Thu. Sep 19th, 2024

Pemerintah Siapkan Gugus Tugas Berantas Judi Online, Selesaikan Persoalan Lebih Menyeluruh

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pemerintah akan membentuk gugus tugas terpadu untuk memberantas perjudian online. Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Buda Ari Setiadi, seharusnya gugus tugas terpadu ini mulai bekerja pada minggu depan.

Menkominfo mengatakan, pembentukan gugus tugas tersebut dilakukan dalam rangka penyelesaian permasalahan perjudian online secara komprehensif melalui intensifikasi koordinasi antar kementerian dan lembaga.

Berdasarkan siaran pers yang diterima, Jumat (19), Menteri Komunikasi dan Informatika usai rapat internal terkait darurat perjudian online di Indonesia mengatakan, “Pekan ini akan diambil langkah-langkah untuk membentuk satuan tugas terpadu di bidang pemberantasan perjudian online. berjudi.” /4/2024).

Menkominfo menjelaskan Kementerian Kominfo akan fokus pada pengelolaan konten dan situs perjudian online. Selain itu, penyelidikan akan dilakukan oleh institusi terkait dan aparat penegak hukum.

“Perjudian ini ilegal menurut hukum, jadi tindakan (pemberantasannya) harus dilakukan secara efektif,” kata Bodi Ari.

Pemerintah terus mendorong upaya pemberantasan perjudian online. Sebelumnya, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nizar Patria menyatakan pihaknya akan terus memantau dan mengakhiri akses konten negatif di ruang digital, termasuk perjudian online.

Nizar mengatakan, tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika yang bertugas menghapus konten negatif bahkan bekerja 24 jam tanpa henti dalam tiga shift.

“Sekitar 150 orang beradu judi online di lantai delapan gedung Cominfo dan mereka bekerja 24 jam sehari dalam tiga shift,” ujarnya baru-baru ini.

Nezar Patria menjelaskan, tim AIS Kominfo memantau penyebaran konten negatif menggunakan kecerdasan buatan dan teknologi pencarian web.

Nizar berkata: Kami tidak akan pernah menyerah dan tidak akan pernah lelah dalam perjuangan melawan perjudian online.

Hal ini sejalan dengan tugas dan tanggung jawab Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam menangani konten negatif yang diikuti dengan penghentian akses atau penghapusan.

Ia dikutip dari situs resmi Kominfo pada Senin (4/1) mengatakan, “Jika pernah bermain di Kominfo, lihat betapa cepatnya domain judi online merangkak seperti air mengalir, semuanya terus diperbarui oleh perangkat milik Camp yang terekam. ” 2024).

Cominfo mengklaim sejak Juli 2022 hingga Maret 2024 memutus (memblokir) akses sekitar 1,5 juta konten perjudian online.

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika mengumumkan pihaknya memperingatkan dan memperingatkan salah satu platform global pada Oktober 2023 untuk membersihkan sekitar 1,6 juta konten perjudian online.

Nezar berkata: Kami kemudian bekerja sama dengan Organisasi Jasa Keuangan untuk memblokir rekening transaksi, serta Bareskrim Komando Polri untuk melacak pelaku perjudian online.

Ia menyatakan, sebagian besar pemain judi online tidak tinggal di Indonesia, melainkan di negara tetangga seperti Kamboja dan Myanmar.

“Pemain judi online asing mempekerjakan warga negara Indonesia (WNI) sebagai driver judi online asal Indonesia,” kata Nezar. 

Nezar mengatakan, banyak anak Indonesia yang datang ke Kamboja dan Myanmar dengan harapan bisa bekerja di perusahaan game, namun sesampainya di sana, mereka diminta membuat game online (judi online), dan jumlahnya ribuan.

“Sesampainya di sana kami tahu dia melakukan itu (judi online). Ada yang meneruskan karena gajinya mahal, ada juga yang merasa bertentangan dengan keyakinan dan prinsipnya lalu kembali ke Indonesia.” dia menjelaskan.

Wamenkominfo menjelaskan kepada masyarakat, komunitas literasi, dan penggiat startup digital di Aceh, luasnya peran Kemp dalam mengelola konten negatif di ruang digital.

“Kampho tidak punya kewenangan untuk melakukan penangkapan atau penangkapan, karena itu tugas aparat kepolisian. Jadi kami hanya bisa membantu polisi dengan cara menghentikan, menghalangi, dan menjatuhkannya,” tutupnya.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *