbangan, kenyamanan kursi, dan layanan kru. 

Keuntungan lainnya adalah gratis jatah bagasi terdaftar hingga 30kg pada penerbangan domestik dan internasional. Dengan Singapore Airlines, Anda dapat terbang ke lebih dari 130 destinasi di seluruh dunia, dan mengharapkan layanan terbaik. Singapore Airlines mengoperasikan rute populer dari Los Angeles ke Singapura setiap hari.

Maskapai ini juga menduduki peringkat ke-5 terbaik di dunia pada tahun 2023 oleh AirlineRatings.com. Tidak hanya itu, juga mendapatkan penghargaan tertinggi dalam penghargaan wisata pertama dan terbaik dalam Perjalanan Jarak Jauh – Asia Tenggara. 

Seorang pria Inggris (73) tewas dan lebih dari 30 orang terluka dalam penerbangan Singapore Airlines dari London yang mengalami turbulensi parah. Pantauan tim matthewgenovesesongstudies.com, pada 21 Mei 2024, pria tersebut diduga meninggal karena serangan jantung, sedangkan istrinya dirawat di rumah sakit, namun belum diketahui gejalanya.

Singapore Airlines Penerbangan SQ321 sedang terbang dari London ke Bandara Singapura pada hari Selasa ketika insiden itu terjadi. Pesawat lepas landas dari Bandara Heathrow London sekitar pukul 22.30, menurut pelacak online.

Penerbangan tersebut membawa 211 penumpang dan 18 awak. Pesawat ini akan terbang menuju Bandara Changi Singapura. Namun sebelum sampai, pesawat terbang menuju Bangkok, ibu kota Thailand. Perhatikan bahwa pesawat mendarat pada pukul 15:40 seperti yang dijelaskan oleh pihak perusahaan angkutan.

Singapore Airlines bekerja sama dengan otoritas setempat Thailand. Ia mengatakan pihak maskapai juga telah mengirimkan tim ke Bangkok untuk memberikan bantuan medis tambahan jika diperlukan.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *