Fri. Sep 20th, 2024

Penyebab dan Penanganan Mata Juling pada Anak, Panduan Lengkap untuk Orang Tua

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Mata juling merupakan suatu kondisi yang sering terjadi pada anak dimana kedua mata tidak terpisah dan melihat ke arah yang berbeda. Kondisi ini tidak hanya memengaruhi penampilan, tapi juga perkembangan penglihatan.

Strabismus adalah nama lain dari mata melotot. Akibat dari mata juling dapat berupa distorsi penglihatan dan munculnya penglihatan ganda, serta hilangnya kedalaman.

Strabismus, atau mata juling, disebabkan oleh ketidaksejajaran mata. Berikut adalah beberapa contoh dari Verywellhealth.com: Esotropia: Satu atau kedua mata mengarah ke dalam, membuatnya tampak “juling”. Exotropia: Satu atau kedua mata berubah menjadi batu, menghasilkan penampilan “bermata dinding” atau “mata mengembara”. Hipertropia: Satu mata mengarah ke atas. Hipotopia: Satu mata mengarah ke bawah.

Strabismus atau mata juling dapat menimbulkan berbagai gejala, antara lain: Penglihatan ganda (diploma): Otak menerima dua gambar berbeda dari kedua mata sehingga menyebabkan penglihatan ganda. Memiringkan atau memutar kepala saat melihat: Penderita strabismus mungkin memiringkan atau memutar kepala untuk menyamakan penglihatan kedua mata. Berkedip atau menutup salah satu mata: Penderita strabismus mungkin menutup atau menutup salah satu matanya saat melihat dekat dan jauh untuk menghindari penglihatan ganda. Sakit kepala mata kedutan: Mata kedutan bisa terjadi saat otak dipaksa memproses dua gambar berbeda. Kesulitan membaca: Penglihatan ganda dan kebingungan akibat strabismus dapat membuat sulit membaca. Hilangnya persepsi kedalaman: Strabismus dapat mengganggu kemampuan merasakan jarak dan kedalaman, mengganggu koordinasi dan keseimbangan.

Strabismus, atau mata juling, adalah akibat dari perkembangan abnormal sistem optik otak. Sistem ini memungkinkan kita melihat secara tiga dimensi dan mengkoordinasikan pergerakan kedua mata saat melihat benda dari jarak dekat maupun jauh.

Dalam beberapa kasus, strabismus bersifat bawaan dan kondisi ini sudah ada sejak lahir. Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, strabismus dapat hilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.

Namun, kondisi yang terjadi pada masa bayi, masa kanak-kanak, dan dewasa seringkali memerlukan penanganan medis.

Bayi dan anak-anak lebih rentan mengalami strabismus karena persendian dan otot yang mengontrol pergerakan mata belum berkembang sempurna.

Penyebab strabismus bisa berupa kerusakan saraf atau disfungsi otot yang mengontrol mata. Ada juga beberapa faktor yang dapat meningkatkan risikonya, antara lain: Cedera mata: Cedera mata dapat merusak otot dan saraf yang mengontrol pergerakan mata sehingga menyebabkan strabismus. Diabetes: Diabetes dapat menyebabkan kerusakan saraf, termasuk saraf yang mengontrol otot mata. Penyakit Grave: Penyakit Grave merupakan penyakit autoimun yang menyerang kelenjar tiroid dan dapat menyebabkan masalah otot mata. Sindrom Guillain-Barre: Sindrom Guillain-Barre merupakan kelainan autoimun yang menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelemahan pada otot mata. Racun kerang: Makan kerang yang terkontaminasi racun tertentu dapat menyebabkan kejang otot mata seperti strabismus. Cedera otak traumatis: Cedera otak dapat merusak bagian otak yang mengontrol pergerakan mata sehingga menyebabkan strabismus. Sindrom Retraksi Duane: Sindrom Retraksi Duane merupakan kelainan bawaan yang mempengaruhi pergerakan mata dan dapat menyebabkan strabismus.

Strabismus dapat diobati dengan beberapa cara. Seorang spesialis mata, biasanya dokter mata, dapat menentukan rencana perawatan terbaik untuk setiap individu. 1. Menggunakan cermin

Salah satu pengobatan yang umum adalah penggunaan kacamata korektif. Dalam kasus esotropia yang disebabkan oleh hiperopia yang tidak dikoreksi, kacamata dapat mengurangi kebutuhan untuk menyelaraskan mata dengan benar dan “memiringkan” bagian dalam mata.

Lensa bifokal mungkin diresepkan untuk mencegah rabun jauh saat membaca dari dekat atau berkonsentrasi. Lensa ini terdiri dari dua bagian: bagian atas untuk penglihatan jarak jauh dan bagian bawah untuk penglihatan dekat.

Lensa prisma adalah jenis lensa lain yang dapat digunakan untuk mengobati strabismus. Lensa ini membelokkan cahaya ke arah tertentu sehingga membantu “mengoreksi” gambar yang dilihat mata. 2. Terapi penglihatan

Terapi penglihatan merupakan pengobatan strabismus yang bertujuan untuk meningkatkan kontrol dan koordinasi otot mata. WT dapat membantu pasien lebih memahami kelainan mata mereka dan mengajari mereka cara menguranginya.

Beberapa teknik VT menggunakan mesin atau program perangkat lunak untuk memberikan umpan balik visual. Alat ini dapat membantu pasien mengenali kapan matanya sejajar dan kapan tidak. 

Botox, atau suntikan botulinum toxin A, adalah salah satu cara untuk mengobati strabismus pada anak-anak dan orang dewasa.

Cara kerjanya dengan menyuntikkan racun ke salah satu otot yang mengontrol pergerakan mata, mengendurkan otot dan memudahkan mata untuk menyesuaikan diri.

Botox menyebabkan kelumpuhan sementara dengan menghalangi impuls saraf ke otot yang disuntikkan. Hal ini memungkinkan otot mata lainnya untuk “mengambil alih” dan mengoreksi mata. Dalam kasus yang sangat parah, diperlukan beberapa suntikan. 4. Kinerja

Operasi otot mata, yang disebut miektomi, biasanya merupakan cara yang efektif untuk mengobati strabismus. Dalam prosedur ini, dokter spesialis mata spesialis otot mata menggunakan berbagai teknik untuk memperpendek atau mengaktifkan otot mata. Hal ini dilakukan untuk menyeimbangkan kekuatan otot mata dan membuat mata menjadi halus.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *