Sat. Sep 21st, 2024

Penjelasan BEI Terkait Penyebab IHSG Tersungkur dalam 2 Minggu

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Manajemen Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkap beberapa penyebab Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan selama dua pekan terakhir sejak 18 Maret hingga 2 April 2024.

Irwan Susandy, Direktur Perdagangan dan Regulasi BEI, mengatakan IHSG anjlok 1% dalam dua pekan terakhir sejak 18 Maret hingga 2 April 2024.

Sehubungan dengan itu, kata Irwan, ada penanaman modal asing (pembelian) sebesar Rp5,26 juta dalam dua pekan terakhir. Meski demikian, secara keseluruhan pasar Indonesia masih mencatatkan volume penjualan sebesar Rp 22,99 triliun sejak awal tahun.

Irvan mengatakan, banyak faktor yang menyebabkan penurunan IHSG dan penjualan belakangan ini.

Pertama, sidang putusan MK sangat panas. Hasil pemilu 2024 diumumkan pada 20 Maret 2024, pasangan Prabowo-Gibran dinyatakan sebagai pemenang.

Namun hingga saat ini pasangan Wakil Presiden dan Wakil Presiden Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud masih menggugat MK karena diduga mempolitisasi bansos dan APBN yang berlangsung menjelang pemilu 2024. MK pun sepakat mengundang empat orang. menteri-menteri dari kabinet Jokowi, yaitu Menteri Koordinator Perekonomian Pemerintah Indonesia, Menteri Keuangan RI, Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, dan Menteri Sosial RI,” kata Irwan.

Kedua, pada 31 Maret 2024, OJK resmi mengakhiri kebijakan restrukturisasi kredit kepada bank-bank yang terdampak Covid-19. Berakhirnya kebijakan ini bertepatan dengan kenaikan status Covid-19 pemerintah pada Juni 2023. Hal ini juga didukung. Kegiatan perekonomian terus tumbuh seiring dengan terkendalinya inflasi dan pertumbuhan investasi.

 

 

Ketiga, jangka waktu pembagian dividen emiten merupakan tambahan dari pengembalian dividen. Hari yang biasa atau hari terakhir pembelian saham pada banyak emiten besar khususnya perbankan adalah pada bulan Maret 2024, antara lain: BBRI pada tanggal 13 Maret, BBNI pada tanggal 14 Maret, BMRI pada tanggal 19 Maret dan BBCA pada tanggal 22 Maret 2024. .

Per 26 Maret 2024, 4 bank ini menjadi 4 perusahaan yang mendapat penjualan asing terbanyak di tahun 2024. Namun, Irwan menjelaskan, keempat perusahaan tersebut mengalami penurunan nilainya pada Senin, 1 April 2024 ketika bobot IHSG mencapai lebih dari 2% (ddtd), BBRI (-2.07%), BBNI (-4,24%), BMRI (-4.83%) dan BBCA (-2.23%).

“Pembagian dividen juga bertepatan dengan pengembalian dividen dari dalam negeri kepada investor asing yang memegang saham di dalam negeri. “Ini juga sisi pelemahan mata uang,” kata Irwan.

Keempat, aktivitas perdagangan cenderung melambat menjelang libur panjang. Tingkat aktivitas komersial menurun terutama menjelang libur Idul Fitri. Hal ini disebabkan tidak adanya kegiatan usaha pada tanggal 8 April hingga 15 April 2024.

Kelima, koreksi teknis. Tindakan korektif tersebut terjadi setelah akumulasi keuntungan berturut-turut (reli) yang pertama kali mendorong IHSG ke level tertinggi 7.433,32 pada 14 Maret, kata Irwan.

Keenam, data inflasi yang meningkat. Indeks harga konsumen (IHK) pada bulan Maret mencapai 3,05% (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 2,75% (yoy). Kenaikan harga pada bulan Maret 2024 tercatat pada harga barang kelompok makanan, minuman, dan hasil tembakau.

Ketujuh, rupee akan mendapat tekanan berat pada tahun 2024. Berdasarkan kurs JISDOR, rupee akan turun sebesar 3,11% dari akhir tahun 2023 hingga 02-Apr-2024.

“Mata uang negara lain juga merasakan tekanan rupee terhadap USD. “Indeks dolar AS (DXY) mencatatkan return sebesar 3,44% sejak 2 April 2024 (YTD),” kata Irwan.

Menurut Irwan, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab melemahnya nilai tukar rupee terhadap USD, antara lain penguatan dolar AS yang didukung oleh data perekonomian AS yang tetap kuat di tengah tingginya inflasi sehingga diperkirakan tingginya suku bunga AS. sementara.

Kedua, meningkatnya ketegangan dan ketidakpastian geopolitik berkontribusi pada penguatan dolar AS sebagai safe haven. Ketiga, periode pengembalian dividen dalam negeri.

IHSG akan ditutup pada 3 April 2024

Indeks Harga Saham (IHSG) sebelumnya dikabarkan melemah pada perdagangan Rabu 3 April 2024. Sebagian besar saham tertekan, investor asing melepas sahamnya.

Mengutip data RTI, IHSG turun 0,97 persen menjadi 7.166,84 poin. Indeks LQ45 turun 1,49 persen menjadi 953,90. Banyak merek yang sama berada di bawah tekanan. Sebanyak 397 saham melemah memimpin IHSG. 194 saham dicadangkan dan 194 saham masih beredar.

Total waktu perdagangan 1.024.901 kali dengan total volume perdagangan 18 miliar lembar saham. Saham tersebut memiliki harga perdagangan harian Rp 13,4 juta. Investor asing jual Rp 2,12 juta per saham Sepanjang tahun 2024, investor asing beli Rp 20,8 juta per saham.

Sektor-sektor saham (IDX-IC) sebagian besar berwarna merah, kecuali sektor kesehatan yang naik 1,2 persen, sektor energi naik 0,15 persen, sektor utama bertambah 0,19 persen. Selain itu, sektor industri pengolahan mengalami kenaikan sebesar 0,11 persen. Sementara sektor teknologi turun 1,48 persen dan mencatat koreksi terbesar.

Sektor pengangkutan turun 1,36 persen, sektor pertanahan – sebesar 1,42 persen, dan sektor keuangan – sebesar 1,3 persen. Selain itu, segmen melingkar turun 1,14 persen dan segmen non lingkaran turun 0,65 persen. Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) turun 2,86 persen ke Rp68 per saham pada perdagangan Rabu pekan ini.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *