Thu. Sep 19th, 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Berjalan cepat mungkin terasa mudah bagi sebagian orang. Pasalnya, aktivitas “berjalan” merupakan gerakan yang dilakukan masyarakat setiap hari.

Namun siapa sangka, berjalan cepat ternyata tidak semudah yang Anda bayangkan. Jalan cepat memiliki banyak aturan yang harus dipatuhi dan aturan ini bisa jadi menantang.

Dibandingkan lari, ada beberapa perbedaan penting antara jogging dan jalan cepat. Padahal kedua cabang olahraga ini termasuk dalam cabang olahraga atletik.

Jika sedang berlari, ada kalanya kedua kaki bisa melayang di udara. Sejauh ini, hal tersebut tidak berlaku untuk jalan cepat. Pasalnya, saat berjalan cepat, salah satu kaki harus selalu menyentuh atau menginjak tanah.

Sebaliknya, seluruh tubuh Anda tidak boleh kaku saat berjalan cepat. Terutama pada bagian pinggul, karena bagian inilah yang menjadi penentu utama gerakan olahraga jalan cepat. Semakin nyaman dan rileks pinggul, semakin lincah kemampuan berjalan dapat dikuasai.

Dikutip dari buku Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan (2017) karya Muhajir, Jalan cepat mengacu pada gerakan langkah maju yang tetap bersentuhan dengan tanah dan dilakukan dengan lancar.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian jalan cepat adalah olahraga yang termasuk dalam industri atletik. Anda dapat berjalan cepat dengan mengambil langkah cepat ke depan, tetapi hentikan langkah tersebut dan jangan menyentuh tanah.

Menurut situs resmi Olimpiade, sejarah jalan cepat diyakini berasal dari era Victoria (1837-1901). Pada saat itu ada suatu perlombaan dimana seorang laki-laki (yang belum menikah) berlari dan/atau berjalan dengan seorang pelatih.

Orang-orang ini, yang disebut pion, mewakili para bangsawan yang hidup pada saat itu. Para elit kemudian memilih berapa banyak tongkat yang ingin mereka dukung.

Nampaknya merupakan fenomena perjudian, meski aktivitas ini mulai mendapat perhatian masyarakat. Tercatat pada akhir abad ke-19, jalan cepat sudah dikenal di Amerika Serikat. Namun di Negeri Paman Sam, jalan cepat memang merupakan kompetisi yang serius.

Padahal lintasannya sangat jauh, tercatat peserta kompetisi ini harus menempuh jarak 1000 km. Namun lomba dilakukan di dalam ruangan sehingga peserta jalan cepat hanya menempuh jarak maksimal 1.000 km.

Sementara itu, di antara acara resmi Olimpiade, lomba jalan kaki mulai dilakukan pada Olimpiade Amerika Serikat pada tahun 1904. Namun saat itu jalan kaki tidak berdiri sendiri, melainkan termasuk dalam dasalomba.

Teknik Dasar (Awal)

Teknik awal adalah teknik yang dilakukan sebelum jalan cepat. Teknik start ini tidak terlalu melibatkan gerakan tertentu, yang penting seluruh peserta berdiri di belakang garis start. Langkah-langkah melakukan teknik jalan cepat start adalah sebagai berikut: Peserta harus menunggu aba-aba “siap” di belakang garis start. Peserta harus meletakkan kaki kiri tepat di belakang garis start dan kaki kanan di belakang kiri. Kemudian badannya harus ditekuk ke depan dan kedua tangannya harus dalam posisi rileks. Saat mendengar kata “pistol” atau “ya” dari petugas, mulailah melangkah dengan kaki kanan terlebih dahulu sambil bersantai. Ayunan lengan dan pinggul.

Teknik posisi tubuh

Teknik lainnya adalah mengenai posisi tubuh saat berjalan cepat. Posisi tubuh ini berpengaruh signifikan terhadap kemampuan berjalan cepat. Sebab, posisi tubuh yang baik mendorong pergerakan lebih cepat saat berjalan.

Oleh karena itu postur atau posisi badan yang benar untuk jalan cepat adalah posisi badan menghadap ke depan, siku ditekuk membentuk sudut 90 derajat, serta ayunan lengan dan kaki harus seirama.

Teknik langkah

Setelah mengetahui posisi tubuh yang benar saat berjalan cepat, teknik lainnya adalah teknik langkah. Langkah yang benar saat berjalan cepat adalah memusatkan beban tubuh pada paha.

Pasalnya, paha berperan penting dalam menjaga keseimbangan saat berjalan cepat. Padahal seperti yang sudah dijelaskan, peserta jalan cepat sebaiknya meletakkan kaki di lantai ke satu sisi.

Kemudian digunakan teknik melangkah, yaitu mempertahankan ayunan kaki sambil menekuk lutut sesuai langkah. Selain itu, tumit kaki harus mendarat terlebih dahulu untuk memastikan kaki tetap menginjak tanah.

Teknik Finishing (Disimpulkan)

Teknik jalan cepat yang terakhir adalah teknik finishing atau finishing. Teknik ini kelihatannya sederhana, namun para pemula sering kali melupakannya.

Apabila peserta jalan cepat sudah menyentuh garis finis, peserta dilarang untuk langsung berhenti. Peserta diimbau terus berjalan cepat hingga lima meter dari garis finis. Gerakan tersebut kemudian dapat diperlambat hingga berhenti total.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *