Fri. Sep 20th, 2024

Peran Vital Industri Sawit, Mampu Menghidupi Puluhan Juta Warga Indonesia

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Indonesia juga merupakan produsen minyak sawit terbesar di dunia, dengan produksi minyak sawit mentah (CPO) mencapai 45,5 juta metrik ton (MT) per tahun. Industri kelapa sawit penting dalam meningkatkan kesejahteraan petani kelapa sawit mandiri sehingga meningkatkan penerimaan devisa negara.

Selain itu, industri kelapa sawit berpotensi menyerap jutaan pekerja dan mampu menghidupi ribuan orang.

“Sumber daya manusia (SDM) yang terampil saat ini sangat dibutuhkan untuk menggerakkan roda industri kelapa sawit tanah air. “Kementerian Perindustrian terus mencetak SDM industri yang menjanjikan di bidang kelapa sawit melalui Divisi Pelatihan Vokasi Perseroan,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat membuka Konferensi Kelapa Sawit “Golden Generation Palm” secara daring. “Minyak: Membangun Masa Depan Berkelanjutan” di Universitas Politeknik ATI Padang, Rabu (21/5/2024).

Rencana pengembangan industri hilir kelapa sawit ditujukan untuk memperkuat produksi produk fungsional/makanan terkait dengan Kebijakan Industri Nasional yang telah disetujui melalui Keputusan Presiden Republik Kazakhstan No. 74 Tahun 2022, banyak produk non-pangan yang dimasak di bawah ini. dan minyak berbahan dasar minyak bumi.

Menurut Menperin, pengembangan sumber daya manusia industri kelapa sawit merupakan perwujudan tujuan pasar bawah, yaitu inklusi dan pembangunan ekonomi berkelanjutan. 

Dalam konferensi tersebut, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Masrohan mengatakan, pendidikan vokasi industri yang kuat mampu menciptakan sumber daya manusia industri yang terampil sehingga memperkuat kinerja nasional dan daya saing global suatu perusahaan yang kuat.

“Industri kelapa sawit merupakan sektor yang mempunyai peran sangat penting dalam memenuhi target penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 31,89% pada tahun 2030 menurut Enhanced NDC (E-NDC). Melalui konferensi ini, kita mempunyai kesempatan untuk mendengarkan para ahli, praktisi dan mitra lainnya yang akan berbagi pengetahuan, pengalaman dan solusi baru terhadap berbagai tantangan yang dihadapi industri kelapa sawit mulai dari teknologi, sumber daya manusia, perlindungan lingkungan. masalah sosial dan bidang penting lainnya,” lanjut Masrokhan.

 

Oleh karena itu, Masrohan berharap Konferensi Kelapa Sawit dapat memberikan wawasan berharga dan inspirasi baru bagi industri kelapa sawit. “Selanjutnya, mari kita bersama-sama menjadikan industri kelapa sawit sebagai model keberhasilan dalam menjaga keseimbangan antara ekonomi, lingkungan, dan masyarakat,” harapnya kepada komunitas bayi tabung di Sumatera.

Konferensi Apresiasi yang diselenggarakan di Politeknik ATI Padang ini merupakan salah satu acara Pelatihan Vokasi (IVF) yang ada di Provinsi Sumatera. Sementara itu, IVF mengikuti berbagai kegiatan seperti konferensi, pameran dan performance games di departemen pendidikan Kementerian Perindustrian di Sumatera. Pengenalan program bayi tabung di wilayah Sumatera juga bertepatan dengan hari ulang tahun ke-50 Politeknik ATI Padang, salah satu institusi Kementerian Perindustrian yang memiliki spesialisasi di bidang agroindustri dan menghasilkan sumber daya manusia yang mumpuni.

Provinsi Sumatera mempunyai banyak jurusan pendidikan Kementerian Perindustrian seperti Politeknik ATI Padang, PTKI Medan, SMK-SMTI Aceh, SMK-SMAK Padang, SMK-SMTI Padang dan SMK-SMTI Bandar Lampung.

Pada rangkaian program bayi tabung, BPSDMI Kementerian Perindustrian juga akan memperkenalkan penerimaan sekolah Kementerian Perindustrian dan Ilmu Pengetahuan Teknik tahun 2024 melalui Metode Penerimaan Layanan Ketenagakerjaan (JARVIS). Calon pelajar dan lulusan dapat mendaftar ke sekolah dan lembaga Kementerian Pendidikan secara serentak di portal jarvis.kemenperin.go.id.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan melakukan uji coba penggunaan biodiesel B40 untuk berbagai sektor di luar sektor otomotif. Uji coba penerapan B40 ditujukan untuk kereta api, kapal laut, alat dan mesin pertanian (alistan), alat berat, dan peralatan listrik.

Selain itu, biodiesel B40 merupakan campuran bahan bakar solar (BBM) dengan 40 persen bahan bakar nabati (BBN) pada moda transportasi.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral akan melakukan uji coba di sektor non-transportasi dalam waktu delapan bulan.

Perusahaan LEMIGAS sedang mempersiapkan pengujian penggunaan bahan bakar biodiesel B40 dalam rangka pengujian di bawah Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral LEMIGAS Mustafid Gunawan mengatakan, sebagai salah satu tahap uji coba penerapan, LEMIGAS sedang melakukan inspeksi bersama dengan PT KAI (Persero), PT Pertamina Patra Logistik dan KA Logistik di Gudang Arjawinangan, Cirebon, Jawa Barat. Pada tanggal 14 Mei 2024.

Menurutnya, pada masa uji coba ini, LEMIGAS mempelajari pembangunan infrastruktur sebagai persiapan uji coba penggunaan biodiesel B40 di sektor perkeretaapian.

“Berbekal ahli yang kami miliki, penyelidikan berjalan normal,” kata Mustafid.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah menetapkan kuota distribusi biodiesel B35, campuran solar yang mengandung 35 persen BBN dengan minyak sawit, pada tahun 2024 sebesar 13,41 juta kiloliter. Keputusannya didasarkan pada kesuksesan. Distribusi sistem biodiesel B35 sepanjang tahun 2023.

Sebelumnya, Pusat Perekonomian Kepresidenan memanfaatkan peluang baru sebagai sumber bahan baku biodiesel dan bioauto. Kami mencatat kelapa mempunyai potensi sebagai sumber bahan bakar minyak (FCF) yang ramah lingkungan.

Dida Gardera, wakil presiden koordinasi pangan dan agribisnis di Pusat Koperasi Ekonomi, mengatakan ada arahan mengenai biodiesel yang terbuat dari minyak nabati 100 persen (B100). Jadi, 35 persen campurannya dari minyak sawit atau B35.

“Suatu hari nanti mungkin B100, nanti sebagian lagi untuk biofuel dan solar. Jadi energinya ada dari kelapa. Intinya kelapa ini kelapa yang ditolak (tidak layak pakai),” kata Dida saat ditemui. Di Kantor Badan Koordinasi Perekonomian, Jakarta, Rabu (3/6/2024).

Kurang dari 20-30 persen buah kelapa dianggap tidak layak dikonsumsi. Hal ini membuka peluang untuk diolah menjadi campuran biodiesel untuk digunakan pada industri lain.

“Jadi harus ada 20 sampai 30 persen kelapa yang bisa digunakan di pohon. Jadi energinya banyak. Tidak ada ruang untuk mengoptimalkan dan melakukan sesuatu yang terbuka,” ujarnya.

Ia menjelaskan, pemanfaatan kelapa sebagai bahan tambahan biodiesel tidak berhenti pada kebutuhan sektor pangan. Dida juga mengatakan, peluang ini sejalan dengan infrastruktur pemerintah yang tidak terbatas pada fasilitas pertambangan.

“Kelapa yang kita pakai ini kelapa buangan, tidak layak dijadikan makanan sisa. Kelapa ini kita ekspor, bentuknya bulat, juga ada mineralnya. Jadi harus dibuat di rumah.” juga tidak hanya mineral, tapi juga limbahnya sesuai dengan instruksi Presiden tentang produksinya,” jelasnya.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *