Fri. Sep 20th, 2024

Pemerintahan Joe Biden Diduga Bakal Tindak Perusahaan Stablecoin Tether

Jakarta matthewgenovesesongstudies.com Brad Garlinghouse, CEO perusahaan enkripsi dan pembayaran blockchain Amerika, Ripple, baru-baru ini menyatakan bahwa pemerintah AS, di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden, berencana untuk memberlakukan pembatasan pada perusahaan stablecoin USDT, Tether.

Coinmarketcap melaporkan dalam artikel yang diposting di platform media sosial Kripto lainnya pada Sabtu (18 Mei 2024).

Selama wawancara, Garlinghouse membahas berbagai peristiwa terkini di ruang aset digital, termasuk penangkapan pendiri Binance Changpeng Zhao dan ancaman yang ada terhadap Bitcoin dari perspektif teknologi. sebuah organisasi teroris

Pemerintah AS mengungkapkan informasi tentang penggunaan USDT oleh kelompok teroris dan pengguna di negara-negara yang dikenai sanksi oleh Amerika Serikat.​

Akibatnya, pada bulan April 2024, Wakil Menteri Keuangan AS Adewale Adejemo bersaksi di hadapan Komite Perbankan Senat bahwa Rusia menggunakan USDT dan metode pembayaran alternatif untuk menghindari sanksi AS.​

Seperti diberitakan sebelumnya, Ripple baru-baru ini mengungkapkan niatnya untuk meluncurkan stablecoin yang dipatok 1:1 terhadap dolar AS di KSRP Ledger.​

Sementara kapitalisasi pasar stablecoin saat ini mencapai $150 miliar atau setara dengan Rp2,413 triliun (dengan asumsi nilai tukar Rp16,092 terhadap dolar AS), perusahaan fintech asal AS tersebut memperkirakan nilainya akan naik hingga $2,8 triliun atau setara dengan Rupiah. triliun pada tahun 2028.

Penafian: Keputusan investasi apa pun ada di tangan pembaca. Lakukan penelitian dan analisis sebelum membeli atau menjual mata uang kripto. matthewgenovesesongstudies.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *