Fri. Sep 20th, 2024

Pengusaha Minta Ada Menteri Air dan Sanitasi, Sosok Mana yang Dicari?

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Sekretaris Jenderal Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) Arief Wisnu Cahyono mendorong pembentukan kementerian/lembaga khusus yang menangani masalah air.

Karena itu, orang yang juga menjabat Direktur Utama PDAM Kota Surabaya ini melihat, target pemerintah adalah 100 persen akses air minum perpipaan pada tahun 2045. Sementara kinerja saat ini baru mencapai 19,76 persen dari target 30 persen pada tahun 2024. .

“Ini pekerjaan besar di dalam negeri. Kita perlu teman-teman PDAM untuk melangkah, mulai dari diri kita sendiri sebagai operator hingga pemerintah sebagai regulator,” kata Wisnu kepada matthewgenovesesongstudies.com dalam rangkaian acara World Water Forum ke-10 di Nusa Dua Bali, Jumat (24/5/2024).

Wisnu kemudian mengajak para pelaku usaha di bidang air minum dan pemerintah untuk lebih sering berkumpul. Namun, ini bukan hanya tentang membangun komunikasi. 

“Saya pikir jika kita harus memikirkan perubahan dari banyak negara lain yang melakukan presentasi di forum air ini, mereka memiliki kementerian khusus yang berdedikasi untuk mengintegrasikan sumber daya air mentah dengan sanitasi,” ujarnya. 

“Saya kira pembangunan bendungannya pun, kalau kita lihat di Korea, Portugal, bahkan bendungannya dikelola oleh organisasi/lembaga tertentu. ” dia berkata.

Menurutnya, penanganan permasalahan air saat ini terbagi dalam beberapa kelompok. Disebut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) atau Kementerian PUPR untuk urusan teknis, dan Kementerian Dalam Negeri untuk urusan administrasi. 

 

“Saya pikir itu harus segera (lebih mudah). Mungkin tidak dalam waktu dekat, tapi ini saatnya kami juga menyampaikan di forum resmi usulan pembentukan Kementerian Air dan Sanitasi,” ujarnya.

Soal sosok ideal menjadi Menteri Air dan Sanitasi, Wisnu menegaskan, ia harus berlatar belakang profesional dan juga peduli terhadap air. 

“Tidak hanya di sektor air minum seperti PDAM, tapi dari air baku hingga sanitasi. Air bakunya dari hulu, harus dibangun bendungan, infrastrukturnya juga dipahami. Kemudian sumber daya air secara nasional, penanganan banjir, hingga sanitasi perkotaan,” ujarnya. 

“Harus profesional. Kami tidak akan menyebut nama, tapi mungkin menurut saya ada orang mumpuni yang bisa mengisi kursi itu,” pungkas Wisnu. 

 

Sebelumnya, sebelum agenda penutupan pada Jumat, 24 Mei 2024, Bali World Water Forum ke-10 menyepakati beberapa komitmen. Salah satunya adalah Agenda Bali Basin Action Champions, sebuah komitmen baru untuk mendukung pengelolaan wilayah sungai sebagai upaya untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

“Para mitra DAS menyambut baik keputusan Forum Air Dunia ke-10 yang mengkonsolidasikan pengelolaan wilayah sungai sebagai prioritas politik dengan terus memasukkan isu-isu wilayah sungai pada tingkat politik yang tinggi,” kata Sekretaris Jenderal Jaringan Internasional Organisasi Wilayah Sungai (INBO), Eric Tardieu, Jumat (24/5/2024).

Agenda Bali Basin Champions mencakup langkah-langkah kolaboratif seperti peluncuran Twin Basin Initiative (TBI), sebuah program global peningkatan kapasitas dan pertukaran pengetahuan antar organisasi dari seluruh dunia.

 Ia bekerja pada Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu (IWRM) di tingkat sungai nasional dan transnasional.

Untuk mencapai hal tersebut, TBI akan mendukung kegiatan peningkatan kapasitas bersama, seperti webinar, pertukaran tatap muka, studi banding, serta diseminasi pembelajaran global seperti sejawat dan komunitas.

 

 

INBO, organisasi yang bertujuan untuk melaksanakan pengelolaan sumber daya air terpadu di wilayah sungai, danau, dan akuifer nasional dan transnasional, dalam hal pengelolaan terpadu, perencanaan strategis, sistem informasi bersama, pendanaan berkelanjutan untuk mengatasi tantangan perubahan iklim, konservasi. dalam keanekaragaman hayati, serta kerja sama lintas batas.

Beberapa pihak berkontribusi dalam program ini. Komisi Eropa menyelenggarakan proyek peer-to-peer internasional untuk kelompok wilayah sungai dan pengembangan kapasitas serta program hubungan IWRM antar kelompok wilayah sungai.

Kemudian Badan Pembangunan Perancis berkontribusi dalam bentuk Proyek DYNOBA (peningkatan kapasitas organisasi sungai transnasional di Afrika).

Dibuka Menteri Basuki Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan pada pembukaan Hari Segmen Daerah Aliran Sungai bahwa kerjasama merupakan kunci keberhasilan pengelolaan wilayah sungai atau DAS.

“Basin Segment Day merupakan kesempatan berharga untuk membahas langkah selanjutnya guna meningkatkan kerja sama dan bertukar pengalaman baik dalam pengelolaan wilayah sungai,” kata Basuki.

Sekadar informasi, World Water Forum ke-10 yang berlangsung di Bali merupakan forum air terbesar di dunia yang dihadiri 13.448 orang dari 148 negara. Delegasi VVIP terdiri dari 8 kepala negara dan wakil kepala pemerintahan, 3 utusan khusus, dan 38 menteri.  

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *