Thu. Sep 19th, 2024

Pengelola Pasang Timer di Toilet Wanita, Wisatawan Merasa Tak Tenang bak Sedang Diawasi

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Sebuah video yang dibagikan di media sosial China, Weibo, memperlihatkan bilik toilet dengan pengatur waktu terpasang di bagian atas pintunya. Diambil dari Asiaone pada Rabu 12 Juni 2024. Foto toilet tersebut diambil dari tur gua kuil Budha Tiongkok kuno di Kota Datong, Provinsi Shanxi, sebuah objek wisata di Tiongkok. Toilet yang ada pengatur waktunya ternyata adalah toilet wanita.

Dalam video yang dibagikan, layar pengatur waktu berubah dari hijau menjadi merah yang menandakan toilet sedang digunakan. Setelah itu, pengatur waktu berjalan perlahan.

Publikasi Tiongkok Sing Tao melaporkan bahwa seorang turis yang mengunjungi objek wisata tersebut mengatakan bahwa teknologi tersebut membantu menunjukkan toilet mana yang kosong. Namun, dia merasa sedang diawasi. 

“Saya pikir itu akan terlihat sangat modern dan menghindari tenggat waktu dan mengetuk pintu, tapi saya juga merasa sedikit malu, seperti sedang diawasi,” katanya.

Sejak viral, netizen Tiongkok mempertanyakan keputusan pengelola objek wisata tersebut. Banyak yang mengkritik dan mengatakan agar masyarakat tidak terburu-buru ke toilet.

“Ini menjijikkan…seseorang duduk di toilet umum di tempat wisata sambil bermain ponsel? Bagaimana anggaran proyek ini disetujui? Sungguh sia-sia,” kata seorang pengguna Weibo.

“Apa salahnya menunggu lebih lama jika seseorang tidak kunjung membaik? Haruskah mereka dihukum di depan umum?” Komentar dari netizen lain.

 

 

Namun, beberapa netizen setuju dengan gagasan tersebut. Mereka mengatakan ini bisa berguna jika terjadi situasi darurat bagi pengguna toilet.

“Menurutku ini bagus! Ini akan menghentikan orang-orang yang nongkrong di toilet umum dan menimbulkan insiden,” tulis salah satu warganet.

“Pelakunya pasti orang-orang yang sering duduk di toilet atau punya motif tersembunyi,” canda yang lain.

Pengguna internet lain mempertanyakan karakteristik teknis saat itu. Mereka bertanya-tanya apa yang akan terjadi ketika waktu berlalu di depan pintu.

“Apakah alarmnya akan berbunyi?” tanya seorang netizen. 

“Saya semakin penasaran dengan apa yang akan terjadi ketika saatnya tiba? Apakah pintunya akan terbuka secara otomatis?” Komentar dari netizen lain.

Menanggapi pertanyaan wartawan, perwakilan Yungang Grottoes Company yang mengelola objek wisata tersebut menjelaskan, tidak ada waktu pasti untuk “mengendalikan” pengguna toilet.

“Bisnis rakyat tidak bisa membuang orang di tengah jalan. Ini bukanlah sesuatu yang pengguna harus tinggalkan setelah lima atau 10 menit,” kata juru bicara tersebut, menenangkan komentar liar di dunia maya.

Netizen Tiongkok telah melaporkan keberadaan toilet berteknologi tinggi yang dapat dengan cepat menguji sampel urin di pusat perbelanjaan, tempat wisata, dan daerah perkotaan sibuk lainnya. Global matthewgenovesesongstudies.com melaporkan bahwa foto-foto toilet yang tampak aneh di sebuah mal di kawasan bisnis Beijing telah beredar luas secara online, menjadi viral dan memicu perdebatan sengit.

Toilet tersebut dikatakan memiliki tampilan sepenuhnya digital dengan unit pemrosesan pembayaran terintegrasi yang memungkinkan pengguna melakukan tes urine setelah buang air kecil. Toilet ini memiliki sensor tersembunyi yang menganalisis urin untuk mengetahui kalsium, glukosa, protein, keton, askorbat dan beberapa indikator lainnya. 

Informasi yang ditampilkan di layar menunjukkan bahwa pengembang telah menerima beberapa paten untuk teknologi pengujian urin, namun keakuratan hasilnya masih diperdebatkan. Menurut laporan Bastille Post, layanan pelanggan dari perusahaan yang mengoperasikan toilet berteknologi tinggi tersebut mengklaim bahwa perangkat mereka menggunakan prinsip yang sama dengan unit pengujian di rumah sakit dan hasilnya dapat digunakan sebagai referensi kesehatan.

 

Namun hal ini nampaknya sangat sulit mengingat lokasi toilet dan masalah sanitasi. Perusahaan mengklaim bahwa pertimbangan higienis telah diperhitungkan saat merancang toilet ini, namun tidak menjelaskan lebih lanjut.

Saat Anda menggunakan toilet lanjutan, akan muncul pesan di layar, “Setelah buang air kecil, Anda akan menerima laporan urinalisis, maukah Anda membayarnya?”, dengan kode QR yang dapat dipindai untuk pembayaran.

Setelah memindai kode dan mengonfirmasi pembayaran, tes akan selesai dalam waktu sekitar dua menit. Biaya yang dibutuhkan dikabarkan setara dengan $2,80 atau Rp 43 ribu. Toilet tersebut dilaporkan telah ada setidaknya sejak tahun 2021, tetapi baru-baru ini menjadi viral setelah beberapa foto toilet yang terlihat di kawasan bisnis Beijing beredar secara online. 

Menurut seorang dokter asal Tiongkok, tes urine yang dilakukan di toilet pintar hanya bisa dianggap sebagai pengingat kesehatan karena masih terdapat kesalahan dibandingkan tes yang dilakukan di klinik atau rumah sakit.

Saat kontroversi toilet pintar menarik perhatian internet, salah satu pengguna membagikan foto penafian yang diduga dilampirkan pada salah satu unit, yang berbunyi: “Produk ini bukan perangkat medis dan tidak dapat digunakan sebagai dasar hasil. Untuk diagnosis, lihat data manajemen kesehatan.” Hanya sebagai akting.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *