Tue. Oct 8th, 2024

Penglihatan Ganda di Satu atau Kedua Mata, Kenali Penyebab Gejala dan Penanganan Diplopia

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Masalah penglihatan ada bermacam-macam, salah satunya adalah diplopia atau penglihatan ganda. Gangguan penglihatan sebenarnya ada dua jenis, seperti dijelaskan dokter spesialis mata dr Salmarezka Dewiputri (SpM(K)) dari RSUPN Dr Ciptomangunkusumo Jakarta.

Diplopia adalah suatu kondisi dimana seseorang melihat dua gambar yang sama, kata Sarma di Jakarta, Rabu, dilansir ANTARA.

Lebih lanjut ia menambahkan, “Ada dua jenis diplopia atau diplopia yang terjadi pada satu mata atau pada satu mata, dan diplopia binokular atau yang terjadi pada kedua mata.”

Penglihatan ganda pada satu mata, atau diplopia monokuler, terjadi ketika terdapat masalah pada kornea dan lensa mata, seperti katarak, mata kering, atau astigmatisme (masalah penglihatan yang disebabkan oleh ketidakteraturan pada kelengkungan kornea atau lensa) .

Diplopia binokular, sebaliknya, adalah penglihatan ganda yang terjadi pada kedua mata. Kondisi ini terjadi karena kesehatan otot, saraf, dan otak yang buruk.

“Pasien perlu mengetahui apakah (diplopia) ini terjadi pada salah satu mata atau kedua mata. Perlu dipastikan berdasarkan tanda-tandanya apakah berbahaya atau tidak,” kata Sarma.

Menurut Sarma, penderita diplopia mengalami gejala yang berbeda-beda tergantung jenisnya. Penderita diplopia monokuler dapat melihat secara normal pada satu mata, namun mata lainnya hanya dapat melihat objek pada salah satu dari kedua mata tersebut.

Ketika penderita diplopia menutup matanya, mereka dapat melihat dengan jelas. Namun, saat pasien menutup mata normalnya, muncul penglihatan ganda.

“Gejalanya biasanya hilang fokus, penglihatan menjadi keruh atau kabur, dan penglihatan ganda terjadi terus-menerus, yang biasanya disertai sakit kepala dan gejala lain seperti kehilangan koordinasi dan pusing pada perhatian mata ‘daerah. ujar pengajar klinik program pendidikan kesehatan mata FKUI.

Diplopia binokular, sebaliknya, menyebabkan mata pasien melihat salah satu dari dua objek. Namun, selama salah satu mata tertutup, Anda dapat melihat secara normal dengan kedua mata terbuka.

Diplopia monokuler sebenarnya disebabkan oleh media retrograde seperti kacamata astigmatis silindris yang dapat menyebabkan penglihatan ganda atau diplopia jika tidak diperbaiki, ujarnya.

Gejala-gejala di atas pada penderita diplopia monokuler tidak berbahaya karena dapat diobati dengan mengganti kacamata atau, pada kasus pasien katarak, dengan pembedahan.

Berbeda dengan diplopia binokular yang berbahaya karena dapat memicu penyakit lain. Misalnya saja penyakit kencing manis, mata juling yang terjadi pada usia dewasa, pembengkakan otot mata, dan lemak mata.

“Jika sampai terjadi sesuatu yang berbahaya, biasanya karena terjadi penglihatan ganda pada kedua mata, dan pengobatannya disesuaikan dengan kondisi pasien sehingga menyebabkan penglihatan ganda,” ujarnya.

Oleh karena itu, dr Sarma menganjurkan agar pasien segera mencari pertolongan medis jika mengalami penglihatan ganda atau tiba-tiba menjadi sangat sulit melihat. Hal ini terutama terjadi jika penglihatan ganda disertai gejala lain, seperti sakit kepala parah atau nyeri di sekitar mata.

Dokter kemudian mengobati penglihatan ganda tergantung penyebabnya. Misalnya, kacamata dapat diganti untuk diplopia monokuler yang disebabkan oleh menyusutnya kacamata, atau pasien dengan diplopia binokular dapat diobati berdasarkan kondisi yang menyebabkan diplopia tersebut.

“Nanti dokter mata Anda akan melakukan tes lagi. Perlu dipastikan kembali apakah diplopia monokuler atau binokular. Silakan hubungi dokter mata Anda untuk mendapatkan diagnosis yang akurat,” ujarnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *