Fri. Sep 27th, 2024

Pelukan 10 Detik Bisa Bikin Anak Bahagia, Syaratnya Harus Tulus dan Hadir Seutuhnya

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Sesuatu yang sederhana seperti pelukan yang tulus bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Psikolog Nirmala Ika mengatakan, ketika orang tua saling berpelukan, maka akan melepaskan hormon bahagia, baik pada orang dewasa maupun anak-anak.

Hormon bahagia membantu mengurangi stres dan dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Dengan kebahagiaan itu, mood Anda akan membaik dan otomatis seluruh organ tubuh Anda akan bekerja.

Ika mengatakan pelukan 10 detik sudah cukup membuat anak bahagia. Untuk mencapai hal tersebut, pelukan harus tulus dan “hadir” tanpa terganggu oleh hal lain.

Pelukan tulus dari orang tua mampu membuat anak bahagia. Anak yang disayangi juga akan merasa dicintai, dihargai, diterima dan tenang.

“Secara mental, yang penting tahu hati kita ikhlas atau tidak. Beberapa detik kita ada, kita peluk dia, yang penting kita ikuti aturannya tapi kita peluk dia hanya dengan otak kita. , kehadirannya sangat dibutuhkan oleh anak-anak,” jelas Ika kepada Antara.

Anak yang lebih besar tetap perlu memeluk orang tuanya

Ika juga mengatakan, anak yang lebih besar masih membutuhkan banyak pelukan dari orang tuanya. Namun perkataan dari lingkungan tentang pelukan berarti anak yang nakal membuat sebagian anak memasuki usia remaja enggan untuk berpelukan, apalagi di tempat umum.

Memeluk anak adalah salah satu cara untuk memberi tahu anak bahwa memeluk anak adalah hal yang wajar. Memeluk merupakan salah satu upaya untuk menunjukkan kasih sayang kepada anak.

 

Ika juga mengatakan, manfaat memeluk anak seringkali terbawa hingga dewasa. Bayi sering kali dipeluk atau disentuh oleh orang tuanya saat orang dewasa sedang diam.

Anak ini akan mampu menebar kegembiraan kepada orang lain karena tidak dianiaya.

Bicara tentang pelukan dan sentuhan fisik, ajari anak bahwa mereka boleh memeluk anak. Beri tahu mereka apa itu pelukan dan apa yang tidak.

“Kita harus ajari dia apa yang boleh dan tidak boleh dipeluk, apa yang boleh dan tidak boleh dipeluk,” kata Ika.

“Ketika dia ingin memeluk kita sebagai orang tua, dia akan menerima untuk memeluk orang tuanya karena dia tidak akan dihakimi,” ujarnya.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *