Fri. Sep 20th, 2024

Penjual Es Asal Bandung Viral karena Jualan Pakai Robot Buatan Sendiri Hasil Belajar Otodidak

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Sebuah video yang memperlihatkan seorang pria paruh baya berjualan es dengan bantuan robot sedang viral di TikTok. Produk yang diberi nama “Yajananku Robobotan” itu dikerumuni anak-anak sekolah dasar (SD) yang mengantri untuk membelinya. Video diunggah akun TikTok @yusup.robot pada Kamis, 23 Mei 2024.

Yussup Supian (50) asal Bandung berbicara kepada Tim Lifestyle matthewgenovesesongstudies.com pada Selasa, 28 Mei 2024 tentang asal muasal usahanya. Ia menceritakan, mulai Januari 2024, ia menjalankan bisnis penjualan ponsel dengan menggunakan robot. 

“Inspirasi saya sendiri, saya ingin berjualan dengan cara yang berbeda dari yang lain. Berjualan di SD sekitar Bandung Barat,” kata Joseph.

Ia menjual es krim dalam gelas plastik, yakni minuman biji coklat. Dalam sehari, Yussup menjual 100 gelas dengan harga Rp 2000 per gelas. 

Karena cara penjualannya yang unik, banyak anak SD yang ingin membeli. Mereka ingin melihat robot menyiapkan pesanan. Selain itu, anak-anak dapat mengoperasikan robotnya sendiri. “Iya betul, anak-anak menyimpan cangkirnya lalu menekan tombol start di mobil robot tersebut,” jelasnya.

Joseph dijual ke dua sekolah setiap hari. Dia berangkat menjual sekolah A pada pagi hari dan kemudian pindah ke sekolah B pada sore harinya.

“Satu hari sekolah, dua hari. Pagi kami di sekolah A dan sorenya kami pindah ke sekolah B sebelum istirahat,” ujarnya.

Inovasi Yusuf dalam menjual robot patut mendapat pujian. Namun tidak mudah untuk mewujudkan idenya.

Joseph bukan lulusan perguruan tinggi, ia hanya lulus dari sekolah menengah teknik (STEM) dengan gelar di bidang energi listrik. Berbekal ilmu yang didapatnya di sekolah, ia mulai membuat robot tersebut pada awal tahun 2023. Jósaef mengaku tidak memiliki guru. Dia belajar secara otodidak menggunakan video tutorial YouTube.

Saat proses perakitan, Yusuf mengaku memakan waktu terlalu lama karena terkendala biaya. “Kalau pembuatan robot butuh waktu lama, biayanya terbatas dalam setahun. Bahkan dalam beberapa bulan berhenti bekerja,” ujarnya.

Diakui Yosip, biaya yang dikeluarkannya untuk mengembangkan robot penjual tersebut sekitar Rp 3 juta. “Rinciannya tidak diketahui, tapi secara global jumlahnya sekitar 3 juta.”

Selain mesin robot penerima pesanan, ia juga menciptakan inovasi lain yaitu “kasir pintar”. Kasir yang cerdas ibarat ember yang memiliki penutup di atasnya. Terdapat sensor pada bagian luar mesin kasir yang dapat membuka pintu secara otomatis ketika ada yang ingin menyetor uang.

“Namanya kasir pintar, dan dirancang dengan tujuan untuk meningkatkan keinginan membeli anak-anak,” ujarnya.

Selain mesin tersebut, Yussup juga berinovasi memproduksi robot penyaji minuman dari printer bekas. Video ini pun sempat viral pada tahun 2021. Dalam video yang diunggah akun X @anonbadut pada 17 September 2021, terlihat proses Yussup menyajikan minuman menggunakan robot printer bekas.

Selang pada printer bergerak dari kiri ke kanan selama beberapa menit sementara Yussup menyiapkan bubuk minuman dan es batu dalam gelas plastik. Setelah itu gelas diletakkan pada tempat yang telah disediakan dan tak lama kemudian air keluar dari selang yang bergerak. Ketika gelas sudah penuh, air juga akan berhenti secara otomatis.

Kreativitas Yusuf dalam menghasilkan uang mendapat tinjauan beragam. Idenya mengejutkan banyak orang

“Yang dijual pedagang bukan sekadar es minuman, tapi rasa unik dan penasaran. Pasarnya kecil. Kalau bisa bikin, meracik sendiri, lebih cepat. Tapi kreatif banget, pakai yang sudah ada. , tapi masukkan ke dalam sesuatu yang baru, oke?”

Yosyp menjelaskan, ia mulai membuat robot dari mesin cetak pada tahun 2018. Ia mengaku pernah membuka usaha warung internet.

“Saya pernah membuka usaha warung internet, ada beberapa printer yang rusak, dan saya memikirkannya,” kata Yussup. “Awalnya hanya iseng saja dan saya buat. Daripada dijual hanya Rp 15.000 unit, saya jadikan robot printer,” ujarnya.

Sebelum Covid, robot rakitan Yussup sudah siap, namun belum sempurna. Hal itu ia terapkan saat memasuki era Covid-19.  Saat itu, Yusuf juga dalam keadaan ekonomi terbatas, ia harus memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya.

Sebelumnya Yusup memiliki usaha taman bermain anak seperti kastil balon, kereta mini, dan bianglala yang berlokasi di Pasar Pagi Brigif, Simahi, Jawa Barat. Namun semua itu terpaksa ditutup karena pandemi Covid-19. Situasi perekonomian semakin buruk. 

Karena kebutuhan ekonomi yang mendesak, ia menyelesaikan robot tersebut dan mengubahnya menjadi ide penjualan. Kini robotnya terkenal dan pernah diundang ke salah satu acara saluran TV Indonesia.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *