Thu. Sep 19th, 2024

Pentingnya Ganti Oli Mesin Usai Melakukan Perjalanan Jauh

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Setelah melakukan perjalanan jauh, ada baiknya segera mengganti oli mesin. Hal ini untuk menjaga jantung berfungsi sebaik-baiknya secara mekanis.

Dalam perjalanan jauh, pengemudi cenderung memaksimalkan mesinnya untuk menghadapi berbagai kondisi jalan. Ingatlah bahwa cuaca panas, debu dan kotoran meningkatkan risiko kerusakan mesin.

Intinya, oli mesin berfungsi untuk menjaga mesin tetap sehat. Oli melarutkan kotoran di ruang mesin dan menyaringnya melalui filter oli.

Kotoran dari debu masuk ke ruang bakar melalui celah penyegelan yang bocor oleh udara masuk, serta serpihan logam halus dari gesekan antar bagian mesin.

Oli atau gemuk juga membantu menurunkan suhu mesin akibat gesekan antar bagian mesin, memindahkan panas ke dinding blok mesin dan kemudian menyerapnya ke dalam cairan radiator.

Komposisi oli mesin juga mencegah terbentuknya karat pada komponen mesin dan menjamin umurnya lebih lama.

Auto2000, distributor terbesar merek Toyota, menjelaskan ada bahaya yang bisa timbul jika pemilik mobil tidak mengganti oli mesin setelah perjalanan jauh.

Pasalnya, pelumas sebenarnya dirancang untuk tahan terhadap suhu oli mesin yang tinggi, namun tidak memiliki sistem pendingin.

Namun setelah menempuh perjalanan jauh dan ditambah dengan kemacetan atau cuaca panas, hal ini mengurangi kemampuan perlindungan mesin.

Jika dibiarkan, kotoran dapat mengganggu pengoperasian mesin dan menyebabkan kerusakan komponen. Residu berlebih menyumbat filter dan pompa oli bahkan dalam kondisi ekstrem.

 

Tak hanya pada mesin, berkurangnya konsumsi oli juga meningkatkan kinerja radiator. Temperatur oli yang tinggi menyebabkan oli menjadi lebih encer sehingga berisiko masuk ke ruang bakar melalui celah ring piston. Kondisi ini disebut dengan penguapan oli dan menyebabkan terbentuknya endapan di ruang bakar.

Oli yang baik membuat mesin tetap hidup. Tak hanya listrik, bahan bakar pun lebih irit. Emisi juga dapat dikurangi karena pembakaran yang efisien dan simpanan karbon yang sangat rendah. Keuntungan ini berkurang seiring dengan menurunnya kualitas minyak.

Meski mesin dalam kondisi prima, risiko penguapan oli tetap ada. Minyak menguap karena, pada kisaran suhu tertentu, energi internal yang mengikat molekul karbon tidak dapat bertahan karena kelebihan energi panas. Jika semua pengaruh negatif di atas diabaikan maka mesin akan rusak sehingga harus membongkar mesin.

Bahkan, pihak pabrikan memberikan perhitungan interval penggantian oli. Angkanya bermacam-macam, ada yang bilang 5.000 km atau 10.000 km. Pemilik sebaiknya mengikuti anjuran pabrikan untuk menjaga kondisi oli mesin.

Sumber: Oto.com

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *