Wed. Sep 25th, 2024

Pemuda India yang Jadi Suspek Mpox Sudah Diisolasi, Keadaannya Stabil

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Dugaan kasus Mpox telah menimbulkan kekhawatiran di India setelah tahun 2024. pada Minggu, 8 September, Kementerian Kesehatan melaporkan hal itu.

Kasus dugaan ini terisolasi dan sejauh ini terjadi di negara berpenduduk 1,4 miliar orang. Teman-teman, tidak ada keyakinan.

Kementerian Kesehatan India mengatakan dalam pernyataannya bahwa pasien yang diduga adalah seorang pria muda dengan riwayat perjalanan dari negara-negara di mana penyebaran Mpox meningkat.

“Seorang pria sakit yang baru-baru ini melakukan perjalanan dari desa tempat dia tertular kusta telah diidentifikasi sebagai tersangka kasus kusta,” kata Kementerian Kesehatan India dalam pernyataannya, Senin (9/9/2024), mengutip Voice.

“Pasien kini diisolasi di rumah sakit khusus dan kondisinya stabil,” ujarnya seraya menambahkan bahwa sampel pasien sedang diuji Mpox.

Namun, belum ada informasi lebih lanjut mengenai kemungkinan dia tertular penyakit tersebut.

“Tidak ada alasan untuk kekhawatiran yang tidak beralasan,” tambah pernyataan itu.

Kementerian Kesehatan India mengatakan mengenai pencegahan Mpox, “Negara ini sangat siap menghadapi kasus-kasus yang melibatkan perjalanan jarak jauh dan memiliki langkah-langkah yang kuat untuk mengelola dan memitigasi risiko apa pun.”

Awalnya, kesembuhan Mpox dan ditemukannya jenis baru di Republik Demokratik Kongo yang diberi nama clade 1b membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan tahun 2024. Tanggal 14 Agustus diumumkan tingkat darurat internasional (PHEIC).

Para ahli mengatakan lagi untuk menyebarkan pengetahuan tentang ciri-ciri penyakit yang disebut juga penyakit monyet ini. Termasuk mengapa clade 1b meningkatkan kasus Mpox di Afrika?

Hal ini pernah dibahas oleh ahli epidemiologi Dicky Budiman yang mengatakan bahwa clade 1b merupakan hasil mutasi yang meningkatkan virulensinya.

“Iya karena kemampuannya menularkan penyakit lebih baik, maka clade 1b itu hasil mutasi. Dicky menjelaskan dalam pesan suara baru-baru ini, “Kemudian barier (daya tahan tubuh) sehingga yang tertular akan menderita.”

Misalnya, lanjutnya, pada pasien HIV yang memiliki sistem kekebalan tubuh, jika pasien tertular Mpox maka dampaknya akan berakibat fatal.

Sementara itu, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan masyarakat harus tenang dan tidak panik terhadap penyakit Mpox atau yang biasa disebut monyet. Budi mengatakan, penularan Mpox tidak semudah seperti yang terjadi pada COVID-19.

Mpox tidak menular (seperti itu), jarang terjadi, biasanya terjadi pada kelompok tertentu. Tenang saja, yang penting berperilaku baik, kata Menkes Budi dalam pertemuan di RSCM, Jakarta, Jumat. (30-08-2024).

Budi juga bercerita mengenai vaksin Mpox yang akan diberikan. Ia mengatakan vaksin tersebut akan fokus pada komunitas berisiko tinggi.

“Kita kasih vaksin Mpox, jadi yang diberikan vaksinnya cuma sebagian orang. (Kualitasnya) bagus,” kata Budi.

Pada Plh pertama. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI, Dr. Yudhi Pramono juga mengatakan vaksinasi merupakan salah satu upaya pencegahan Mpox di Indonesia. Yudhi mengatakan vaksinasi Mpox menjadi prioritas di Indonesia untuk: petugas kesehatan dan petugas laboratorium yang merawat pasien Mpox; Kelompok penting seperti homoseksual, homoseksual, homoseksual atau mereka yang pernah melakukan kontak dengan pasien Mpox dalam dua minggu terakhir.

Upaya yang dilakukan untuk mengetahui tentang Mpox lainnya melalui studi kasus aktif atau active case study, salah satunya dengan studi pada titik masuk.

Salah satunya dengan memperkenalkan SatuSehat Health Pass bagi wisatawan asing yang datang ke Indonesia. Yudhi menjelaskan kepada Health matthewgenovesesongstudies.com, Kamis (29/08/2024) “Kami akan meningkatkan pengawasan Mpox di wilayah tersebut dan melakukan pelacakan kontak jika terbukti bersalah. .

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *