Fri. Sep 20th, 2024

Pemerintah Jepang Uji Coba Truk Sampah Listrik Pakai Fuso eCanter SensorCollect

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation (MFTBC) dan Kementerian Lingkungan Hidup Jepang melakukan uji demonstrasi di jalan umum di Kota Kawasaki. Mereka melakukan percobaan dengan truk listrik yang dikendarai secara mandiri untuk mengumpulkan sampah.

Mereka menggunakan mobil konsep dengan sistem pelacakan otomatis. Fuso eCanter SensorCollect adalah sistem yang secara otomatis mengikuti rute pengumpulan sebelumnya. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pengumpulan sampah dan mengurangi beban kerja pemulung.

Perusahaan juga mengembangkan sistem distribusi informasi sampah yang menggunakan sensor untuk mendeteksi berat dan volume sampah yang dimuat ke dalam kendaraan.

Ini menangkap jumlah barang yang akan dikirim dan mengirimkan informasi ini ke situs pengiriman melalui Internet. Hal ini menunjukkan efektivitas sistem dalam meningkatkan efisiensi fasilitas pengelolaan sampah.

Cara kerja Fuso eCanter SensorCollect otomatis terdeteksi saat pengemudi meninggalkan kursi. Mobil menggunakan sensor kamera yang dipasang pada bagian depan dan belakang kendaraan. Ini juga berfungsi sebagai kaca spion.

Kendaraan secara otomatis mengikuti pengemudi saat ia berpindah antar titik pengumpulan sampah. Selain itu, truk ini dapat dikendalikan melalui nirkabel HMI (Human Machine Interface).

Dengan cara ini, dijanjikan akan mengurangi beban fisik dan waktu kerja pengemudi secara signifikan. Sistem ini juga dapat dioperasikan dari jarak jauh untuk menghindari rintangan di sekitar kendaraan.

Lalu berhenti tiba-tiba jika ada yang memasuki area aman di sekitar truk. Fitur ini dapat melacak lalu lintas atau memblokir lalu lintas.

SensorCollect eCanter adalah tipper EV generasi baru yang menggabungkan fitur keselamatan, ramah lingkungan, dan kemudahan penggunaan. MFTBC mengembangkan model konsep pertama pada tahun 2020.

Versi yang lebih baik akan digunakan untuk tes demonstrasi ini. Model ini memiliki sistem pemantauan pengemudi otomatis sesuai dengan spesifikasi otomatisasi pengemudi SAE level 2.

Sistem ini juga memiliki fitur-fitur baru. Kendaraan dapat mengingat posisi pengemudi ketika ia menekan tombol stop pada terminal jarak jauh di luar kendaraan. Termasuk mengemudi di kursi pengemudi hingga berhenti.

Alternatifnya, kendaraan dapat didaftarkan sebagai pangkalan di area pengumpulan sampah di luar kendaraan.

Kendaraan yang digunakan dalam uji demonstrasi ini memiliki bobot kendaraan kotor (GVW) sebesar 6,4 ton dan dilengkapi dengan baterai lithium-ion tunggal.

ECanter baru ini juga dilengkapi dengan fitur keselamatan seperti rem anti tabrakan untuk meningkatkan keselamatan di sekitar kendaraan.

Secara umum, tujuan proyek ini adalah untuk mengurangi emisi CO2 yang disebabkan oleh pembakaran, pengumpulan dan pengangkutan sampah. Dari titik pengolahan menggunakan teknologi digital.

Hal ini merupakan bagian dari tujuan pemerintah Jepang untuk menjadi netral karbon pada tahun 2050. Mitsubishi Fuso juga akan mengikuti program tersebut pada tahun anggaran 2024 dan dilanjutkan dengan program demonstrasi penggunaan truk limbah kendaraan listrik.

Ia menggunakan sistem modular untuk catu daya. Oleh karena itu, tergantung pada jarak sumbu roda, satu hingga tiga baterai dapat dipasang. Satu kendaraan dengan baterai 41 kWh memiliki jangkauan 80 km.

Ia dapat menempuh jarak 140 km dengan dua baterai dan 200 km dengan tiga baterai. Truk masih dalam mode V2X. Baterai yang dipasang di rumah dapat dikosongkan melalui peralatan khusus.

Motor listrik dipasang pada poros belakang truk listrik ini. Struktur transmisi kompak. Sasisnya juga diperpanjang secara signifikan. Lebar kabin berubah (2.130 mm).

Versi standarnya hanya 1700 mm. Back-stack digunakan untuk mengumpulkan dan memecah sampah untuk analisis lebih lanjut.

Jika tidak ada perubahan seperti itu pada model standar. Sebab, perangkat tersebut dilengkapi dengan Active Side Guard Assist. Truk sampah e-Canter memiliki fitur penghindar tabrakan yang mengurangi kemungkinan terjadinya tabrakan dan meminimalkan kerusakan jika terjadi kecelakaan.

Active Brake Assist 5 (ABA ® 5) menambah ruang di depan kendaraan dan mendeteksi pejalan kaki secara langsung.

Belum lagi penambahan sistem Driver Assistance Monitoring. Tanda-tanda jalan yang berbeda dapat dikenali. Ia memberikan peringatan kepada pengemudi, termasuk penambahan berbagai sensor keselamatan.

Fitur lain dari eCanter adalah kontrol pencahayaan cerdas. Mobil dapat mengatur sorotan lampu, secara otomatis beralih antara sorotan tinggi dan rendah.

Pada saat yang sama, indikator rambu lalu lintas menunjukkan rambu lalu lintas yang terdeteksi oleh kamera pada tampilan cluster meteran. Selebihnya adalah tempat parkir elektronik dan sistem kamera tampak belakang.

Sumber: Oto.com

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *