Thu. Sep 19th, 2024

Penjual Takjil Gunakan Senyawa Berbahaya dalam Produk Pangan, BPOM Ungkap Risikonya

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Takjil. Para pebisnis yang ingin sukses di bulan Ramadhan tidak bisa lepas dari pengawasan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Lucia Rizka Andalucia, Plt Direktur Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Andalusia, mengatakan di antara sekian banyak pedagang takjil, masih ada yang nakal karena penggunaan bahan-bahan berbahaya. Misalnya pewarna rhodamin b, formalin dan boraks.

“Dalam produk siap saji ada beberapa senyawa berbahaya, seperti pewarna rhodamin B. Kemudian formalin yang bersifat pengawet sehingga tidak mudah rusak, tidak mudah rusak, terutama produk yang mengandung air, seperti jeli. , mie, ditambah formalin,” kata Lucia saat memaparkan temuan penelitian. Pengawasan gizi diperkuat selama Ramadhan di Jakarta Pusat, Senin (1/4/2024).

Zat terlarang lainnya yang ditemukan BPOM pada pedagang nakal adalah boraks. Bahan ini digunakan untuk menciptakan tekstur kenyal pada makanan seperti bakso.

Lantas, apa saja bahaya mengonsumsi Takjeel yang mengandung bahan terlarang tersebut?

“Apakah ada bahayanya? Senyawa ini berbahaya jika dikonsumsi manusia. “Senyawa ini biasa digunakan pada tekstil sebagai bahan pengawet non-makanan, bahkan kita mengetahui bahwa formaldehida digunakan untuk mengawetkan mayat. “

“Bahayanya berkisar dari ringan hingga berat. Benda berat bersifat karsinogenik dan dapat menyebabkan kanker jika dikonsumsi dalam jumlah banyak,” jelas Lucia.

Pada saat yang sama, gejala ringan dapat berupa mual, muntah, pusing, dan risiko umum keracunan makanan lainnya.

Jika makanan yang mengandung bahan-bahan berbahaya ini terus dibiarkan maka akan merugikan umat manusia dan mengakibatkan generasi yang kurang tinggi.

Lucia mengatakan, “Jika konsumsinya terus menerus walaupun dalam jumlah kecil, sudah pasti akan membahayakan umat manusia dan masa depan bangsa Indonesia, generasi muda kita akan menjadi tidak sehat dan tidak lagi baik.”

Salah satu ciri takjil yang berbahaya adalah tidak adanya lalat di atasnya. Hal ini terutama berlaku untuk makanan ringan dengan tambahan formaldehida.

“Beberapa takjil mengandung bahan berbahaya seperti formaldehida. Lalat tidak akan hinggap pada makanan yang terkena formalin. Emma Setyawati juga hadir dalam kesempatan yang sama.

Pada saat yang sama, produk dengan pigmen biasanya berwarna sangat terang. Warnanya bagus, tapi berbahaya.

Lucia juga menjelaskan tentang kemasan takjil yang baik untuk produk makanan.

“Pada dasarnya kami ingin semua kemasan bebas bahan berbahaya dan ramah lingkungan. Kami ingin kemasannya terbuat dari plastik food grade yang bisa didaur ulang,” kata Lucia kepada Health matthewgenovesesongstudies.com. “

Intinya, lanjut Lucia, jika ada makanan panas jangan dimasukkan ke dalam styrofoam atau plastik, karena bisa mengeluarkan bahan berbahaya.

Sebelumnya, Lucia mengatakan BPOM akan kembali memperketat pengawasan pangan selama Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 2024.

Sejak 4 Maret 2024, perwakilan BPOM dari 76 Unit Pelaksana Teknis (UPT) BPOM se-Indonesia telah terjun ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan bersama terhadap departemen terkait dan masyarakat. Acara ini akan berlangsung hingga 1 minggu setelah Idul Fitri.

Kampanye pemantauan ini berfokus pada produk makanan olahan kemasan yang tidak memenuhi syarat (TMK), yaitu. buka puasa tanpa izin edar (TIE)/ilegal, kadaluwarsa, rusak dan mengandung bahan terlarang.

BPOM bertujuan untuk mengatur fasilitas distribusi yang tidak terdokumentasi dengan baik, termasuk gudang pasar, sejalan dengan tren pengadaan publik yang mengutamakan online.

Berdasarkan hasil pemantauan tahap keempat, terdapat 2.208 fasilitas yang diperiksa, meliputi 920 fasilitas ritel modern, 867 fasilitas ritel tradisional, 386 gudang dealer, 28 importir, dan 7 gudang elektronik.

Dari hasil pemeriksaan, ditemukan 628 perusahaan (28,44%) yang menjual produk TMK berupa TIE, produk pangan kadaluarsa dan rusak, total produk pangan TMK sebanyak 188.640 item dengan perkiraan nilai lebih dari 2,2 miliar. ketemu rupiah,” jelas Lucy.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *